*****
☬ 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 ☬
Basecamp Filos kini ramai dihuni oleh anggota Filos sebab malam ini adalah malam minggu maka mereka bisa berkumpul, setiap malam pun sama namun jika waktu malam minggu semua bisa begadang sampai pagi tanpa harus memikirkan sekolah esoknya.Meskipun nakal Rangga tidak memperbolehkan anggotanya untuk tidak masuk sekolah, namun bolos ia perbolehkan dengan syarat nilai mereka tidak turun. Jadi sewaktu mereka besar nanti masa depan mereka bisa sedikit cerah. Namun Daniel pun masuk dalam katagori anggota Filos yang otaknya sedikit kacau namun masa depan pemuda itu di pastikan akan cerah mengingat Daniel berasal dari keluarga terpandang.
Seluruh anggota Filos bermain menikmati malam minggu bersama sahabat bukan pacar. Ada beberapa yang bermain ps atau ada yang berlatih, dan beberapa yang berkumpul untuk berbincang apa saja. Seperti anggota inti Filos saat ini, ah ralat Dewa malam ini tak ada di antara mereka.
"Dapatkan gue," heboh Bagas bersorak senang.
"Dapat apaan lo? Dapat jatah?" Tanya Daniel, memakan cemilah yang berada di meja.
"Gak gitu goblok," ujar Bagas menggeplak kepala Daniel yang berada di sampingnya.
"Otak lo Daniel isinya gak ada yang bener," ujar Gavin melemparkan Daniel kulit kacang.
"Gue cuman nanya, salah gue dimana?" Ujar Daniel santai.
"Salah lo itu kenapa lo bisa hidup dengan otak yang gak guna," ujar Rey yang matanya fokus kepada ponsel.
"Otak gue berguna, kalau gak guna gue gak akan sekolah," ujar Daniel.
"Nilai aja pas-pasan," ikut Bara.
"Udah woi, gue mau dengerin Bagas ngomong. Lanjutin Gas, gak usah dengerin para mahluk halus yang sedang berdebat," ujar Gavin.
"Setan," maki Daniel.
"Miranda Audia adalah kekasih Cakra yang meninggal satu tahun yang lalu, dan dia nuduh Bara sebagai pembunuh Mira." ujar Bagas.
"Gue tau," ujar Bara.
"Lah terus ngapain lo nyuruh gue buat cari tau?" Tanya Bagas.
"Selamat anda kena prank kameranya ada di bawah ketek lo," ujar Daniel mengangkat lengan Bagas.
"Gue bunuh lo," Bagas menghempaskan tangan Daniel lalu menatap tajam ke arah cowok itu.
"Ketek lo wangi Gas, lo pake apaan?" Tanya Daniel.
"Daniel bego, bukan temen gue fix," ujar Rey berpindah duduk ke samping Rangga.
"Gue cuman bilang ketek Bagas wangi, salah emang?"
"Otak lo yang salah, nih anak kelamaan jadi playboy jadinya bego gini," ujar Gavin menggelengkan kepalanya.
"Gue playboy dan gue bangga," ujar Daniel dengan angkuhnya.
"Ga, temen lo tuh," ujar Rey mencolek lengan Rangga.
"Bukan temen gue," ujar Rangga. Semua tertawa akan hal itu kecuali Rangga dan Bara.
"Mampus gak di akuin lo, sana pulang aja lo gak guna juga disini," ujar Bagas menendang paha Daniel.
"Jahat banget lo semua, ingat dendam gue. Gue bakal nikung lo semua," ujar Daniel mengangkat tangannya seperti memberikan kutukan.
"Berani lo?" Tanya Bara menatap Daniel begitu pun dengan Rey dan Rangga.
"Gak bang, ampun saya masih polos," ujar Daniel menyatukan kedua tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga cruel boy [Terbit]
FanfictionApapun akan gue lakuin untuk ngelindungin orang yang gue cinta, termasuk bertumpah darah sekali pun. 𝙍𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙀𝙧𝙖𝙣𝙙𝙤 𝘿𝙖𝙭𝙩𝙚𝙧𝙫𝙣 Terima kasih untuk semua lukanya, semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir untukku 𝗠𝗲𝗹𝗼𝗱𝘆 𝗔𝘆�...