Gue mencintai dia. Gue nggak mau merebut, tapi juga nggak bisa lepasin cinta itu
-Silya MP-
🌹🌹🌹
Dilya dan Ronald ada di atas atap rumah Silya. Tempat itu yang biasanya Silya pakai untuk bersantai menatap langit malam ketika ia merasa lelah. Mereka berdua duduk di atas karpet ditemani oleh beberapa camilan, minuman, dan bantal kecil. Dilya memakan camilannya sambil melirik ke arah Ronald yang serius memilihkan naskah yang bagus untuk Dilya. Ronald cukup selektif jika sudah mencangkup adegan apa yang ada pada naskah tersebut.
"Masih lama, ya? Kenapa harus kamu sih yang pilih naskah, kan yang akan berperan itu aku," keluh Dilya.
"Jangan rewel. Aku harus tahu di dalam naskah itu ada adegan romantis apa aja. Aku nggak mau kalau ada adegan terlalu romantis atau bahkan ciuman. Aku bogem tuh sutradaranya kalau ngarahin kayak gitu," sahut Ronald masih fokus pada naskah.
Dilya menghela napas pasrah. Membiarkan Ronald melakukan apa yang ia ingin adalah jalan terbaik.
"Kayaknya aku suka sama cerita yang ini deh. Judulnya I'm sorry, Mom. Nggak ada adegan romantisnya," ucap Ronald tersenyum pada Dilya.
"Emang ceritanya gimana? Aku nggak bisa ambil cerita atau karakter yang nggak sesuai sama aku."
"Ini keahlian kamu kok. Ceritanya tentang Tania yang durhaka sama ibunya. Tania itu orangnya suka ngomel dan ambekkan. Cocok kan sama kamu? Kamunya suka ngomel."
"Mana ada sih. Apa nggak yang judulnya To You aja? Karakter ceweknya imut kayak aku."
"Nggak ada. Kamu harus ambil yang aku pilihin. Yang judulnya To You itu ada adegan pelukan sama nggak sengaja ciuman. Kamu pikir aku rela? Nggak!" galak Ronald.
Dilya mencibir. "Maunya aja yang diturutin."
"Mau ya, Sayang. Naskah yang ini aja?"
"Ya."
"Itu demi kebaikan kita. Jangan ngambek dong."
Dilya menarik ketiga naskah yang ada di hadapan Ronald dan menyimpannya ke dalam tas. Ada sesuatu yang lebih penting mereka bicarakan daripada naskah tersebut.
"Soal omongan kamu sama Mommy, gimana? Kamu serius mau bantu aku buat tuntasin masalah Mommy? Tadi aja manager kamu telepon terus. Aku nggak yakin kamu bakal punya banyak waktu."
"Terus kamu mau menikah sama orang lain? Yakin? Gimana yang mau dinikahkan sama kamu itu Om-Om genit? Atau kakek kaya raya, mau kamu?" ujar Ronald membalas.
"Ya nggak mau. Ngapain!"
"Makanya, aku usahakan semuanya. Kamu tenang aja, aku bukan tipe cowok yang cuma bisa umbar janji tapi nggak ditepati. Aku bakalan buktiin kalau janji aku itu nyata, oke?"
Dilya terdiam, ia tiba-tiba teringat Rizal yang gemar berjanji padanya. Namun kebanyakan dari janji itu, Rizal tampak selalu melupakannya.
"Asal kamu janji dan tepati. Gapapa," sahut Dilya tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE CELEBRITY [COMPLETED]
RomanceSilya dan Dilya adalah anak kembar yang diadopsi oleh orang yang berbeda semasa ia kecil. Silya diadopsi oleh seorang model ternama dan Dilya diadopasi oleh sepasang suami istri yang bekerja sebagai petani di sebuah desa. Benar-benar kehidupan yang...