Bagian°08 ✔

53.7K 4.4K 119
                                    

*****

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔


Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit Ayara telah di bolehkan pulang, bahkan gadis itu kini telah sekolah, awalnya Liana dan Damar tidak mengizinkan Ayara untuk bersekolah dulu namun Ayara ngambek hingga gadis itu tidak ingin makan, dan dengan berat hati Liana mengizinkan Ayara untuk sekolah.

Elina yang mendapatkan kabar dari Liana jika Ayara hari ini akan masuk sekolah bergegas menjemput Ayara, Elina sempat juga melarang Ayara untuk masuk sekolah namun lagi-lagi Ayara berhasil untuk merayu Elina.

Mobil sport milik Elina memasuki kawasan sekolah, semua menatap penuh kagum terlebih lagi para kaum Adam, setelah memarkirkan mobilnya Elina keluar terlebih dahulu di susul oleh Ayara.

"Ayok," ajak Elina menarik lembut lengan Ayara namun di tahan oleh gadis itu.

"Kenapa?" Tanya Elina namun tak ada jawaban, malah Ayara sibuk mencari seseorang. Mata Ayara berbinar menatap Rangga yang baru saja datang bersama para sahabatnya yang lain.

Rangga melepaskan helmnya dan mengacak sedikit rambut cowok itu hingga sedikit berantakan, namun hal itu menambah ketampanannya bahkan semua siswi yang lewat pun menghentikan langkahnya hanya untuk melihat Rangga. Rangga melihat Ayara yang saat ini tengah menatapnya penuh kagum.

Ayara membuka tasnya lalu mengeluarkan sebuah kotak bekal yang selalu di bawa gadis itu. Ayara ingin menghampiri Rangga namun tangannya di cekal oleh Elina. "Mau ngapain? Mau samperin Rangga lagi?"

"Iya, Aya mau ngasih Rangga bekal Elina, walau bukan Aya yang buat tapi pasti Rangga belum sarapan," ujar Ayara dan pergi menuju tempat Rangga namun baru beberapa langkah lengannya kembali lagi di cekal oleh Elina.

"Gak usah tuh anak gak akan mati kalau kamu ngak ngasih dia sarapan Ayara," ujar Elina menarik Ayara.

"Elina mah kasian dong mami udah buat ini untuk Rangga masa gak di kasih sama Rangga, nanti Aya bilang apa sama mami?" Ujar Ayara membuat Elina menghentikan langkahnya.

"Aunty Liana yang buatin?" Tanya Elian dan di angguki oleh Ayara.

Elina menghela nafas lalu menatap sekeliling, matanya menangkap seseorang yang baru saja memasuki gerbang sekolah dengan motor yang sama seperti Rangga, dengan segera Elina menghentikan cowok itu yang tak lain adalah Daniel.

"Kalau mau mati jangan gue yang jadi pelakunya," ujar cowok itu membuka setengah helmnya.

Elina tidak memperdulikan ucapan Daniel, Elina lalu mengambil kotak bekal yang berada di tangan Ayara dan memberikannya kepada Daniel.

"Nih lo kasih sama sahabat lo itu bilang aja ini dari Aya kalau gak mau di ambil kasih orang aja atau gak lo yang makan," ujar Elina lalu menarik Ayara pergi.

"Elina kok di kasih ke Daniel sih, biar Aya yang ngasih langsung ke Rangga," kesal Ayara namun tidak di perdulikan oleh Elina. Gadis itu tetap saja menarik Ayara menuju kelas tanpa memperdulikan Ayara yang sejak tadi mengoceh tidak jelas.

Daniel menatap kotak bekal itu sebentar lalu dengan perlahan melajukan motornya di tempat para sahabatnya. Setelah sampai Daniel melepaskan helmnya dengan satu tangan karna satu tangannya lagi memegang kotak bekal yang di berikan Elina tadi.

Rangga cruel boy [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang