*****
Kalau typo tandain ya.
☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
Di sebuah gang kecil, seseorang berlari begitu cepat menghindari kejaran di belakangnya. Ia menambah kecepatan larinya saat mendengar suara tembakan, walau terdengar cukup jauh, namun ia harus bisa lolos dari kejaran.
Nafasnya mulai memburu, lelah berlari sejak dua jam yang lalu. Cowok itu terduduk di tepi jurang yang sangat curam.
"Saudara Bayu, serahkan diri anda sekarang juga."
Bayu kembali ingin berlari saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearah dirinya. Sebelum Bayu bergerak orang itu telah memegang tangan Bayu.
"Ini gue, Riska," ujar orang itu menutup mulut Bayu agar tak bersuara.
[yang lupa, buka part 11.]Bayu menarik lengan Riska untuk berlari namun Riska tak beranjak dari tempatnya.
"Kita tetap disini," ujar Riska menarik Bayu bersandar di sebuah pohon yang cukup besar.
"Lo gila? Kita bisa ketahuan kalau kayak gini," ujar Bayu.
"Gak akan, semua udah gue atur," ujar Riska terdengar santai.
"Aaaaaa."
Suara teriakan seseorang membuat Bayu ingin melihatnya, namun segera di tahan oleh Riska.
"Lo mau kemana? Lo mau ketahuan. Itu bagian dari rencana gue," ujar Riska menarik Bayu lebih dekat kepada dirinya.
Beberapa polisi yang mendengar suara teriakan itu segera mendekat kearah jurang.
"Tahanan jatuh ke jurang," ujar salah satu polisi.
"Cari dia sekarang juga," perintah seseorang.
Malam semakin larut, dan beberapa polisi masih mencari keberadaan Bayu yang mereka yakini terjatuh ke dalam jurang.
"Pak, jurang terlalu dalam untuk kami turun kesana, dapat kami simpulkan tahanan tak selamat saat jatuh," ujar sang polisi melapor.
"Kita tunda pencarian."
Beberapa menit, keadaan mulai sepi. Riska dan Bayu keluar dari persembunyian mereka. Memastikan tidak ada lagi polisi di daerah itu, Riska lebih dulu keluar untuk memastikan situasi.
Setelah di rasa aman, Riska kembali ke tempat Bayu dan menarik cowok itu untuk menjauh dari sana. Sesampainya mereka di jalanan sebuah mobil berhenti tepat di hadapan mereka.
"Masuk," perintah Riska.
Bayu menurut dan memasuki mobil itu. Mobil tersebut memasuki sebuah hutan jauh dari kota dan perumahan. Mobil tersebut berhenti di sebuah bagunan.
Riska turun lebih dahulu di susul oleh Bayu. Kedua manusia itu memasuki bagunan itu tanpa rasa takut. Beberapa menit berjalan, mereka sampai pada tempat utama di bangunan itu.
Bayu mendudukkan dirinya di sebuah sofa, usahanya untuk kabur dari penjara berbuah manis, kini ia bisa bebas dari sana.
"Kenapa lo mau bantuin gue?" Tanya Bayu menatap Riska. Gadis beberapa bulan lalu menjadi tawanannya untuk memancing Rangga tapi ia tertipu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Terbit]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...