*****
☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
"Elina, Aya bosan. Harusnya tadi Elina ngajak Sinta juga buat datang," ujar Ayara mengeluh pelan.
"Sinta kan sibuk, aku tadi udah bilang kan Aya," ujar Elina yang tidur di samping Ayara.
Elina bangun dari tidurnya, lalu menatap lama Ayara. Elina menempelkan punggung tangannya ke dahi Ayara. "Lo masih panas Aya," ujar Elina menjauhkan tangannya.
"Beneran gak mau ke rumah sakit?" Tanya Elina.
Ayara menggelengkan kepalanya, "Kalau Aya ke rumah sakit nanti mereka semua akan tau," ujar Ayara.
"Mereka semua akan tau Ayara, cepat atau lambat mereka akan tau nantinya," ujar Elina.
"Tapi gak secepat ini," ujar Ayara pelan.
"Iya," ujar Elina pasrah. Gadis itu berjalan menuju lemari Ayara dan mencari sesuatu, setelah mendapatkannya Elina kembali menuju kasur Ayara.
"Nih minum obatnya dulu sebelum tidur," ujar Elina memberikan Ayara sebuah obat.
Ayara menerima satu pil obat dari Elina lalu memasukkan ke dalam mulutnya, Elina memberikan Ayara segelas air minum yang berada di nakas. Setelah meminumnya Ayara kembali memberikannya kepada Elina.
"Aya," suara Liana yang membuka pintu kamar Ayara, membuat Elina dan Ayara menegang di tempatnya.
"Ma-mami," ujar Ayara tersenyum gugup.
"Ini udah malam kalian belum tidur?" Tanya Liana berjalan mendekat ke duanya.
"Ini mau tidur mi," ujar Ayara tersenyum.
"Itu obat apa?" Tanya Liana menatap botol obat yang di pegang Elina.
"Vitamin," ujar Ayara dan Elina bersamaan.
"Kompak banget kalian, Aya minum vitamin sejak kapan? Kok mami gak tau?" Ujar Liana heran. Ayara selalu mengatakan apapun yang bersangkutan dengannya.
"I-ini punya Elina aunty, tadi Ayara minta punya Elina," ujar Elina tersenyum dan menyimpan obat itu di nakas.
"Udah di minum vitaminnya?" Tanya Liana.
"Udah kok aunty, tadi barusan aja."
"Yaudah sekarang kalian tidur, besok sekolah kan."
"Aya juga mi?" Tanya Ayara.
"Gak, Aya masih harus istirahat dulu," ujar Liana membuat Ayara tersenyum lesuh.
"Sekarang tidur, Elina kamu mau tidur sama Ayara atau sama aunty?" Tanya Liana.
"Sama Aya aja aunty, gak mau ganggu aunty sama uncle," ujar Elina terkekeh pelan lalu naik ke atas kasur, tidur di samping Ayara.
"Yaudah kalian berdua tidur," ujar Liana menaikkan selimut hingga sebatas leher. Mengecup kening Ayara dan mematikan lampu.
Setelah kepergian Liana, Ayara kembali bangun dan mengambil obat yang berada di nakas, memasukkannya kedalam laci lalu kembali tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Terbit]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...