Haii guys...
Mau sedikit klarifikasi sebelum ada komplain ya kan...
Di part Badai, ada adegan dimana Rose bilang akrab dengan adik tiri Chanyeol. Nah disini aku mau sedikit ubah itu ya..
Bukan ceritanya, cuma nama aja...
Kemarin nama adiknya kan Park Jennie , sekarang aku ubah jadi Park Wendy.
Jennie udah jadi salah satu antek2 Rose di part Perlawanan.Sori author lupa kalo pernah pake nama Jennie. Maaf buat bingung..
🙇♀️Happy Reading ❤
~●●●~
Baekhyun sedang mengelap meja saat tiba-tiba bos nya menghampirinya dengan seseorang.
"Baek.. ada yang ingin bertemu denganmu."
Baekhyun mengerutkan alisnya. Seorang pria dengan setelan jas dan kacamata hitam. Ia memandang pria itu lamat namun masih tak mengenal siapa dia.
"Anda harus ikut saya nona."
Baekhyun melirik kearah Minseok.
"Pergilah, tidak apa." Minseok menepuk bahu Baekhyun dan tersenyum.
Dengan ragu Baekhyun mengikuti pria itu dan masuk ke sebuah mobil sedan hitam saat pria itu membukakan pintu untuknya.
"Kita akan kemana tuan?"
Pria itu tidak menjawab dan fokus pada jalanan di dedepan. Tak butuh waktu lama mereka mulai memasuki sebuah perumahan mewah. Sorot mata Baekhyun yang sedari tadi bingung kini kembali dingin. Sangat paham mengapa ia dibawa kesini. Di mansion laknat itu lagi. Ia memejamkan mata sejenak dan menarik nafas panjang saat pria tadi sekarang membukakan pintu utama untuknya. Dengan langkah lebar dan mantap ia berjalan mengikuti pria itu menuju medan perangnya.
'Aku tidak akan menyerahkannya.' Batinnya.
.
Baekhyun duduk dengan angkuh didepan orang-orang yang baru ia lihat sekilas di acara kemarin. Kepalanya terangkat dengan menatap langsung manik ke 3 wanita didepannya. Diatas mejanya juga ada beberapa camilan seperti macaroon, cake dan minuman seperti teh, jus dan air putih. Sangat sopan sekali mereka mengingat yang mereka undang adalah seorang 'musuh'.
Di tengah tepat didepan Baekhyun, ada seorang wanita yang cukup berumur. Kerutan di sekitar wajahnya tak menghilangkan aura kesombongannya. Seolah seluruh dunia bisa tunduk di bawah kakinya. Sedikit banyak itu mengingatkannya pada neneknya. Apa semua orang tua kaya memang seperti itu? Fikirnya.
Di sebelah kiri ada seorang wanita yang terlihat seumuran dengan bosnya di cafe. Dandanannya sedikit tebal dengan perhiasan yang berlebihan seolah menunjukkan dialah nyonya besar disana. Ah, harus Baekhyun akui, hal itu sebenarnya terlihat pas dan cantik saat wanita itu mengenakannya. Bagaimana tidak dianggap berlebihan saat kalung dan antingnya memiliki bandul yang berkilau yang Baekhyun yakini adalah berlian asli saat mereka bahkan hanya duduk minum teh dirumah? Belum lagi beberapa cincin di tangannya. Oh, gadis kita yang malang. Ia sepertinya tak mengetahui bahwa itu adalah hal lumrah di kalangan mereka.
Di sebelah kanan, seorang gadis memandangnya sinis dengan senyum miring yang tak pernah lepas darinya. Ia bertaruh, gadis ini pasti mendengarkan banyak hal dari wanita ular itu, Rose. Dengan style nona muda kaya raya, gadis yang diketahui bernama Park Wendy itu dengan acuh memainkan ponselnya dengan sesekali melirik remeh Baekhyun.
"Apa kau Baekhyun?" Suara wanita tua itu memecah keheningan.
"Tidak sopan menayakan nama orang lain saat anda belum memperkenalkan diri." Baekhyun menjawab tenang. Ia sudah mempersiapkan diri dari tadi.
"Kau tidak sopan sekali huh? Berani sekali kau menjawab seperti itu?" Wanita disebelah kiri menimpali.
"Diamlah Sooyoung-ah. Dia benar. Perkenalkan aku Park Bo Ah, nenek Chanyeol. Dia Park Sooyoung ibunya, dan dia Park Wendy adiknya." Bo Ah terlihat sangat tenang. Kualitas seorang Park benar-benar terpancar dari nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE. (CHANBAEK GS) 'END'
RomanceAku hanya ingin diakui, sebagai manusia jika bisa. Bukan sebagai sampah tak berguna. Tapi lebih ke sesuatu yang memiliki kehidupan. Apakah setidaknya, pendosa sepertiku tak berhak untuk itu? Bbh