*****
"Maaf untuk semuanya Ayara, dan terima kasih telah bertahan selama ini untukku,"
Rangga Erando Daxtervn☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
Flashback on.
Dua orang anak berusia tujuh tahun bermain di taman belakang rumah milik keluarga Daxtervn. Gadis kecil yang sibuk dengan bonekanya sedangkan anak laki-laki yang satunya sibuk menatap gadis kecil itu tanpa kedip.
"Aga gak punya kerjaan lain selain liatin Aya?" Tanya Ayara kecil menatap Rangga yang masih setia menatapnya.
"Nda ada," Jawab Rangga.
"Yaudah, Aga ambilin Aya, bunga ya? Biar boneka Aya bisa punya bunga dan cantik," ujar Ayara.
Dengan patuh Rangga berjalan dan mencabut satu tangkai bunga yang tak jauh darinya.
"Aga kenapa di cabut sampai akar? Nanti Mama Aurel marah," ujar Ayara .
"MAMA, AGA CABUT BUNGA, SURUH PAPA TANAM LAGI YA," Teriak Rangga lalu memberikan bunga yang ia cabut kepada Ayara.
"Aga gak sopan teriak kayak gitu," ujar Ayara memarahi Rangga.
"Maaf."
Rangga kembali duduk di hadapan Ayara dengan Ayara yang kembali sibuk kepada bonekanya dan bunga yang Rangga berikan tadi.
"Udah selesai, cantik banget," Ayara berbinar menatap boneka barbie-nya.
"Aya pengen jadi dokter kalau besar nanti kayak boneka Aya," ujar Ayara.
"Aga mau jadi apa kalau Aga udah besar nanti?" Tanya Ayara menatap Rangga.
"Suami Aya," jawab Rangga dengan polosnya.
"Aya serius," kesal Ayara.
"Mau terbang di langit."
"Waw keren, Aya juga mau. Aya ikut Rangga ya terbang di langit," ujar Ayara berbinar.
"Nda boleh."
"Aya mau sama Aga telus, jadi Aga gak boleh nolak," ujar Ayara tersenyum.
"Ada saatnya, Aya gak bisa sama Aga terus."
Flashback off.
Suara Elektrokardiogram berbunyi sangat lambat membuat beberapa suster khawatir dengan pasien yang mereka tangani.
Sudah tiga jam mereka melakukan operasi untuk mengeluarkan sebuah peluru yang masuk kedalam dada pasien yang mereka tangani. Dengan peluh keringat mereka terus bekerja keras agar peluru itu bisa keluar.
Hingga mereka sedikit merasa lega saat mereka berhasil mengeluarkan peluru tersebut. Akibat efek bius yang telah habis pasien membuka sedikit matanya.
"Saudara Rangga, apa anda bisa mendengar saya?" Ujar sang Dokter menyadari Rangga membuka matanya untuk pertama kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Terbit]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...