ཹ • Coffee

1.9K 359 56
                                    

Beberapa hari sebelum chapter kemaren terjadi, (Name) sempat menemani Hwang Mangi untuk belajar tinju bersama Wangguk. Padahal dia juga bisa mengajari, kenapa harus belajar dengan Han Wangguk? Alasannya karena Mangi malu kalau harus berhadapan dengan (Name).

"Jadi sekarang kau sudah dapat kerjaan baru?" tanya (Name) yang sedang berdiri kepada Wangguk yang duduk dengan Gyeol yang baring di pangkuannya. Kok ribet.

"Iya, di sebuah studio." jawab Wangguk.

"Wahh selamat ya! Aku baru saja mau menawarkan kerjaan. Ayah ku perlu orang buat perusahaannya."

"Kerja apa?"

"Aku kurang tau soalnya banyak yang kosong. Hmm menurutku, kau cocok jadi satpam."

"Satpam?"

"Satpam hatiku." ucap ku sambil melakukan love sign.

"Pfttt-" Wangguk buang muka.

"Ahahahahha." Gyeol tertawa terbahak-bahak, entah karena melihat reaksi kakaknya atau geli mendengar ucapan (Name). Sepertinya dua-duanya.

"Dasar." kata wangguk geleng-geleng melihat kelakuanku.

"Tapi kalo beneran mau, aku juga bakal jadi satpam, untuk menjaga hatimu."

". . ."

"Aku jadi iri, kenapa (Name) terlahir perempuan? Kalo laki-laki aku sudah di start paling depan." celoteh Gyeol.

"Untuk memiliki ku?"

"Mana bisa kau memiliki ku, aku duluan yang akan memiliki mu." Lanjut (Name) menggombal Gyeol.

"Ughh-!!" seakan ada panah cinta yang menusuk hatinya.

"Btw Mangi bokernya lama juga. Maaf ya, dia jadi numpang ke WC."

"Gapapa, santai saja dia sedang berusaha di dalam sana." ucap Wangguk.

"Aku juga sedang berusaha," kata (Name).

"Apa?" tanya Wangguk.

"Untuk mendapatkan hatimu, AHAHAHA" lanjut perempuan itu.

"WAHAHAHHA nikahi saja dia, kak. Aku lelah melihatnya." Gyeol mengelap air mata anginnya.

Wangguk yang selalu terlihat dingin ini memang susah di ajak bercanda, yaiyalah stres kali, dia aja udah pernah masuk penjara.

"Kalau dia bisa menunggu, aku akan mempersiapkan diri." ucap wangguk.

"Hah?" mereka yang tertawa pun berhenti mendengar pernyataan wangguk.

"Hei, kau ini bercanda?!" seru Gyeol.

"Wangguk kata-kata mu tadi udah sampai hati loh." ucap (Name).

"Aku nggak bercanda Gyeol."

". . . ."

"Kau ini, kalau menikah sama (Name) sih gapapa. Tapi dia masih sekolah tau!"

"Makanya ku bilang begitu."

"Berusahalah, aku soalnya susah buat jatuh hati." Goda ku.

"Huahhh, (Name) aku sudah selesai." Mangi datang sambil membenarkan celananya.

"Nah, kalau begitu kami pulang dulu ya." Mereka pamit pulang.

"Iya!! Hati-hati di jalan!" Seru Gyeol dan Wangguk.

akhirnya (Name) dan Mangi pun pulang, tersisa dua tuan rumah yang masih duduk santai di rooftop.

"Sudah lama kau ngga tertawa selepas itu," ujar Wangguk.

𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐌𝐞 || How To Fight ft. ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang