Pregnant

689 64 13
                                    

Happy reading ❤




~●●●~

Gelap mengisi seluruh ruang persendiannya. Pria itu berjalan sempoyongan, mencari tau tempat dimana dia berada. Hal tersebut tentu mustahil dilakukan karena sejauh netranya menelusuri hanya pekat yang memenuhi indra matanya.

"Chan..."

Sayup-sayup ia mendengar suara lembut nan lirih memanggil namanya.

"Chanyeol."

Lagi. Pria itu berlari kesana kemari mencari sumber suara.

"Chan..."

Ia mengenali suara itu. Suara gadisnya. Chanyeol berlari kesana kemari mencari dimana gerangan ia bisa menemui pemilik suara itu. Langkahnya terhenti persis didepan sosok mungil pemilik suara lembut tadi.

Tangannya bergetar seiiring dengan degub jantung yang tak berirama. Suaranya tercekat di tenggorokan. Sosok itu, memakai gaun putih dengan warna merah yang mulai menyebar.

"Andwee...." pria itu bergetar hebat. Merasa ada yang salah pada pengelihatannya.

"Kajima.. " Chanyeol berlutut, tangan gemetar itu menyentuh tubuh berlumuran darah di hadapannya.

"Andwee... Baekhyun-ah... andwee..." isaknya lirih. Menatap telapak tangan yang berlumuran darah kekasihnya.

"Chan..."

"Andwee...." Chanyeol masih terisak menatap telapak tangannya sendiri.

Tubuh besar itu bergetar. Keringat dingin juga mulai membasahi tubuhnya. Chanyeol bergerak gusar. Dahinya berkerut dalam. Kata "andwe" "kajima" dan "Baekhyun-ah" bergiliran keluar dari bibir pucatnya.

"Chanyeol!"

"ANDWEE!!!"

Chanyeol membuka matanya mengerjap beberapa kali hingga tersadar siapa yang sedang memandangnya khawatir disampingnya itu. Pria itu bangkit dan segera memeluk sosok nyata yang barusan ia lihat berlumuran darah tadi."

"Wae? Kau bermimpi buruk?"

"Baekhyun-ah.. Baekhyun-ah.. Baekhyun-ah." Chanyeol semakin erat mendekap gadis yang menatapnya bingung. Mencium aroma manis dari ceruk leher sempit itu. Mengecupinya, memastikan bahwa apa yang didekapnya kini adalah nyata.

"Kau bermimpi buruk?" Baekhyun melepaskan pelukan itu dan menyeka keringat yang membasahi dahi kekasihnya.

"Apa yang kau impikan sampai membuatmu seperti ini?"

H-3

Chanyeol bersandar pada dada Baekhyun. Mereka berdua masih diatas ranjang mengingat waktu masih menunjukkan pukul 2.15 pagi.

Baekhyun masih setia membelai sayang surai hitam kekasihnya. Sebelah tangannya digunakan untuk menepuk lembut lengan kekar yang melingkar di perutnya. Baekhyun masih mencoba menenangkan bayi besar itu setelah syok hebat yang dialami kekasihnya akibat mimpi buruk yang tak ia ketahui ceritanya.

"Sudah lebih tenang? Mau bercerita? Mimpi apa yang membuatmu sampai seperti ini sayang?" Baekhyun berucap selembut mungkin.

"Aku bermimpi, kau pergi meninggalkanku."

Baekhyun masih setia membelai kepala yang semakin masuk kedalam dekapannya itu. Ia tersenyum mendengar pengakuan kekasihnya.

"Apa yang kulakukan hingga kau menjadi seperti ini? Apa aku pergi dengan pria lain?"

Tak langsung menjawab, Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya. Matanya masih menatap nanar ntah kemana. Semua hal yang dia alami tadi, terlalu nyata untuk disebut sebuah mimpi.

PROMISE. (CHANBAEK GS) 'END'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang