Happy Reading ❤
~●●●~
Sudah seminggu lebih Chanyeol tinggal dengan Baekhyun di rumah sederhana itu. Beruntung baju-baju ayahnya dulu masih tersimpan di lemarinya. Meskipun ada beberapa yang sudah tak bisa digunakan karena lapuk tak terawat.
Pria metropolitan itu berubah sepenuhnya seperti seorang paruh paya. Biasanya ia akan meringkuk di atas kasur sambil memikirkan nasibnya. Namun sekarang ia sudah berubah.
Baekhyun mengingat perkataan neneknya tentang rasa frustasi yang mungkin dirasakan oleh prianya. Perlahan Baekhyun mulai mengajak Chanyeol untuk ikut melakukan berbagai pekerjaan rumah. Mereka membagi tugas seolah sepasang suami istri yang tinggal serumah. Karena kesibukan Baekhyun sekolah dan bekerja, jadilah Chanyeol yang mengambil banyak pekerjaan rumah itu. Pria itu tidak keberatan tentu saja. Ia sudah terbiasa mengingat ia tinggal sendiri di apartemennya.
Namun nyatanya hal itu tak sepenuhnya mengembalikan senyum kekasihnya. Chanyeol masih merasa bersalah karena Baekhyun yang bekerja membanting tulang untuk menghidupi mereka.
Tak kehabisan akal Baekhyun pulang dengan membawa sekarung boneka beruang. Ia mengatakan mencari penghasilan tambahan dengan menempelkan mata boneka beruang. Chanyeol langsung sumringah. Merasa ada sesuatu yang akhirnya bisa ia kerjakan.
Bukan bermaksud memanfaatkan tenaga kekasihnya untuk mencari uang atau meringankan perkerjaannya. Ia hanya tak tahan melihat senyum sedih dari wajah tampan itu.
"Kau akan terus menghabiskan waktumu dengan beruang itu eoh? Apa akhirnya aku sekarang diabaikan?" Baekhyun memandang kekasihnya yang tsrlihat sangat fokus dengan 'pekerjaanya'.
"Tinggal sedikit lagi sayang. Tunggulah sebentar lagi." Chanyeol masih fokus memasang mata-mata boneka beruang itu. Bahkan gerakan tangannya sudah sangat lihai dan cepat. Seperti ia sudah bekerja di pabrik boneka bertahun-tahun.
Baekhyun mencegah tangan Chanyeol yang akan mengambil manik mata untuk dipasangkan pada beruang di pangkuannya. Tangan satunya mengambil boneka beruang itu dan melemparnya asal. Kemudian ia naik ke pangkuan kekasihnya itu.
"Aku cemburu Park Chanyeol-ssi. Kau tau, aku bahkan muak melihat gambar beruang di pakaian salah satu pengunjung cafe tadi." Baekhyun mengalungkan tangannya di leher Chanyeol.
"Kau cemburu dengan beruang?" Chanyeol memeluk pinggang ramping gadisnya itu.
"Eoh. Aku membencinya! Aku membenci semua hal yang berkaitan dengan beruang! Dia sudah merebutmu dariku!" Baekhyun menukik kan alisnya dan membuat wajahnya seolah marah.
"Kekeke~.... Kau sungguh menggemaskan sayang.. baiklah, lupakan tentang beruang. Sekarang kau mau apa?"
Baekhyun mengecup kedua mata Chanyeol, lalu turun ke pipinya dan kemudian berhenti di bibirnya. Ia melumat lembut sebelum kemudian melepasnya.
"Aku mau kau Chan.. sentuh aku.." Baekhyun memejamkan matanya dan mulai mendekat menuju benda kenyal yang tadi belum habis ia kecap. Chanyeol tentu dengan senang hati mengabulkannya. Ia mengangkat Baekhyun dan menggendongnya menuju ke kamar dengan tautan yang tak terlepas. Ia mulai merebahkan gadis itu dan kemudian menindihnya. Lumatan lembut itu kian kasar dan menuntut. Mereka saling mengecap lidah dengan nafsu yang sudah menggebu.
Atasan Chanyeol bahkan sudah lolos dari tadi. Begitupun dengan bawahan Baekhyun. Hanya menyisakan celana pendek pada Chanyeol dan kaos tipis pada Baekhyun.
Dua insan itu sudah diliputi gairah yang membara. Tanpa perlu terlalu lama 'pemanasan', keduanya kini sudah sama-sama telanjang dengan pinggul Chanyeol yang terus bergerak menumbukkan kejantanannya di dalam lubang sempit Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE. (CHANBAEK GS) 'END'
RomanceAku hanya ingin diakui, sebagai manusia jika bisa. Bukan sebagai sampah tak berguna. Tapi lebih ke sesuatu yang memiliki kehidupan. Apakah setidaknya, pendosa sepertiku tak berhak untuk itu? Bbh