Gini doang hampir setaun nulisnyaaa.....
Met malming guys 😉Happy Reading ❤
~●●●~
"Chan...."
'Hum..'
"Kapan kau pulang?"
'Aku baru tiba 4 jam lalu sayang...' Chanyeol memijat pelipisnya. Sudah 3 bulan berlalu sejak pernikahan mereka. Dan kini mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Korea-Amerika. Bagaimana bisa?
Seminggu setelah acara pernikahan mereka berdua bertolak ke negri Paman Sam sesuai rencana awal. Semua berjalan dengan baik dan sempurna sampai 1 bulan. Baekhyun mulai merasa bosan karena tidak memiliki teman. Kyungsoo hampir tiap hari mengunjungi apartemen Baekhyun mengingat gadis itu juga sedang menempuh pendidikan disana. Dan Luhan yang mengunjungi beberapa kali. Namun gadis bermata doe itu mulai kewalahan.
Ia sedang mengambil double degree untuk menyelesaikan kuliahnya segera, tapi Baekhyun terus menghubunginya dan berkata bahwa ia kesepian dan merindukan makanan Korea.
Sampai suatu ketika saat Chanyeol sedang sibuk bekerja di kantor cabang Amerika selepas kuliah, dan Kyungsoo yang tidak mengangkat telponnya karena sedang mengikuti sebuah seminar, Baekhyun nekat membeli sendiri tiket pesawat ke Korea. Dan lebih parahnya lagi tidak mengabari siapapun. Saat Chanyeol pulang dari kantor ia panik karena tidak menemukan istrinya dirumah. Setelah menghubungi ponselnya puluhan kali baru si mungil menjawab. Mata Chanyeol terbelalak saat mendengar dimana istrinya itu berada.
'Aku dari pasar sayang. Kau tau bibi Shin penjual ikan Tuna itu mengucapkan selamat untuk pernikahan kita. Dia memberiku 1 ikan besar.'
"Pasar mana yang kau maksud Baek?" Chanyeol masih berusaha untuk tenang. Dan bagaimana Baekhyun bertemu dengan bibi Shin yang notabenya seorang ahjuma penjual ikan dipasar dekat rumah Baekhyun dulu? Ia mencoba menampik kemungkinan konyol yang melintas dibenaknya.
'Tentu saja Pasar Jongno. Dimana lagi kau bisa bertemu dengan bibi Shin?'
Chanyeol berterika tanpa suara. Kemungkinan konyol itu ternyata adalah kenyataan. Ia menjambak rambutnya frustasi.
"Sayang, apa kau dirumah? M-maksudku apa kau sedang dirumah di Jongno-gu?"
'Eum. Benar. Aku tiba beberapa jam lalu. Maaf ponselku kehabisan daya jadi aku mengisinya dirumah.'
Lagi, Chanyeol kembali berteriak tanpa suara. Ia meremas Goomy dan hampir membuat mata beruang itu lepas.
"Eum.. sayang, kau kembali ke apartemen saja ya.. aku akan menghubungi Luhan untuk menemanimu disana. Maaf aku baru bisa menyusulmu besok. Sudah sangat larut disini."
'Oke. Tidak masalah. Tapi jika kau kemari besok bisa kau bawa juga barang-barangku? Kupikir aku akan tinggal di Korea saja Chan..'
"Kita bicarakan hal itu besok saat bertemu. Sekarang kau diam disana, Luhan akan segera datang."
'Arraseo. Saranghae..'
Chanyeol menatap nanar pada ponselnya. Ia seperti menahan tangis. Dengan sisa-sisa kewarasannya ia menghubungi Luhan juga neneknya. Mereka terkejut tentu saja, tapi kemudian meyakinkan Chanyeol bahwa Baekhyun pasti baik-baik saja.
"Kau benar-benar mencintaiku atau sedang menghukumku Baek?" Monolog Chanyeol. Pria itu sungguh sangat frustasi sekarang.
Ia memang mengambil double degree untuk mempercepat mendapatkan gelar dan segera mengambil alih perusahaan yang berarti adalah agar ia bisa segera kembali ke Korea. Chanyeol sangat sibuk saat di Amerika karena jadwal kuliah yang padat juga diselingi dengan aktivitas kantor yang sibuk. Selain gelar, pengalaman mememimpin langsung perusahaan juga ditekankan oleh ayahnya. Beruntung otak cerdas Chanyeol bisa mengimbangi itu semua. Namun sayangnya, kecerdasan itu tak cukup mampu untuk menebak jalan fikiran si mungil, istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE. (CHANBAEK GS) 'END'
RomanceAku hanya ingin diakui, sebagai manusia jika bisa. Bukan sebagai sampah tak berguna. Tapi lebih ke sesuatu yang memiliki kehidupan. Apakah setidaknya, pendosa sepertiku tak berhak untuk itu? Bbh