16. Pengenalan?

1.8K 160 0
                                    

.
.
.


...


❤️❤️❤️


Selamat pagi🌄

Aira merasa senang hari ini karena Kelvin akan mengajaknya jalan-jalan setelah Ashar. Pria itu kini sedang berada di kampus, kuliah. Sedangkan Aira hari ini libur.

Semenjak pulang dari rumah sakit hari itu, Kelvin dan kedua orang tuanya sangat protektif kepada Aira. Tidak boleh melakukan ini dan itu. Bahkan hanya sekedar keluar rumah untuk jalan-jalan di sekitar rumah bersama dengan Kelvin pun tidak disetujui. Tetapi, hari ini Kelvin berniat mengajak adiknya itu untuk jalan-jalan sebentar. Dia juga kasihan melihat Aira yang terkurung di dalam rumah, pasti gadis itu ingin refreshing. Aira pun sangat senang diajak jalan-jalan.

Dengan perlahan Aira turun ke lantai dasar untuk pergi ke dapur. Karena perutnya terasa lapar, jadi dia pun ingin makan. Namun, saat sudah berada di lantai bawah, Aira mendengar ayah dan mamanya sedang membahas sesuatu. Mendengar hal itu pun seketika membuat semangat Aira untuk jalan-jalan dengan Kelvin sirna begitu saja.

"Ayah punya teman, nah dia punya anak perempuan yang seumuran dengan Kelvin. Bagaimana kalau kita kenalkan dia sama Kelvin? Siapa tau mereka cocok." ujar Naufal.

Degh

Aira menahan napasnya berat ketika mendengar tawaran ayahnya tentang mendekatkan anak temannya dengan Kelvin. Hati Aira merasa sakit mendengarnya. Bagaimana pun Kelvin adalah pria yang disukainya sejak dulu. Pria yang selalu ada untuknya. Meskipun dia tahu suatu saat Kelvin akan menikah, tapi dia benar-benar belum bisa menerima kenyataan itu.

Aira tidak jadi pergi ke dapur, karena nafsu makannya kini sudah hilang. Dia melangkahkan kakinya pergi ke kamarnya dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya. Lalu mengunci pintu kamarnya.

"Kalau mereka enggak keberatan, Mama setuju aja." kata Maira. Dia agak ragu kalau putranya itu menyetujui niat Naufal.

"Kelvin enggak mau, Yah!" sahut seseorang yang tidak lain adalah Kelvin. Tatapannya menyiratkan kekecewaan.

Naufal dan Maira sontak menatap seseorang yang baru saja masuk."Kelvin?" gumam mereka.

"Assalamu'alaikum," ucapnya dan berjalan mendekat.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." sahut Maira dan Naufal.

"Kelvin minta maaf, Yah, Ma. Kelvin enggak mau dikenalkan dan enggak mau dijodohin sama anak teman Ayah. Permisi," ucap Kelvin dan berlalu dari sana menuju kamarnya.

Maira dan Naufal menatap kepergian putra mereka tersebut. Maira sudah menduganya pasti Kelvin tidak setuju.

"Mama udah tau pasti dia akan nolak. Ayah batalin niatnya aja ya, Yah? Biarkan dia mencari pasangannya sendiri. Mama enggak mau Kelvin nantinya kecewa sama kita." kata Maira berusaha menyakinkan suaminya.

Naufal menghela napas sambil menyandarkan kepalanya di sofa. Benar apa yang dikatakan istrinya."Baiklah. Ayah enggak akan menjodohkan dia." ujarnya.

Maira pun bernapas lega dan menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.

Di dalam kamar, Aira menangis sesegukan di samping kasur. Hatinya merasa sesak mengetahui kalau Kelvin akan dikenalkan dengan teman ayahnya dan berniat menjodohkannya. Dia takut kalau Kelvin akan setuju nantinya. Dia takut kehilangan pria yang disayanginya sejak dulu. Pria yang selalu ada untuknya.

I Love Abang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang