YWMB || 08. Jogging

3K 279 6
                                    

Ting!

Aksa menutup bukunya saat mendengar sebuah notifikasi dari handphonenya, lalu Aksa mengambil benda pipih itu. Aksa hanya menghela napas saat melihat nomor asing pada layar.

+6287654321098
|Aksa
|Tolong bales, Sa. Aku cuman pengen tau keadaan mereka.

Aksa merotasikan bola matanya, menurutnya itu adalah pesan tidak penting. Aksa sudah bosan dengan orang yang mengirim pesan itu bahkan Aksa sudah beberapa kali memblokir no yang tidak di kenal itu, tetapi tetap saja no yang baru selalu saja mengirim ia pesan yang sama. Dan Aksa tahu siapa pelakunya.

Ceklek ....

Lita memasuki kamarnya dengan wajah murung, tanpa menghiraukan keberadaan suaminya Lita langsung menaiki ranjangnya dan merebahkan tubuhnya membelakangi Aksa.

Untung Aksa orangnya peka, Aksa tau istrinya sedang tidak baik-baik saja. Dia mendekati istrinya lalu mendekapnya dari belakang. "Udah nggak apa-apa," ucapnya menenangkan. "Apa kata Dokter Raffa tadi?"

Lita berbalik, lalu menatap lekat suaminya. "Aku yakin Aldi bukan cuman demam, Sa." Lita berkata dengan suara sedikit bergetar.

Lita bangkit. "Dokter Raffa nyaranin bawa Aldi ke rumah sakit buat di periksa lebih lanjut. Tapi anaknya nggak mau, Sa."

"Aldi itu keras kepala kaya kamu!"

Aksa juga yang kena:)

"Kemarin aku mau ajak Aldi periksa tapi dia nggak mau, dia terus nolak, 'kan aku cuman mau mastiin keadaan dia apalagi kita udah lama nggak pernah cek kesehatan dia."

Aksa menghela napas. Benar, anaknya yang satu itu memang keras kepala. Aksa mengusap pundak itu yang kini terlihat bergetar untuk menenangkan. "Udah, nanti aku coba bujuk dia buat periksa."

Terlihat Lita menganggukan kepalanya.

"Sekarang kamu cepet istirahat," titah Aksa. Lalu ia mengecup istrinya dengan sayang.

Aksa tau, sekarang Lita sedang dilanda rasa takut. penyakit yang diderita putra keduanya itu bukan penyakit biasa, penyakit itu bisa sewaktu-waktu merenggut nyawa putranya.

Aldi menderita Leukemia mielositik akut (AML) atau Kanker darah. Aldi menderita penyakit itu saat umur enam tahun, Aldi bahkan sempat dinyatakan sembuh karena dia telah mendapat donor sumsum tulang belakang. Namun, sepertinya sel Kanker itu memang sudah nyaman didalam tubuh Aldi. Sel itu kembali saat Aldi memasuki jenjang SMA dan mengrogoti tubuhnya sampai saat ini.

Meskipun pernah dinyatakan sembuh, Aldi belum pernah merasakan apa yang namanya kebebasan. Saat sudah sembuh pun Lita tetap protective terhadapnya, makanan tak sembarangan yang masuk kedalam lambungnya. Sampai akhirnya ... monster itu datang kembali.

Saat Dokter menyatakan Aldi kembali menderita Kanker, Dokter menyarankan Aldi untuk kembali di rawat di rumah sakit. Namun Aldi menolak. Aldi bukan lagi anak kecil, dia sudah tidak dapat dibujuk dengan di iming-imingi sesuatu yang dia mau.

Sekarang, Aldi hanya ingin menikmati masa remajanya tanpa harus terkurung seperti saat kecil dulu. Dia ingin bebas, dia ingin merasakan apa yang dinamakan masa remaja itu.

Kedua orang tuanya pun tak bisa menolak, jika itu membuat Aldi senang maka silahkan. Mereka tak mau membuat Aldi stres karena mereka terus meminta Aldi untuk menjalankan pengobatan. Mereka tahu betapa tersiksanya dulu Aldi saat melihat teman sebayanya berlarian ke sana kemari sedangkan Aldi hanya bisa melihatnya dari balik jendela.

You're My World, Bro. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang