10. Kecewa

2.2K 175 0
                                    

.
.
.

...


❤️❤️❤️

Aira memasuki rumahnya sambil mengucapkan salam. Didengarnya Mairalah yang menyahutinya dari ruang tengah. Dia menyalami tangan mamanya itu.

"Kamu udah pulang, Sayang? Tapi, Abang kamu mana?" tanya Maira hanya menatap putrinya yang datang sendiri. Tidak bersama dengan putranya.

"Aira pulang sama Haura, Ma. Jadًi, Aira chat Abang kalau enggak usah jemput." alibinya. Dalam hati dia memohon maaf kepada Allah karena telah berbohong kepada mamanya itu.

"Kamu enggak ajak mampir Hauranya?" tanya Maira lagi.

"Dia mau cepat pulang, jadi enggak bisa mampir, Ma." jawab Aira kembali berbohong.

"Yaudah kalau gitu, kamu ganti baju gih," titah Maira. Dan diangguki oleh Aira.

Dia beranjak pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Hingga beberapa menit kemudian, dia kembali turun menemui Maira yang masih duduk di ruang tengah. Aira pun duduk di samping wanita itu.

"Ma," panggil Aira, mengalihkan pandangan Maira dari TV.

"Iya, Sayang?" sahutnya.

"Aira mau tanya sama Mama. Tapi, Mama harus jawab dengan jujur sama Aira." ujar Aira serius.

Awalnya Maira mengernyit karena baru kali ini Aira memintanya jujur dengan wajah serius. Namun, dia mencoba menepis pikiran itu.

"Insya Allah Mama akan jawab dengan jujur. Mau tanya apa, Sayang?" tanya Maira diakhiri dengan senyuman di wajahnya.

"Apa benar kalau bang Kelvin bukan Abang kandung Aira?" tanya Aira.

Degh

Maira terdiam mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Aira. Ketakutannya selama ini. Bagaimana gadisnya itu mengetahuinya? Pikirnya.

"Jawab, Ma..." pinta Aira mulai merengek. Melihat sang mama yang hanya diam membuatnya yakin kalau Kelvin bukanlah abang kandungnya.

"M-Mama..." ucap Maira terbata dan menggantung karena bingung harus menjawabnya bagaimana.

"Bang Kelvin adalah abang kandung Aira kan, Ma? Bukan sepupu Aira kan?" tanya Aira lagi sambil menahan air matanya yang siap meluncur.

"Maafkan Mama, Sayang..." Hanya itu yang mampu Maira ucapkan. Dia bingung harus memulainya dari mana. Dia takut Aira akan membenci Kelvin.

Akhirnya air mata Aira pun turun dengan lembutnya membasahi pipinya lalu dia menggeleng lemah.

"Kelvin bukan abang kandung kamu, Sayang. Dia adalah sepupu kamu." beritahu Maira pada akhirnya. Dia ikut menangis melihat putrinya menangis. Dia tahu Aira pasti akan sangat kecewa dengannya.

"Ke-kenapa Mama nyembunyiin hal ini kepada Aira?" tanya Aira lagi. Sakit rasanya mengetahui fakta tersebut. Bagaimanapun Aira sangat menyayangi pria itu. Kenapa orang kepercayaannya telah membohonginya? Pikirnya.

Maira menggelengkan kepalanya lemah. Bukan bermaksud untuk menyembunyikan hal itu kepada putrinya.

"Assalamu'ala--- Loh, kalian kenapa?" tanya Naufal segera menghampiri istri dan anaknya, diikuti oleh Kelvin.

Naufal baru saja pulang bersamaan dengan Kelvin. Mereka sama-sama kaget dan khawatir melihat kedua wanita kesayangan mereka menangis.

"Ayah sama Abang kenapa bohongin Aira? Kenapa kalian nyembunyiin sesuatu kalau Bang Kelvin bukanlah Abang kandung Aira? Kenapa, Yah?" tanya Aira langsung. Membuat langkah Kelvin dan Naufal terhenti.

I Love Abang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang