18. Pengakuan

3.1K 203 0
                                    

.
.
.

...

❤️❤️❤️


"Ayah, Kelvin mau bicara sama Ayah." ujar Kelvin menghampiri Naufal yang baru saja selesai makan.

"Bicara apa, Nak?" tanya Naufal. Terlebih dulu, Kelvin mengajak ayahnya itu ke ruang tengah.

"Apa Ayah akan melanjutkan niat Ayah kemarin tentang keinginan Ayah untuk mengenalkan Kelvin sama anak teman Ayah itu?" tanya Kelvin langsung pada intinya.

"Enggak, Nak. Ayah membatalkannya, karena Ayah menyadari kalau perasaan enggak bisa dipaksakan. Ayah enggak tau kamu udah ada calon atau belum. Yang jelas kamu boleh memilih pasanganmu sendiri, Nak. Ayah enggak akan memaksakan kehendak Ayah." ujar Naufal. Membuat Kelvin pun bisa bernapas lega mendengarnya. Ternyata Naufal telah membatalkan niatnya itu.

"Syukurlah. Kalau aja Ayah masih berniat mengenalkan Kelvin, maka ada dua hati yang telah Ayah sakiti." ujar Kelvin.

"Maksud kamu?" tanya Naufal tidak mengerti.

"Aira dan Kelvin." jawab Kelvin tidak tanggung-tanggung. Lagi-lagi Naufal dibuat tidak mengerti.

Kelvin menghela napas lelah. Dia akan jujur. "Semenjak kemarin Aira terus menghindari Kelvin, Yah. Aira sering diam kalau sama Kelvin. Dia sempat bilang sama Haura kalau Kelvin ingin dijodohin. Bahkan tadi pula ada kejadian yang semakin membuat hatinya terluka, Yah. Kelvin pun mengetahui alasannya menghindar dari Kelvin." beritahu Kelvin.

"Maksud kamu... Aira menyukai kamu, Nak?" tebak Maira dan dijawab dengan anggukan oleh Kelvin.

"Iya, Ma. Sama seperti Kelvin yang juga menyukainya sejak dulu." jujur Kelvin. Lebih baik dia jujur, daripada terus membuat hatinya semakin sakit. Tidak peduli kedua orang tuanya akan marah dengannya. Tidak peduli apa yang akan mereka lakukan nantinya.

Naufal dan Maira pun tersentak mendengar fakta itu. Mereka tidak menduga sebelumnya, ternyata anak kandung dan anak angkat mereka sama-sama saling menyukai.

"A-apa?" tanya Naufal terbata.

"Maaf, Ayah. Maaf jika Kelvin telah lancang mencintai adik sepupu Kelvin sendiri. Tapi, itulah perasaan Kelvin sejak dulu. Kelvin sangat menyayangi Aira lebih dari sekedar adik sepupu ataupun adik Kandung. Kelvin mencintainya, Yah." Kelvin beranjak berdiri. "Sekali lagi Kelvin minta maaf. Kelvin ke kamar dulu." lanjut Kelvin dan pergi ke kamarnya. Dia ingin menenangkan pikiran dan hatinya yang sempat kacau siang tadi.

...

Tok tok tok

"Aira!" panggil Naufal di depan pintu kamarnya setelah mengetuk pintu itu.

Tidak lama kemudian Aira pun membuka pintu kamarnya. Naufal langsung saja memeluknya, membuat Aira terkejut karena pelukan tiba-tiba itu. Dia menatap Maira yang juga menatapnya.

"Maafkan Ayah sayang, maafkan Ayah ..." ucap Naufal.

"Ayah minta maaf kenapa? Ayah enggak ada salah apa-apa sama Aira." ujar Aira.

"Ayah telah membuat hatimu terluka. Maafin Ayah, Aira." ucap Naufal lagi. Lalu melepaskan pelukannya, menatap sang putri dengan tatapan bersalah.

Setelah mengetahui kalau putri dan putranya itu saling menyukai, Naufal pun dibuat merasa bersalah karena telah menyakiti perasaan keduanya. Meski memang dia sudah membatalkan niatnya itu, tetap saja Naufal merasa bersalah.

Aira semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya itu. Naufal tidak memiliki kesalahan kepadanya, kenapa minta maaf? Pikirnya.

"Kamu mencintai Kelvin bukan?" tanya Naufal.

I Love Abang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang