Jeongyeon pov
Kelas akhirnya selesai, tapi pikiranku masih diliputi kekhawatiran dengan orang-orang yang ada di sekitarku saat ini. Aku memilih untuk menatap ke luar jendela untuk menenangkan pikiranku.
Aku mendengar suara cekikikan dan tawa para gadis. Aku tahu bahwa mereka sedang menatapku saat ini.
Aku tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan karena aku kembali menyalakan ipod ku. Aku suka menenggelamkan diriku ke musik untuk menjauh dari dunia ku sendiri.
Hal ini selalu sering terjadi padaku, kemana pun aku pergi...aku hanya menarik terlalu banyak perhatian dari orang-orang.
Aku bukan lah orang yang sombong...tapi sejak kejadian itu aku selalu membatasi dan menjauhkan diriku dari semua orang. Aku tahu itu tidak baik untuk kehidupan sosial ku tapi aku sungguh tidak peduli dengan semua itu.
Beberapa menit kemudian aku merasakan seseorang menepuk pundakku. Aku segera menggeser tempat duduk ku dan menoleh untuk melihat orang itu.
"Jeongyeon, ayo pergi ke kantin..."kata seorang pria yang berkulit pucat.
"Oh iya, aku Kim Dahyun dan ini Son Chaeyoung..."
Aku hanya menganggukkan kepalaku untuk merespon mereka. Aku tau hal itu tidak sopan, tapi bagaimana pun aku harus terus menjaga jarak dari orang-orang ini.
"Ayo ke kantin bersama kami..." mereka mengajak ku lagi.
"Maaf, aku tidak bisa..." tolak ku yang kembali fokus melihat ke arah jendela.
Aku mengehela napas lega saat mereka berdua pergi meninggalkan ku. Setidaknya sekarang tidak ada yang mengganggu ku lagi. Aku mengeluarkan buku ku dan melanjutkan membacanya.
Tapi sepertinya hari ini bukan hari keberuntungan ku. Gangguan kembali datang ketika aku baru selesai membaca satu kalimat di dalam buku ku.
Mina pov
Kelasnya akhirnya selesai, tapi aku mulai merasa muak dengan keributan yang terjadi saat ini. Semua gadis-gadis benar-benar penasaran dan berbisik saat melihat anak baru itu masih betah duduk di kursinya.
"Dia sangat misterius..."sana menyenggolku saat jeongyeon menolak ajakan dahyun dan chaeyoung untuk pergi ke kantin.
Aku menepis tangannya dan berkata dengan dingin seperti biasanya.
"Aishh...aku tidak peduli!"
Dia menyenggolku lagi tapi saat aku ingin berteriak dia langsung ditarik nayeon dan momo. Mereka bertiga terlihat sangat bersemangat untuk menyapa anak baru itu. Pria aneh itu sedikit menjauh saat sana duduk di sampingnya.
Aku tidak perlu repot-repot melihat dan memperhatikan mereka bertiga yang sedang berusaha mendekati pria aneh itu. Aku mengambil dompetku dan beranjak dari kursi ku untuk pergi ke kantin bersama jihyo dan tzuyu.
Aku mulai melangkahkan kakiku dan mendengus kesal saat seseorang tiba-tiba menabrakku.
"Yakkk...apa kau tidak punya mata hah!!!" teriak ku sambil mendongakkan kepalaku untuk melihat orang yang sudah berani menabrak ku.
"Maaf..."
Mataku melebar saat pria aneh itu berjalan melewatiku dan menjauh dari kelas dengan langkah yang terburu-buru.
Sana menyikutku dan berkata dengan genit kepadaku.
"Bagaimana pendapatmu tentang anak baru itu? Panas kan?"
"Pria itu sangat aneh..." ucapku dengan malas.
"Aneh tapi....tampan..."tambah tzuyu.
"Iya, aku setuju dengan mu tzuyu, dia sangat tampan...aku sampai terpesona saat melihat wajahnya tadi..."ucap jihyo yang membuat sana, momo dan nayeon mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Me (Completed)
Fiksi Penggemar"Aku tidak suka orang menyentuh ku...!!!"