*****
☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
Rio, Raksa dan Kenzo berlari menuju kamar Rangga saat mendapatkan kabar dari Art rumah Rangga jika cowok itu sejak tadi berada di dalam kamar, namun terdengar suara pecahan kaca dari dalam kamar Rangga.
Setelah pulang sekolah, Rangga melampiaskan semua emosinya dengan menghancurkan semua barang yang berada di kamarnya.
Selama tiga hari ini, Ayara bersikap acuh kepadanya, Ayara menjauh darinya. Dan yang paling Rangga benci saat Ayara menolak ajakannya untuk pulang bersama dan memilih untuk pulang bersama seorang cowok yang Rangga sendiri tak tau dia siapa.
Art rumah Rangga yang mendengar suara pecahan dari dalam kamar milik anak majikannya segera menelfon Raksa mengabarkan jika Rangga mengamuk di kamarnya.
Raksa yang memang bersama Rio dan Kenzo bergegas menuju rumah Rangga sebelum cowok itu bertindak lebih. Rio tak lupa juga mengabari Bara beserta yang lainnya untuk segera ke rumah Rangga sekarang.
"Rangga, buka pintunya," Raksa menggedor-gedor pintu kamar Rangga.
Tak ada sahutan dari dalam kamar, yang Raksa dengar hanya suara pecahan dan lemparan barang dan juga terikan Rangga.
"Rangga, jangan gini Ga, keluar sekarang juga. Kita bicarain baik-baik masalah ini," Kenzo membujuk tapi tetap saja tak ada respon dari cowok itu.
"Jangan kayak gini Rangga, lo cuman terluka tanpa dapat apapun kalau lo kayak gini," Rio ikut membujuk.
"Rangga, keluar!" Bentak Raksa sedikit mendobrak pintu kamar itu saat mendengar suara teriakan Rangga dari dalam kamar semakin kecil. Beberapa kali dorongan pintu kamar Rangga masih tetap tak bisa di buka.
"Ayara gak akan suka lo kayak gini Ga, kaluar sekarang jangan nyiksa diri lo dengan percuma."
Tetap saja tak ada sahutan, suara pecahan dan lemparan terus terdengar dari dalam kamar Rangga.
"Bang," Bagas datang bersama yang lainnya.
"Bujuk Rangga, apapun caranya biar dia keluar," ujar Raksa menyerah dan mundur.
"Biar gue aja," ujar Daniel.
Semua memilih untuk mundur dan membiarkan Daniel yang membujuk Rangga. Karna mereka pun sepertinya akan bernasib sama seperti Raksa yang lelah membujuk Rangga untuk keluar.
"Rangga."
"Lo kayak gini gak akan ngubah semuanya, lo kayak gini Ayara gak akan balik lagi sama lo. Lo mau nyiksa diri sampai lo gak bisa liat Ayara lagi? Lo rela Ayara lebih milih sama orang lai--"
Ceklek
"Ayara punya gue, bukan orang lain," ujar Rangga membuka pintu kamarnya.
Raksa menarik adik sepupunya itu untuk keluar dari kamar. Membawanya menuju ruang tamu.
Raksa menghela nafas berat saat kembali menatap wajah hancur Rangga. Ayara telah kembali tapi keadaan semakin buruk saat Ayara tak peduli lagi kepada Rangga.
"Nih obatnya," Gavin menyodorkan kotak P3K kepada Raksa.
Raksa menerimanya dan menatap Rangga. Entah apa yang di lakukan cowok itu di dalam kamar hingga banyak luka di lengannya yang mengeluarkan darah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Terbit]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...