YMWB || 04. Rasa takut

4.1K 360 8
                                    

Seperti yang Aldi sudah perkirakan, pagi ini Lita menyidang Aldi dengan tatapan menusuk. Aldi cuma takut, kalau mata sang Ibunda keluar kan serem.

"Udah berani kabur sekarang, hmm?"

Aldi diam, soalnya mau jawab pun nanti salah. Ya emang lo salah sih, Al.

"Mana adeknya di iket lagi, Bunda nggak suka ya, Al. Apa susahnya minta izin kalau mau keluar."

Sedangkan yang menjadi korban semalam, dia tertawa jahanam di ujung sana. Dira menjulurkan lidahnya. Aldi mendelik, awas aja nanti si Dira nggak bakal Aldi iket lagi, tapi Aldi gantung.

"Nanti kalau izin pasti nggak bakal di izinin," ucap Aldi pelan.

"Ya asal kamunya nggak aneh-aneh, Bunda izinin kok."

"Sekarang Bunda tanya, semalam kamu dari mana?" imbuh Lita.

"Main," jawab Aldi menunduk, persis kek bocah yang ketahuan mencuri.

"Iya, main. Main darimana?"

"Sama karel nonton balap."

"Kamu balap?!" pekik Lita.

Aldi menggeleng. "Nonton, Bun, nonton. Aku cuman nonton, penasaran aja. Udah itu aja, nggak macem-macem kok."

Aldi melirik Angga, dan Daddy-nya. Ini apa tidak yang mau membantunya? Mana kesolidaritasan kekeluargaannya?!

"Daddy potong uang jajan kamu 50%," celetuk Aksa, Bapaknya anak-anak.

Aldi membelalakan matanya. "Dad?"

"Itu hukuman buat kamu," tambah Aksa lagi. "Sudah, sekarang kalian berangkat sekolah nanti kesiangan."

Mereka berpamitan pada kedua orang tua mereka. Aldi berpamitan dengan wajah yang di tekuk. Pagi-pagi dah badmood aja.

•••

Angga bukanlah most wanted Sekolah hanya saja dia cukup dikenal karena sifatnya yang jutek dan bodo amat, bahkan beberapa orang segan untuk mendekatinya kerena sifatnya itu. Angga mempunyai sahabat bernama Aarav, mereka bersahabat saat mereka kecil. Angga termasuk ke dalam murid good bahkan prestasi di bidang akademik dan non-akademik nya pun patut diacungi jempol. Bahkan dia pernah beberapa kali mengikuti Olimpiade Sains saat kelas 10, sekarang pun sebenarnya Angga selalu diandalkan untuk mengikuti Olimpiade kembali, hanya saja dia selalu menolak dengan alasan 'Saya sudah pernah, sekarang tinggal yang lain.' gitu katanya.

Sedangkan Aldi ... dia juga bukan most wanted ataupun bad boy sekolah, dia hanya seorang murid yang pecicilan dan tukang buat onar karena kegabutannya dengan dua curutnya. Aldi mempunyai dua sahabat yaitu, Bagaskara atau lebih akrab dipanggil Aska, dan juga Ghani. Mereka bersahabat dari SMP sampai sekarang.

Contohnya seperti sekarang ketiga anak itu sedang dihukum oleh Pak Ibnu karena ketahuan membolos di pelajaran Ekonomi dengan alasan pusing katanya. Mereka sedang dihukum membersihkan daun-daun yang berserakan dilapangan outdoor. Disaat oranglain menikmati istirahat pertamanya, ketiga bocah itu harus rela menyapu lapangan, mana matahari sedang terik-teriknya lagi, huh.

"Al, ayo dong," seru Aska, saat melihat Aldi malah selonjoran dibawah pohon pinus.

"Iya, Al. Bantuin napa, malah ngadem lo," timpal Ghani.

"Cape." Aldi menyaut saat kedua sahabatnya mengomel.

"Cape? Heh! Bahkan lo belum ngapa-ngapain dari tadi, Abiandra!" Aska membanting sapu ditangannya, lalu ia menghampiri Aldi yang sedang selonjoran itu dan diikuti Ghani, takut-takut mereka adu jotos.

You're My World, Bro. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang