Jika hanya satu kata yang boleh aku katakan, aku akan mengatakan maaf dengan sangat tulus.
-SILYA dan DILYA-
***
Semua hadirin dibuat terkejut menyaksikan aksi Dilya yang mpengaku telah bertukar peran kehidupan dengan Silya. Dilya juga mengatakan alasan apa yang membuatnya melakukan hal itu. Sudah kepalang nasib jadi bubur, Dilya tak segan-segan mengungkap semua kebenarannya. Ia tak mau lagi menutupi sedikitpun fakta tentang dirinya.
"Tolong maafin Ilya. Ilya udah bohong sama semuanya. Ilya bertukar peran sama Silya itu dengan alasan ingin ngerasain jadi orang terkenal. Tapi ... Ilya sama sekali nggak pernah bayangin akhirnya bakal jadi kayak gini. Hiks ... maafin Ilya. Maafin Ilya," tangis Dilya pecah di hadapan mereka semua. Silya tak dapat berkata apa-apa lagi. Ia menunduk malu dan menumpahkan air mata dalam diam.
Rizal yang sedari tadi membeku ditempat, menggulirkan tatapannya pada Silya. Kedua tangan Rizal dengan tegas mencengkram lengan atas gadis itu agar menatap matanya. Silya mau tak mau menatap Rizal. Hati Silya rasanya hancur bertemu dengan tatapan kecewa itu.
"K-kamu beneran bukan Ilya? Kamu beneran bukan Ilya yang Izal kenal? J-jawab ... jangan diem."
Silya menangis, menunduk menumpahkan penyesalannya. Sontak Rizal melepaskan cengkramannya, Rizal menganggap reaksi Silya dalah sebuah jawaban untuknya.
"Maafin gue," ucap Silya sangat pelan.
Rizal beralih menatap Dilya. Dia marah, marah sekali. Baru pertama kalinya ia dipermainkan seperti ini. Di hari yang menurutnya akan amat bahagia, ternyata adalah hari dengan hujaman luka yang menyakitkan. Rizal perlahan turun dari pelaminan itu. Menghampiri Dilya yang menatapnya dengan harap-harap cemas. Hingga akhirnya Rizal berada di hadapan gadis itu.
"Puas kamu nyakitin Izal? Apa yang Ilya dapatkan dari ini?" tanya Rizal.
Dilya menghambur dalam pelukan Rizal. Walau Rizal sama sekali tak membalasnya, Dilya sudah merasa sangat puas. Akhirnya ia dapat mendekap tubuh tersayangnya. Namun diluar dugaan, Dilya terhunyung ke belakang oleh dorongan Rizal. Dilya menatap kekasihnya itu tak percaya.
"Kamu pikir saya bakal terima begitu saja? Setelah apa yang kamu lakukan pada saya?" ketus Rizal.
"Izal maafin—"
"Jangan panggil nama itu lagi! Izal udah nggak ada buat Ilya. Mereka udah lenyap di hari paling menyakitkan ini."
Dilya meraung ingin mendekati Rizal, tetapi pria itu terus saja menjauh darinya.
"Izal maafin Ilya. Hiks ... Ilya nyesel. Ilya nggak mau pisah sama Izal. Ilya mohon ...."
"Saya perjuangkan untuk menghalalkan kamu. Saya turuti apa mau kamu. Saya kabulkan apa yang menjadi harapan kamu. Tapi ternyata? Saya memperjuangkan orang yang salah. Saya berjuang untuk orang yang bohongi saya. Saya emang bukan pria yang berpendidikan tinggi, tapi jangan perlakukam saya seperti orang bodoh, Dilya," tutur Rizal amat sangat kecewa. Kemudian pria beralih menatap Silya di belakangnya. Geram, kecewa, dan ingin marah sejadi-jadinya. Mengingat kenangan manis yang sempat ia ukir bersama gadis itu. Sungguh, Rizal benar-benar merasa sangat bodoh. "Dan untuk kamu Silya, kamu emang aktris terbaik. Kamu lihai berperan dalam membohongi saya, bohongi kami semua. Kamu benar-benar berhasil merancang skenario hebat ini. Saya merasa tersanjung ikut andil dalam cerita yang kamu buat."
"Dan untuk hadirin semua. Selamat kalian mendapatkan tontonan gratis hari ini. Ini sebuah cerita karya saudara kembar Dilya dan Silya. Juga cerita miris saya sebagai pendamping peran mereka. Terima kasih sudah hadir. Maaf kalau acara ini saya sudahi sampai di sini," tutur Rizal menatap mereka semua. Fitri dan Rahmat yang melihat itu tak kuasa menahan air matanya. Mereka tak terima, tetapi sungguh sulit untuk bertindak di tengah ketidakjelasan apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE CELEBRITY [COMPLETED]
RomansSilya dan Dilya adalah anak kembar yang diadopsi oleh orang yang berbeda semasa ia kecil. Silya diadopsi oleh seorang model ternama dan Dilya diadopasi oleh sepasang suami istri yang bekerja sebagai petani di sebuah desa. Benar-benar kehidupan yang...