Jeongyeon memutuskan untuk tidak ikut olahraga bersama dahyun dan chaeyoung karena dia merasa lelah dan sangat mengantuk. Dia memberitahu dahyun bahwa dia tidak akan berada di lapangan untuk melihatnya bermain bola.
Periode pelajaran terakhir pun berakhir dan jeongyeon melambaikan tangan pada chaeyeong dan dahyun.
Jeongyeon berjalan menyusuri taman belakang sekolah dan duduk di salah satu bangku dekat lapangan di bawah pohon besar yang rindang.
Dia menghirup udara dalam-dalam sebelum mengeluarkan botol berisi minuman dan meminumnya sampai habis. Dia tiba-tiba merasa lelah dan mengantuk karena mimpi buruk yang kembali datang padanya tadi malam. Jeongyeon berbaring di bangku dan memutuskan untuk tidur siang terlebih dahulu.
Jeongyeon baru saja tidur selama satu jam dan tiba-tiba seseorang gadis berambut coklat panjang datang mendekatinya.
Dia tersenyum sebelum meletakkan tas olahraganya dan dengan hati-hati memegang kepala jeongyeon saat dia ikut duduk di bangku itu. Dia lalu menempatkan kepala jeongyeon dengan aman di pahanya sehingga jeongyeon bisa tidur dengan nyenyak.
Gadis itu terus menatap wajah jeongyeon dengan intens. Dia hendak membelai pipinya tetapi tidak jadi saat takut jika jeongyeon terbangun oleh sentuhannya. Dia tidak mau jeongyeon terbangun karena dia masih ingin menghabiskan waktu bersama jeongyeon.
Lama menunggu, gadis itu mulai mengambil majalahnya dan membacanya sebentar. Dia mulai merasa bosan, dia meletakan majalahnya dan menunduk untuk melihat wajah jeongyeon sepuasnya.
Ini adalah kesempatan yang langka bagi gadis itu untuk melihat wajah jeongyeon dari dekat dan melihat setiap inchi wajahnya dengan sangat jelas.
Matanya tiba-tiba menatap sosok familiar yang berjalan menuju arah mereka bersama dengan teman satu kelasnya. Dia berteriak dan melambaikan tangannya sehingga orang itu bisa melihatnya.
"Mina!!!"gadis itu menutup mulutnya, takut suaranya membangunkan jeongyeon.
Untung saja jeongyeon tidak terganggu sama sekali dengan suaranya. Dia terlihat masih tidur dengan nyenyak di atas paha gadis itu.
Mina berlari ke bangku di bawah pohon besar yang rindang saat melihat temannya memanggilnya.
"Sana..."dia menyapa sana dan dia mengalihkan pandangannya ke orang yang sedang berbaring di paha sana.
"Apa yang kau lakukan pada jeongyeon?"ucap mina mengangkat alisnya dan terlihat tidak suka saat melihat jeongyeon berbaring dipaha sana.
"Aku tidak melakukan hal aneh mina. Aku tadi melihatnya seperti tidak nyaman tidur dibangku ini, jadi aku memutuskan untuk membantunya tidur dengan nyaman.." jelas sana tersenyum memandangi wajah jeongyeon.
Mina mendekat kearah jeongyeon dengan kesal dan duduk di sisi ruang bangku di samping sisi kaki jeongyeon.
"Dia tidak tidur nyenyak tadi malam..."kata mina mencoba terlihat baik-baik saja.
"Pantas saja, dia tidak terganggu sedikit pun saat aku memindahkan kepalanya...."ucap sana.
Terjadi keheningan sesaat di antara mereka. Mereka berdua hanya menatap para atlet yang sedang bermain di lapangan.
Tiba-tiba tubuh jeongyeon mulai bergerak. Dia perlahan membuka matanya dan melihat sana menatapnya dan dia juga melihat mina.
"Oh god!!!" kaget jeongyeon segera duduk dari bangku dan berdiri untuk menjauh dari kedua gadis itu.
"Selamat pagi, jeongyeon..."canda sana dan mina bersamaan yang membuat mereka saling pandang dengan canggung.
Jeongyeon menggosok matanya dan memukul kepalanya untuk memastikan itu semua bukan halusinasi atau pun mimpinya.