ཹ • Anytime

9.8K 1K 59
                                    

"maaf aku mengabarimu tiba-tiba-"

(Name) seorang perempuan bersurai pendek, yang pernah menjadi pemegang sabuk juara One atomweight. Maupun bukan juara dunia dia cukup terkenal di kampung halamannya. Dia orang Indonesia yang tinggal dikorea namun karena masalah perkerjaan ayahnya ia harus kembali ke Indonesia untuk beberapa waktu dan meninggalkan para sahabatnya.

"Moonsung" kekeh seorang perempuan berdiri, di depannya.

"Gapapa" Lelaki bernama moonsung mengelus rambut (name) dengan lembut lalu merangkulnya.

"Aku merindukan mu"

"Iya aku juga merindukan kalian, bagaimana kabar bomi?" Tanya (Name).

"Dia baik-baik saja, sekarang dia sedang berkencan" bisik moonsung.

"Apa! Bomi ku kencan dengan seseorang!?"

"Ya seorang newtuber, sekelas dengan ku"

"Kau tidak ada niatan buat menguntit mereka? Siapa tau lelaki itu berniat jahat pada bomi" bisik balik (name).

"Kau baru saja kembali, langsung-"

"Cepat tunjukan jalannya!" Seru (name). Karena terakhir dia berada di korea waktu sd, jadi dia 87% lupa dengan jalan yang ada disini.

"Sebentar" moonsung mengeluarkan handphone nya dan membuka siaran live newtube.

"Jadi itu dia" (name) mendekat ke arah moonsung.

"T-tapi diantara banyak lelaki kenapa harus dia, siapa namanya?"

"Hobit, ah maksudku hobin"

"Hobit sepertinya aku kenal, dengan hobin tidak"

"Baiklah cepat tunjukkan jalannya, dimana mereka. Aku juga mau masuk frame setidaknya aku akan dibayar, ah maksudku minta bayaran" (name) mendorong moonsung dari belakang agar dia menunjukkan jalan di mana hobin dan bomi berada.

"Dasar tukang palak" ucap moonsung berjalan dengan patuh.

"Aku punya firasat buruk tau"

~♦~

"-Kau harus kasih subscriber mu padaku" ucap cowo botak ditengah derasnya hujan.

"Eh? Sebentar.."

"Ja.. jangan copot celana dalam!!" Teriak pakgo

"KALAU 'itu'- MU KELIATAN AKU AKAN DIBLOKIR! SIALAN!"

"JANGAN!!"

~♦~

Sekarang (name) dan moonsung sedang dalam perjalanan, tapi setelah mendekat ke arah TKP [tempat kejadian perkara]. Ada sesuatu yang harus di tangani.

Hobin yang di tunjukan disiaran tadi sudah babak-belur bersamaan dengan kameramen dan ada tiga orang lainnya.

'muka mereka tidak menarik, setidaknya menarik sedikit biar aku punya belas kasih'

"Huft..."

"Tidak perlu sampai buka celana" moonsung mengangkat celana dalam hobin hingga hobin melayang. Terlalu ringan sih.

"Lepaskan tanganmu dari bomi ku, dasar jamet" (Name) melakukan tendangan ke arah si rambut pirang yang menahan bomi dan dia tumbang begitu saja. Lalu (Name) menginjak-injak cowo berambut pirang itu.

"Ugh!"

"Beraninya kau menyentuh Bomi, tanganmu itu kotor tau" ucap (name) masih menginjak-injak orang tersebut.

"(Name)! Kau kembali" Bomi memeluk (Name), sedangkan moonsung masih sibuk menyelesaikan yang lain.

"Tentu saja" (Name) membalas pelukannya.

"Kau gapapa, bomi?" Tanya moonsung setelah selesai memukul dua orang sisa tadi.

'pasti si botak adalah ketuanya' pandangan (Name) tertuju pada Pakgo yang terkapar.

"Moonsung! Aku gapapa!" Bomi baru saja sadar kembali ke situasi.

"Tapi Hobin!" Ucap bomi khawatir akan lelaki yang tertunduk lesu ditemani rintik hujan.

"Ayo pergi, Choi Bomi" ajak moonsung.

"Pergi.. tapi Hobin!"

"Sekarang kau harus pergi untuk membantu dia" akhirnya Bomi memalingkan diri dari Hobin, setelah mendengar perkataan (name).

'lelaki yang menyedihkan' tatap (name) pada hoobin.

Mereka pun pergi dari tempat itu berencana mengantarkan Bomi pulang.

"Moonsung dia satu kelas denganmu kan? Nanti berikan nama sekolahmu ya"

"???"

"Tenang saja aku belum memilih sekolah sebelum aku datang kesini, dan sudahlah Bomi menurut ramalanku dia akan menjadi lebih kuat nantinya"

"Btw, kok bisa kalian sekarang lebih tinggi dariku" jika orang lain melihat mereka pastinya akan terlihat seperti anak tangga.

'dulu aku terlihat seperti kakak mereka karena, aku yang paling tinggi. Sekarang aku malah keliatan seperti anak mereka'

Padahal tinggi (Name) sama dengan hobin.

"Yasudah, kalian berhati-hati ya!" (Name) melambaikan tangannya sambil berlari menuju mobil berwarna abu-abu yang berhenti di depannya. Nama mobilnya Lamborghini Aventador SVJ Roadster Grigio Telesto. Ayah (Name) memanggilnya Gio.

"Sampai jumpa lagi" ucap (Name) setelah menaiki mobil itu. Dan pergi meninggalkan mereka.

~♦~

"Aku sudah mengatakannya untuk tidak memakai mobil seperti ini kalau ingin menjemput ku, walaupun ayah yang menyuruhnya"

(Name) berbicara dengan si supir.

"Maaf atas kecerobohan ku nona (lastname)"

"Iya, jangan terlalu serius aku hanya terlalu sayang untuk menggunakannya."

Drtt... Drtt..

"Halo" (Name) mengangkat telepon dari ayahnya sambil merendahkan nada bicaranya.

"Eh? Siapa kau! Dimana anak ku!" Balas seorang pria dari sebrang sana.

"Anak mu sekarang sedang bersamaku, jika kau tidak mengirimkan 500 juta won. Aku dengan senang hati akan membunuhnya. Atau.. dia cukup cantik saat tertidur"

". . ."

.
.

"Anak ku terculik?! Tidak mungkin! Aku sudah melacak lokasimu jika kau berani menyentuh nya, aku tidak akan membiarkan kau dan keturunan mu bernafas sekali pun" ucap ayahnya.

"Pftt- Hahaha ayah aku hanya bercanda" tawa (name)

Si supir pun setengah berak menahan ketawa.

'candaan orang kaya memang beda ya' ~supir

"(Name).. kelebihan mu itu cukup buruk ya, jika tadi ayah mati karena jantungan, aku tidak akan membiarkan mu tenang menjalani hidup" nada bicara ayah (Name) sedikit lega.

"Hehehe maafkan aku ayah"

"Kau sudah pulang?"

"Sudah" (Name) melihat keluar jendela, ternyata hujannya sudah reda.

"Semoga selamat diperjalanan ya"

"Tentu saja terimakasih" ayahnya menutup panggilan terlebih dahulu. Sesibuk apapun dia, tidak akan pernah melewatkan kesempatan untuk mengetahui kabar (Name) dimana pun dia berada.

"Huahh... Dia meneleponku sampai 2 kali" (Name) melihat notifikasi di layar ponselnya.

"Tentu saja tuan sangat khawatir pada nona" si supir angkat suara.

...

❝ If you want to Support the author you can click the star {or vote} bellow this story ❞

(>◍•ᴗ•◍)> Thanks you!

Too be continue....

𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐌𝐞 || How To Fight ft. ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang