"Hahaha ...." Aldi tertawa sangat lepas, bahkan ia sampai sakit perut karena tertawanya.
Angga mendelik, dia sebal. Bisa-bisanya Aldi menertawakannya. "Ck, udah berhenti ketawanya!" ucapnya sebal.
"T-tapi hahaha ... muka lu pucet, Ang hahahah ...."
Angga kembali berdecak, ia tidak memperdulikan Aldi. Lebih baik ia masuk kedalam rumah untuk mengisi perutnya yang sudah minta diisi. Melihat Angga pergi meninggalkannya Aldi langsung menyusul. Aldi pun sama, perutnya minta diisi.
Dapat Lita lihat, wajah kedua putranya ada yang aneh. Yang satu terlihat sebal dan yang satunya terlihat tertawa. "Abang kenapa? Kok kelihatan kesal gitu?" tanyanya, saat putra sulungnya mendudukan dirinya di kursi meja makan.
"Buna tau nggak?" Itu Aldi yang menyambar.
Lantas Lita mengeleng lah karena dia tidak tau apa yang terjadi sama kedua putranya. "Kenapa emang?"
"Kita dikejar Anjing hahahah ...."
Lita membolakan kedua matanya. Yang benar saja, mereka dikejar anjing kok Aldi tampak senang?
Lita menghampiri keduanya. "Kalian nggak pa-pa kan?" tanyanya khawatir.
Mereka berdua mengeleng. "Tapi lihat deh Bun. Angga mukanya pucat dia kelihatan takut benget. Cemen," cebiknya.
Lita menghela nafas pelan, lalu ia menggeleng akan kelakuan putra tengahnya. Apa Aldi lupa kalau Angga mempunyai pengalaman yang buruk dengan Anjing. Sekarang Lita memandang putra sulungnya lalu ia mengusap pipi anak itu yang masih terlihat syok. "Udah nggak pa-pa."
"Sekarang cepat kalian makan. Aldi cepat kamu makan yang banyak badan kamu kurus."
Aldi merotasi kan kedua matanya. "Ini bukan kurus tapi SIXPECK."
"Pret." Lita mencibir.
"Bunda~" Aduh bisa-bisanya Lita mengejeknya.
Sudahlah, lebih baik Lita kembali kedapur untuk membuatkan Jus untuk Aksa, Lita hampir lupa kalau tadi suaminya meminta dibuatkan Jus.
Setelah selesai membuat Jus, Lita membawanya ke ruang kerja milik Aksa. Terlihat disana Aksa sedang mengerjakan beberapa berkas. Meskipun hari ini libur tapi tetap saja, perkerjaan itu tidak ada habisnya. Bedanya kalau pekerjaan dihari libur seperti ini ia bisa tetap bersantai sambil dimanja istri. Asek_-
"Ini jusnya." Lita menaruh gelas berisi jus itu.
Aksa melirik kearah suara tersebut, lalu ia membuka kaca matanya yang bertengger manis di hidung mancung nya. "Thanks, Honey," ucap Aksa manis.
"Masih banyak?" tanya Lita saat melihat beberapa lembar kertas yang berserak di atas meja Aksa.
"Nggak, ini udah beres kok." Lalu Aksa meminum Jus yang tadi dibawakan oleh istrinya.
Ting!
Terdengar suara notifikasi dari handphone Aksa, dengan segera Aksa memeriksanya takutnya penting. Eh, ternyata tidak penting.
"Siapa?" tanya Lita.
"Batu kali."
Lita mengangguk, dia mengerti siapa yang dimaksud 'Batu kali' itu. "Dia masih menghubungi kamu?"
"Ya, dan itu sangat mengganggu."
"Sekali-kali balaslah."
"Tidak sudi! Sudahlah tidak usah membahas dia." Lalu Aksa menghabiskan Jus nya kembali. Tiba-tiba moodnya menjadi jelek gara-gara si 'Batu kali'.
Lita menghela nafas pelan, dia tau suaminya sangat anti jika sudah membahas 'dia'.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My World, Bro. [END]
FanfictionBagi Angga, Aldi adalah jiwanya dan semestanya, Angga menjadikan Aldi sebagai porosnya. Begitupun sebaliknya. Mereka saling melengkapi satu sama lain. Lalu, bagaimana jika seketika jiwa itu hilang? Entahlah, kita simak saja ceritanya.