*****
Nungguin ya?🤣
Ett gak boleh marah ya, nanti cepat tua wkwk
Bacanya pelan² aja oke👌
Tandaiin kalau typo ya biar di perbaikin cepat.
☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
"Dia udah bicara?" Tanya Zidan menghampiri Dewa dan Rey yang duduk di sofa ruang tengah.
"Sampai sekarang dia belum mau ngaku, gimana sama yang lain? Udah dapat kabar dari mereka?"ujar Dewa berbalik bertanya.
"Masih sama seperti tadi, masih gak ada perkembangan. Tapi Rangga sama yang lain udah mulai mencari di hutan," ujar Zidan ikut duduk di antara mereka berdua.
"Elina gimana?" Tanya Rey memejamkan matanya.
Zidan menghela nafas sebentar. "Masih nangis, mana nekat mau keluar lagi. Sampai Elina keluar bisa mati gue."
"Lo kayak gak tau Elina aja, wajar lah kalau dia kayak gitu," Dewa terkekeh pelan.
"Lo coba yakinin Elina aja, atau perlu lo telfon Bara atau bang Kenzo aja sekalian biar mereka tenangin Elina untuk sementara," usul Rey.
"Nyerah gue, udah berulang kali gue nasehatin, bahkan Sinta dan Meli juga ikut bujuk, tapi tetep aja."
"Bicarain pelan-pelan, gue yakin Elina ngerti. Tapi kalau gak berhasil, ikut usul Rey aja," ujar Dewa.
"Gue balik dulu. Mau liat Elina takutnya lepas kendali lagi. Sinta sama Meli bisa kewalahan."
Zidan berjalan menuju kamar yang di tempati oleh Elina beserta kedua sahabatnya itu. Dan benar saja Elina kembali menangis dan terus memanggil Ayara.
Zidan menghela nafas lelah, jika seperti ini ia lebih memilih untuk tawuran dari pada harus mengurus makhluk yang namanya cewek.
"Kalau lo kayak gini, gak akan ngubah apapun Elina. Lo harusnya ngerti, kita semua udah berusaha yang terbaik, Rangga dan yang lain udah usaha sebaik mungkin untuk nemuin Ayara secepatnya," Zidan memasuki kamar itu menatap ketiga gadis yang duduk di tepi ranjang.
"Gue mau ikut nyari Ayara," ujar Elina.
"Gue paham lo khawatir Elina. Tapi kalau lo ikut ada kemungkinan lo juga bisa ikut di culik. Lo gak tau gimana Bayu sebenarnya, Dia itu licik."
"Tapi gue juga gak bisa cuman diam disini."
"Lo mau ikut sama mereka? Kalau Rangga dan yang lain aja belum bisa temuin Ayara emang lo yakin bisa temuin Ayara?"
Elina diam.
"Gue juga khawatir Elina, Ayara temen gue dan lo juga temen gue, kalau gue gagal jagain Ayara seenggaknya gue bisa jagain lo dari Bayu. Lo udah tau kan gimana Bayu sebenarnya? Gue mohon Elina ngerti, kalau lo mau bantuin mereka, bantuin mereka lewat doa. Gue yakin Rangga bisa temuin Ayara."
"Ayara bakalan pulang kan?"
"Gue yakin Ayara bakalan pulang, gue percaya sama Rangga akan bawa Ayara pulang nemuin lo," ujar Zidan.
Pintu kamar di buka membuat mereka semua menoleh ke arah pintu.
"Lo jagain mereka disini, gue sama Dewa bakalan nyusul mereka semua. Ada beberapa anak Filos yang menjaga di depan. Kabarin gue kalau ada apa-apa," ujar Rey.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Terbit]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...