ཹ • ꯱ׁׅ֒℘ꫀׁׅܻᝯׁꪱׁׅɑׁׅ֮ᥣׁׅ֪ ᝯׁhׁׅ֮ɑׁׅ֮℘tׁׅꫀׁׅܻꭈׁׅ

1.4K 181 46
                                    

"TAEHOOONNN SIALAN!!"

tiba-tiba saja Bomi datang ke Yo Hobin Company, raut wajahnya seakan membendung kesedihan sejak dari Majapahit kuno. Air mata deras terjun dan mengalir di pipinya. Taehoon tidak mengerti dengan kedatangan si perempuan itu, Hobin dari kejauhan berlari ke arah mereka.

"Bomi, tenanglah. Taehoon memang orang terakhir bersama (Name) tapi Taehoon selalu berada disini." ucap Hobin berusaha menenangkan Bomi.

"TERUS (NAME) HILANG KEMANAAA!!! HIKDS."

"Apa? (Name) hilang?" Taehoon merasa otaknya tidak bisa berkerja sekarang.

"Aku sudah telepon polisi." Rumi ikut berkumpul bersama mereka dengan wajah tegang dan memegang ponselnya, di belakang Rumi ada Gaeul yang terlihat cukup panik dengan kabar tersebut.

"Apa sih, kok tiba-tiba banget?" Jjiksae baru selesai mandi pun jadi ikut nimbrung.

Di ruang rapat mereka pun duduk, berdiskusi dan menjelaskan kejadiannya.

"Kalian tidak sadar ya!" Sentak Bomi sambil menghentakkan tangannya ke meja.

"Dia bahkan sudah hilang sejak dua hari yang lalu tau! Aku sudah menghubunginya ratusan kali, dia tidak menjawabnya satu pun."

"Ya, pantas saja. Kau spam." Celetuk Taehoon. Pikir nya orang mana yang diganggu sebegitu gilanya mau menghiraukan orang gila.

"Coba saja sendiri!"

"Cewek satu ini." Taehoon mulai berdiri dari duduknya, dia jadi sedikit geram karena disini menjadi sangat rusuh. Perasaannya, (Name) memang tidak masuk sekolah ataupun kerja karena alasan sakit. Tapi dia juga sudah ngechat (Name) berkali-kali tapi tidak pernah dibalas. Taehoon pikir itu mungkin mengganggunya.

"A@nu aku pikir mungkin dia sedang tidak ingin diganggu oleh kita@?"

"Tapi sampai melarikan diri seperti ini? Ayolah, ini bukan gaya (Name) sama sekali." Ucap Moonsung yang ikut dalam perundingan tersebut, disana juga ada Yunwoo bahkan Jinho. Hwan juga ikut.

[Yang ngga tau Hwan siapa, dia itu oc. Adik laki-laki (Name).]

"Ayah sampai bingung harus mencari bagaimana, padahal keluarga kami tidak punya masalah sama sekali." Hwan juga pusing akan hal ini, hilang kemana kakaknya.

Yunwoo hanya diam mencoba berpikir dengan dingin, suasana mereka semakin panas dan membara. Yunwoo tau emosi tidak bisa menyelesaikan masalah mereka saat ini, tapi semua orang sedang berusaha.

"Perempuan satu itu memang menyusahkan." Ucap Jinho menyebut (Name) sambil duduk dengan kaki bersila dikursi.

"Hobin, suruh cewek sialan mu buat diam, kalo dia merengek lagi aku akan membunuhmu." Ancam Taehoon yang tak tahan dengan Bomi. Jujur saja Taehoon sudah cukup sabar untuk menjadi tersangka dan dituduh-tuduh sembarangan. Tapi kalau ditambah dengan isak tangis wanita, dia sudah malas jadinya.

"Taehoon, kata-kata mu itu kasar sekali." Kata seseorang muncul dari pintu ruangan rapat mereka. Pria itu bersandar dengan tangan bersilang di depan dadanya.

Benar-benar seseorang yang tidak mereka kenal.

"Curut mana lagi yang masuk sembarangan?" kata Yunwoo.

"Mangi, kau beneran sudah mengunci pintu kan." Ucap Jjiksae.

"Tentu saja, kok dia bisa masuk?" Kata Mangi.

Bugh

"Badjingan satu ini, Kau siapa lagi sat?!" Taehoon meninju tembok tepat disebelah kepala laki-laki  itu.

"Tapi bukannya dia kayak familiar ya?" gumam Hobin.

"Heh, gobl*k." Tiba-tiba saja laki-laki tersebut merangkul Taehoon dengan santainya.

𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐌𝐞 || How To Fight ft. ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang