27. Ngidam

2.6K 160 5
                                    

.
.
.


...

❤️❤️❤️


Kelvin kini tengah sibuk mengerjakan tugas kuliah istrinya bersama dengan Aira yang terus memeluk tubuhnya.

Aira sedari tadi hanya cemberut karena suaminya lebih mengerjakan tugas punyanya, bukan tugas suaminya. Padahal Kelvin sudah lulus kuliah dua pekan yang berlalu tapi pria itu malah mengerjakan tugasnya.

Kelvin akan menjawab,"Kamu itu lagi hamil Sayang, jangan terlalu banyak mikir, biar Abang yang ngerjakan. Abang enggak sibuk lagi kok dengan tugas, kan enggak ada tugas kuliah lagi."

Pria itu pasti kekeh ingin membantunya. Aira pun tidak bisa menolak karena kalau menolak pun Kelvin hanya mengizinkannya untuk mencari materi saja. Sedangkan yang membuat tugasnya adalah Kelvin.

Aira beranjak berdiri namun kakinya yang tersangkut selimut pun membuatnya terjengkang ke belakang. Tapi, untung saja Kelvin yang berada di belakangnya siap menangkap istrinya itu.

"Hati-hati Sayang," tegur Kelvin. Dia membantu menegakkan tubuh Aira.

"Maaf Abang, kaki Aira kesangkut selimut." kata Aira pelan.

"Iya enggak papa, lain kali pelan-pelan." ucap Kelvin seraya mengusap rambut Aira dengan lembut.

Aira mengangguk lalu mengambil pakaiannya lalu ingin berganti ke kamar mandi. Namun, Kelvin mencegahnya.

"Ganti di sini aja," ujar Kelvin. Namun, Aira menggelengkan kepalanya pelan, karena dia masih malu.

"Abang akan tutup mata kok. Di sini aja ya, nanti kamu jatuh lagi bolak-balik ke kamar mandi." kata Kelvin khawatir.

Akhirnya Aira mengangguk lemah."Yaudah deh, tapi Abang beneran tutup mata ya, dan jangan berbalik," kata Aira.

"Iya Sayang." Kelvin yang sedang duduk di atas tempat tidur pun menutup matanya sambil berbalik membelakangi Aira.

Merasa aman dengan kondisi, Aira mengganti bajunya. Kemudian dia pun bisa bernafas lega karena Kelvin tidak berbalik ke arahnya.

Lalu Aira mendekati suaminya dan melingkarkan tangannya di leher Kelvin dari belakang.

"Udah?" tanya Kelvin.

"Udah kok. Abang boleh buka mata," kata Aira.

Kelvin membuka matanya dan membalikkan tubuhnya menghadap istrinya. Lalu menarik pinggang Aira untuk dipeluknya.

"Abang udah ngerjain tugasnya?" tanya Aira.

"Dikit lagi Yang. Kenapa hm?" tanya Kelvin mendongakkan kepalanya menatap Aira yang duduk lebih tinggi darinya.

Aira teringat es campur durian yang dibelikan oleh Naufal beberapa saat lalu. Es campur itu dia letakkan di kulkas karena masih belum mengingkannya. Dan sekaranglah dia menginginkannya.

"Kita makan es campur durian yuk, Bang," ajak Aira sambil menyisir-nyisir rambut suaminya dengan jari-jarinya.

Kelvin menganggukkan kepalanya. Lalu dia mencium perut Aira yang mulai membuncit. Kini kandungan Aira sudah mencapai akhir 3 bulan.

"Tapi, tunggu sebentar ya, dikit lagi kok." kata Kelvin.

Aira menganggukkan kepalanya, membiarkan suaminya itu menyelesaikan tugas makalahnya.

Sembari menunggu, Aira hanya diam menatap Kelvin dari samping. Dia merasa tidak enak karena Kelvin mengerjakan tugasnya meskipun pria itu tetap kekeh mau mengerjakan tugasnya. Dia juga merasa kasihan melihatnya, karena hampir setengah harian ini, Kelvin berada di depan laptop saja.

I Love Abang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang