20. Berdua

4K 210 3
                                    

.
.
.

...


❤️❤️❤️

Keesokan harinya...

Aira perlahan membuka matanya saat merasakan sesuatu yang sedang memeluknya. Saat matanya benar-benar terbuka, dia tiba-tiba bangun. Karena dia terkejut melihat pemandangan pertama di depannya tadi adalah Kelvin. Dia juga memegang kepalanya yang tidak mengenakan jilbab. Pasti Kelvin sudah melihat rambutnya, pikirnya.

Kelvin yang merasa terganggu lantas membuka matanya perlahan."Ada apa, Aira?" tanyanya dengan suara parau. Lalu mendudukkan tubuhnya menghadap Aira.

"Kok Abang tidur di kamar Aira sih? Ai-Aira enggak pakai jilbab, Bang ... Ba-baju Aira juga gini ... " ucap Aira setengah merengek. Matanya pun sudah berkaca-kaca mengingat rambut dan sedikit tubuhnya yang terbuka (dia pake tunik lengan pendek) sudah dilihat oleh Kelvin.

Kelvin mengernyit bingung. Namun, sedetik kemudian dia pun mengerti masalahnya sekarang.

"Aira, kita kan udah menikah kemarin. Kamu lupa ya?" tanya Kelvin seraya menarik tubuh Aira ke dalam pelukannya.

Aira tersentak mendengarnya. Dia mengingat hari kemarin dan sedetik kemudian dia teringat kalau dirinya sudah menikah dengan Kelvin. Bahkan dirinya sendiri yang membuka jilbabnya dan memakai baju tunik itu.

"Hiks, maafin Aira... Aira lupa kalau Abang udah jadi suami Aira." ujar Aira sesegukan di dalam pelukan Kelvin.

"Ssstt, enggak papa. Belum terbiasa, makanya kaget. Wajar, Sayang." kata Kelvin seraya mengusap rambut istrinya dengan lembut.

Dia bisa memahami keterkejutan Aira. Bagaimanapun mereka baru saja menikah dan baru kali ini mereka tidur dalam satu kamar bahkan satu tempat tidur.

Kelvin melepaskan pelukannya lalu menghapus sisa air mata di pipi gadisnya itu. Kelvin tersenyum menatap Aira yang menunduk. Dia memegang dagu Aira dan

Cup

Aira terdiam kaku saat Kelvin mencium pipinya. Dia tidak berani menatap Kelvin karena pasti wajahnya sudah memerah sekarang. Aira malu. Kelvin merasa gemas melihatnya.

"Sayang, udah mau adzan, kamu siap-siap gih duluan," titah Kelvin seraya mengusap rambut Aira.

Aira menganggukkan kepalanya dan beranjak pergi ke kamar mandi. Setelahnya, baru lah Kelvin yang masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Aira menyiapkan peralatan sholatnya dan Kelvin. Dia sangat bahagia karena akhirnya dia bisa merasakan sholat berjamaah dengan Kelvin. Meskipun terkadang Kelvin pernah mengajaknya sholat berjamaah, tapi rasanya sangatlah berbeda. Kini mereka sudah menjadi suami istri, yang mana Kelvin benar-benar menjadi imam bagi Aira dan Aira menjadi makmum bagi Kelvin.

Kelvin pun keluar dari kamar mandi. Mereka memulai sholat subuh dengan berjamaah. Dilanjutkan dengan mengaji sebentar.

Kelvin selalu mengajarkan kepada Aira untuk mengaji sebentar ketika sesudah sholat. Minimal satu lembar dalam sehari, katanya.

Aira pun selalu senang dengan ajaran abangnya, eh... Suaminya itu. Dia akan selalu menyempatkan diri untuk mengaji walau hanya satu lembar dalam satu hari. Tapi, terkadang juga dia bisa lebih dari satu lembar. Menurutnya, kalau saat berhalangan, rasanya aneh kalau tidak mengaji dalam satu hari. Bahkan apa yang dia hafal bisa dia gumamkan. Setelahnya dia pun merutuki perbuatannya karena lupa kalau sedang halangan.

Selesai mengaji, Kelvin membalikkan tubuhnya menghadap Aira sepenuhnya. Gadisnya itu tersenyum lalu mengambil tangan Kelvin dan menciumnya. Kelvin tersenyum melihatnya. Dia sangat bersyukur. Biasanya Aira akan mencium tangannya saat ingin sekolah, tapi mulai sekarang Aira akan selalu mencium tangannya saat ingin pergi ke mana-mana.

I Love Abang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang