Chapter 21

592 108 73
                                    

Mina pov

Aku sekarang berlari menuju gerbang sekolah, aku tidak peduli jika pelatihku tau aku tidak menghadiri latihan hari ini. Aku juga tidak peduli jika dia menghukum ku atau mengeluarkan ku dari tim.

Aku benar-benar tidak peduli dengan semua itu. Yang ingin ku lakukan sekarang hanyalah mengejar jeongyeon.

Semua kenangan saat kami bersama tiba-tiba bermain di kepalaku. Penglihatan ku tiba-tiba menjadi kabur karena air mataku keluar tak terkendali mengenai wajahku.

Tiba-tiba aku tersandung sesuatu yang menyebabkan lutut kiri ku tergores. Aku segera bangkit berjalan ke bangku terdekat hanya untuk melihat lututku yang sekarang berdarah.

Aku membuka tas ku dan untungnya aku menemukan dua band-aid. Aku membersihkan lukaku dan dengan hati-hati memasang plester pada lukaku.

Untung itu hanya goresan yang tidak terlalu dalam. Saat aku sudah merasa lebih baik, aku perlahan berdiri dan berjalan menuju gerbang.

Aku langsung berlari kencang sambil mengingat semua yang terjadi. Aku kembali menangis saat tidak menemukan jeongyeon ditempat dia biasa menunggu kakaknya.

Sekarang aku tidak tahu harus pergi ke mana lagi. Aku hanya membiarkan kakiku menyeret ku kemana dia mau.

Setelah berjalan cukup lama, aku memilih berhenti dan duduk di bangku yang ku lihat karena aku sudah merasa lelah untuk berjalan.

Aku memejamkan mata sebentar untuk istirahat. Tapi, bau tteokbokki dan suara aliran sungai membuat ku membuka mataku lagi.

Dan aku baru menyadari bahwa aku sekarang berada di sungai Han. Aku ternyata sedang duduk di tempat yang sama dimana aku dan jeongyeon biasa duduk sebelumnya.

Aku meletakan tanganku di wajahku dan mulai menangis lagi. Apa yang harus ku lakukan sekarang? Apa dia marah padaku? Apa hubungan kami berakhir seperti ini?

Mina, kau sangat bodoh! Kenapa kau bisa menyerah secepat itu? Kenapa kau malah menghindari dan menjauhinya?

Aku dengan lembut menyeka air mataku dan melihat jam ditanganku untuk memeriksa waktu sebelum aku tersenyum.

"5...4...3....2....1..." air mancur dan lampu itu seketika menyala seperti waktu itu.

"Aku mencintaimu, jeongyeon...."







Author pov

Hari sudah semakin gelap dan cuaca semakin dingin, tetapi pemandangan di sungai han terlihat semakin indah seiring berjalannya waktu.

Banyak orang yang pulang dari pekerjaannya melepas lelah dengan berjalan-jalan di sungai han.

Semuanya tampak begitu bahagia kecuali seorang gadis yang duduk sendirian di bangku dekat sungai.

Mina masih betah duduk di sana dan memilih duduk sedikit lebih lama. Dia tidak tahu kenapa tapi saat mendengar suara aliran sungai membuatnya menjadi tenang.

Mina menggelengkan kepalanya dan melihat ke ruang kosong di sampingnya. Bangku itu terlihat cukup besar untuk dirinya sendiri. Dia tiba-tiba merasa kedinginan saat angin menyentuh kulitnya.

Sedangkan di sisi lain, jeongyeon dan kakaknya sedang duduk di stand makanan menunggu pesanannya.

"Dia sudah lama duduk dibangku itu..."ahjumma itu berkata sambil menyiapkan beberapa tteokbokki.

"Siapa?" tanya seungyeon.

"Gadis itu..."mata seungyeon mengikuti arah tunjuk ahjumma itu.

"Aku pikir dia sedang menunggu seseorang..." ucap ahjumma tadi.

Don't Touch Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang