🌺🌺🌺
Dilya turun dari mobilnya ketika sudah sampai di lokasi syuting yang berada di sebuah kafe. Dian menyiapkan kursi untuk Dilya sembari menunggu giliran. Dilya menelisik sekitar dengan tatapan gugup. Sesekali tersenyum ramah pada orang-orang yang melihatnya.
Tuh orang senyum?
Nggak kayak biasanya datar. Ke mana aja sih tuh orang dua hari nggak syuting.
Lolica membatin. Menatap aneh Dilya yang tadi tersenyum padanya. Romi juga, sedikit tertarik dengan ekspresi yang Dilya tunjukkan. Romi beranjak dari duduknya sambil menyeret sebuah kursi. Dilya yang sedang diberi minum oleh Dian, menatap Romi waspada.
Romi meletakkan kursi di hadapan Dilya dan duduk di sana. Dilya sontak menegakkan badannya, tersenyum lagi dengan ramah.
"Ke mana aja lo dua hari ini nggak ada kabar? Denger-denger lo kabur. Kabur ke mana?" tanyan Romi.
"K-kabur? Engga kok. Gue nggak kabur. Cuma ada urusan mendadak di Sulawesi. Makanya gue ke sana tanpa kabarin pihak agensi. Pribadi soalnya," sahut Dilya.
Romi mengangguk cukup puas.
"Lo beda banget hari ini."
"Beda? Beda apanya?" tanya Dilya.
"Lupain deh. Oh, ya. Kali aja lo lupa. Kita lanjutin scene ke 7. Lo bisa latihan dulu. Gue tinggal, ya. Mau makan dulu, gue udah hafal soalnya," ujar Romi beranjak dari duduknya.
"Iya." Dilya mengangguk tersenyum ramah.
Lolicaa melangkah mendekati Dilya dan duduk di kursi bekas Romi tadi. Dilya yang ingin meraih naskah script urung ketika Lolica ada di hadapannya.
Siapa lagi ini ...
"Gue pikir lo hengkang dari film ini. Ternyata muncul lagi, ya."
"Aha. Iya, Mbak. Gue lanjutin aja, kan sudah kontrak," sahut Dilya.
Lolica membulatkan matanya.
"What?! Lo panggil gue apa tadi?"
"Panggil apa emang?" bingung Dilya.
"Lo tadi panggil gue Mbak? Gue cuma beda 2 tahun ya sama lo. Jangan sok paling muda," ketus Lolica sembari melangkah pergi meninggalkan Dilya.
Dian yang tadinya mengambilkan kopi untuk Dilya, heran melihat Lolica baru saja menjauh dari tempat Dilya berada.
"Nona, tadi Lolica kenapa?"
"Oh, yang tadi namanya Lolicaa? Nggak tau deh kayak nggak suka sama gue," sahut Dilya.
"Nona, lain kali kalau dia ajak ngobrol, cukup tanggapi pakai muka datar aja. Soalnya orangnya emang rada julid," bisik Dian.
"Oh, oke. Untung tadi nggak banyak ngomong," sahut Dilya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE CELEBRITY [COMPLETED]
RomanceSilya dan Dilya adalah anak kembar yang diadopsi oleh orang yang berbeda semasa ia kecil. Silya diadopsi oleh seorang model ternama dan Dilya diadopasi oleh sepasang suami istri yang bekerja sebagai petani di sebuah desa. Benar-benar kehidupan yang...