"A-apa yang kau lakukan?"gugup seorang pria saat melihat sekelompok wanita mengepungnya.
"Tenang lah sayang, kami janji tidak akan kasar padamu..." kata salah satu wanita itu.
Pria itu semakin panik, wajahnya memucat ketika sekelompok wanita itu mendorong tubuhnya sampai terdesak di dinding.
"A-apa yang kau lakukan? Biarkan aku pergi!" pria itu mencoba mendorong melewati mereka tetapi 5 orang wanita langsung menahan pria itu di dinding.
Salah satu dari wanita itu langsung merobek kemeja pria itu dan mulai menggerayangi tubuhnya.
"Oh my god...tubuhmu sangat indah sayang, aku jadi tidak sabar untuk mencicipinya..."
"Berhenti!!! Lepaskan aku!!!" pria itu berusaha melawan.
"Tenanglah sayang...kami akan membayarmu..."wanita itu langsung mengeluarkan uangnya dan melemparkannya ke depan wajah pria itu.
Mereka pun kembali menyentuh tubuh pria itu dan mulai mencium, menggigit dan menjilatinya. Pria itu semakin ketakutan, dia bahkan tidak bisa menahan air matanya lagi.
"K-kumohon b-biarkan aku pergi..."
Salah satu dari wanita itu pun mulai menciumi lehernya dan menyentuh bagian bawah pria itu.
"Diam, kami sudah membayarmu, jadi kami berhak melakukan apapun padamu!"
Wanita lain langsung menarik tengkuknya dan memaksa mencium bibir pria itu dengan kasar. Salah seorangnya lagi mencium area pusarnya sambil membuka kancing celana pria itu. Pria itu mencoba menendang wajahnya tapi tidak bisa saat 2 orang wanita menahan kakinya.
"AAGGGHHHH LEPASKAN AKU!!!!"
Seorang pria langsung terduduk diatas kasurnya dengan peluh yang membanjiri seluruh tubuh nya. Air matanya pun terus mengalir tanpa henti.
"Kau baik-baik saja, jeong?" seru seungyeon membuka pintu kamar jeongyeon dengan nafas yang memburu.
Saat mendengar teriakan jeongyeon dengan buru-buru seungyeon langsung berlari ke kamar adiknya itu.
Jeongyeon memandang kakaknya dengan lemas tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Nafasnya tersengal dan di ikuti suara isak tangis saat mengingat mimpi buruk yang menghantuinya.
Seungyeon langsung mendekati jeongyeon dan merengkuh erat tubuhnya ke dalam pelukannya.
"Tidak apa-apa, jeong...ada nuna disini..."ucapnya sambil membelai lembut rambut jeongyeon yang semakin terisak dipelukannya.
"Tidak usah takut, ada appa, eomma dan juga nuna yang akan menjaga dan melindungi mu...kau akan baik-baik saja..." seungyeon mengecup kepala jeongyeon mencoba menenangkan adiknya itu.
Jeongyeon pov
Ugh aku memimpikan nya lagi dan membuat bantalku basah karena air mataku sendiri. Sudah 2 tahun sejak kejadian buruk itu menimpaku. Sudah begitu lama tapi masa lalu itu masih menghantuiku.
Aku masih belum bisa melupakan semua yang dilakukan sekelompok wanita itu padaku. Aku bahkan masih bisa merasakan semua sentuhan tangan mereka yang mengotori tubuhku.
Aku bahkan sudah melakukan semua terapi dengan psikiater ku tapi tetap saja ingatan itu masih saja menghantuiku.
Orang tuaku pun akhirnya memutuskan untuk membawaku pindah ke seoul, mencoba menjauhkan ku dari tempat kelam yang menimbulkan trauma berat dalam hidupku.
Hari ini adalah hari pertama aku masuk ke sekolah baru ku. Hal yang tidak wajar sebenarnya karena aku pindah di saat akhir semester kenaikan kelas 3 ku. Tapi untungnya sekolah ku sekarang adalah milik salah satu dari sahabat appaku dan karena itu aku langsung di terima dengan lapang dada oleh mereka.