TRUE CELEBRITY [COMPLETED]

TRUE CELEBRITY 4 - PENUH MASALAH

Aku rela terlihat bodoh, asal dia dapat tersenyum bahagia.
-Fakhrizal Ananda-

Terkadang sebuah hubungan perlu istilah break! Untuk introfeksi apa saja kesalahan dalam hubungan tersebut.
-Silya MP-

Jumpa pers Silya MP tengah berlangsung. Silya tampak elegan dengan mini dress hitam yang sedikit ketat di tubuhnya. Menampilkan lekuk tubuhnya yang indah. Silya hadir bersama Manager Dito untuk melakukan konfirmasi atas insiden kekerasan yang Silya lakukan pada aktris pendatang baru yang bernama Viona.

Wartawan : Silya, bisakah kamu jelaskan awal mula insiden kekerasan yang kamu lakukan kepada Viona?

"Saya tegaskan bahwa saya tidak pernah memulai sebelum orang lain yang memulai lebih dahulu."

"Wartawan : Lalu, apa kamu bisa menjelaskan kronologi kejadiannya dengan sejelas-jelasnya?

"Saya akui hubungan saya dengan Viona kurang baik. Sebab kami aktris yang sama-sama naik daun dan bersaing untuk kepopuleran. Tapi insiden itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya sama persaingan kami. Melainkan ini lebih pada kehidupan pribadi. Viona membuat saya kesal karena sudah mengatakan bahkan Mama tiri saya pernah-maaf, pernah menjual diri katanya. Lalu, apa kalian akan diam saja ketika orangtua kalian dihina? Sudah jelas? Kalau begitu acara jumpa pers kali ini saya anggap selesai karena saya sudah konfirmasi kebenaran yang ada," tegas Silya. Ia bangkit dari kursi meninggalkan Dito yang hendak menahan lengannya. Dian yang berdiri tak jauh dari sana segera menghampiri Silya bersama tiga orang bodyguard.

"Baiklah, saya akan menyatakan bahwa kasus Silya yang melakukan kekerasan itu punya alasan yang kuat dan hal yang wajar. Artis kami tidak akan melakukan hal kasar apabila artis yang terlibat tidak melakukan penghinaan pada dirinya. Saya rasa itu sudah dapat dimengerti oleh publik dan para fans sekalian. Saya Dito pamit undur diri," ucap Dito tegas menutup jumpa pers yang terbilang singkat itu.

Silya masuk ke dalam mobilnya. Memejamkan mata sambil bersandar ke belakang. Hal yang paling ia benci adalah ketika ia jujur, tatapan orang-orang seolah-olah tak percaya padanya.

"Dian, tolong langsung pulang."

"Tapi, Nona. Maneger Dito-"

"Tinggalin aja. Cepet!"

"Baik, Nona," sahut Diam beralih pada kursi kemudi.

Dito baru keluar dari gedung, panik melihat mobil Silya telah bergerak meninggalkannya. Dito ingin berteriak, tetapi menahannya karena takut ada yang melihat.

"Dasar anak itu," umpat Dito kesal sambil berjalan ke arah lain.