Happy Reading ❤
~●●●~
Baekhyun menganga dengan mata terbuka lebar. Ia sangat takjub saat memasuki sebuah apartemen mewah dengan nuansa elegan. Sungguh seumur hidupnya, bangunan mewah yang pernah ia tapaki hanyalah cafe tempatnya bekerja dan gedung sekolahnya. Ruangan super besar dengan jendela super lebar seperti ini sangat jauh dari angan-angannya.
Baekhyun melangkah masuk dengan melihat-lihat sekelilingnya dengan takjub, hanya melihat tanpa menyentuh. Ia terbiasa untuk itu jika kalian tak tahu. Mereka bilang barang yang disentuhnya akan berubah jadi kotor dan membawa sial.
Langkahnya perlahan menuju jendela besar yang tirainya tiba-tiba terbuka sendiri membuatnya terperanjat. Matanya kembali terbelalak saat melihat pemandangan di bawah sana yang serupa dengan langit berbintang.
Chanyeol tersenyum lembut melihat tingkah kekasihnya yang menggemaskan. Ia melemparkan remot yang ia gunakan membuka tirai itu dan memeluk tubuh mungil didepannya.
"Maafkan aku sayang, aku harus bekerja sebentar. Ini sangat mendesak. Anggap saja rumah sendiri, arra."
Kecupan singkat di pelipis sebelum Chanyeol benar-benar menghilang memasuki kamarnya.
Baekhyun menyentuh dadanya, ada sebuah rasa aneh yang menyenangkan. Seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik perutnya. Debarannya tak kalah cepat dengan saat dia berlari dari cafe tadi, namun yang ini terasa menyenangkan.
Gadis mungil itu masih betah menghadap lautan bintang di bawah sana. Ternyata hanya sebuah nyala lampu bisa begitu mempesona. Baekhyun kembali tersenyum, merasa lega pada dirinya sendiri yang mengambil langkah egois kali ini.
Setelah puas dengan binar binar lampu malam kota Seoul, Baekhyun mulai kembali mengitari ruang tengah itu. Bahkan ruangan ini lebih besar dari rumahnya. Dia hembuskan nafas panjang sebelum tangannya benar-benar menyentuh meja marmer pantry. Saat menyentuhnya ia tiba-tiba teringat dengan pekerjaannya. Apakah ia mulai bersantai saat menjadi kekasih seorang pria kaya raya? Tentu saja tidak!
"Apa yang harus aku lakukan? Sajangnim pasti marah besar.. kurasa aku harus mulai mencari pekerjaan baru.." monolognya sendiri pada meja pantry. Ia ingin membenturkan kepalanya pada meja marmer itu karena kebodohan yang sudah ia lakukan, namun urung dilakukan saat mengingat ada seorang pria berstatus kekasihnya sekarang. Kembali ia tersenyum.
"Baek? Apa yang kau lakukan disana? Masuklah sayang.." Chanyeol melihat Baekhyun mengintip di pintu kamarnya. Padahal ia membuka pintu itu lebar-lebar.
Baekhyun melihat Chanyeol sedang duduk di sudut ruangan yang seperti meja kerjanya. Sebuah ranjang size king berada tepat di tengah ruangan. Tak jauh beda dengan ruang tengah tadi, dimana meja kerja Chanyeol menghadap langsung ke jendela besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE. (CHANBAEK GS) 'END'
RomanceAku hanya ingin diakui, sebagai manusia jika bisa. Bukan sebagai sampah tak berguna. Tapi lebih ke sesuatu yang memiliki kehidupan. Apakah setidaknya, pendosa sepertiku tak berhak untuk itu? Bbh