HAI GUYS!
MASIH PADA NUNGGUIN CERITA INI GAK SIH?
ENGGAK YA? YAODAH GAPAPA KOK
POKOKNYA SELAMAT MEMBACA FARIS LOVERPov Faris
Aku memarkirkan mobilku di seberang rumah kembaranku itu. Sudah hampir tiga jam aku disini namun tidak ada tanda-tanda aktifitas orang didalam sana. Lalu aku memutuskan untuk turun.
Tepat saat berada di depan gerbang dahiku mengkerut bergitu mendapati gerbang bercat hitam itu digembok. Saat aku mengintip kedalam. Lampu teras menyala, daun-daun berserakan. Ruma inipun terlihat seperti tanpa penghuni. Lalu kemana perginya mereka?
"Maaf Mas nyari siapa kok ngintip-ngintip gitu." suara bariton itu membuatku menoleh, nampaklah lelaki berseragam putih dipadukan dengan celana berwarna biru.
"Saya nyari Maura, Pak. Dia Istri saya. Kebetulan dia lagi nginep di rumah ini. Oh ya kenalkan dulu saya Faris kembarannya Faras." kataku menjelaskan berharap laki-laki itu tidak melayangkan tatapan menyelidiknya lagi. Jujur saja aku sedikit ngeri melihatnya.
"Oh, jadi Masnya ini kembarannya Mas Faras ya? Saran saya daripada nunggu mending Mas telfon istrinya atau Mbak Mita saja. Soalnya kemarin Mbak Mita nitipin rumahnya ke saya soalnya mau pergi."
"Trus Bapak sempat lihat istri saya pas dipamitin Mita kemarin?"
"Kemarin pas pamit itu saya lihat ada perempuan berjilbab duduk di belakang mobilnya. Tapi saya kurang tahu itu istrinya Mas atau bukan."
"Trus Mita sempet bilang perginya kemana gak Pak?" tanya Faris membuat laki-laki bertubuh tegap di depannya menggeleng.
"Enggak Mas. Saya juga gak sempet nanya-nanya soalnya."
"Kalau Faras ikut Pak?"
"Enggak Mas. Kata Mbak Mita kemarin Mas Faras lagi ada tugas di luar kota gitu."
"Oh ya udah saya permisi Pak." pamitku membuat laki-laki itu mengangguk.
Mau tak mau akhirnya aku memutuskan untuk kembali berjalan ke arah mobil dengan langkah sedikit berat tentu saja. Pikiranku sekarang rasanya tak tenang mendapati Maura tak berada di rumah ini.
Kemana perginya Maura? Perasaanku jadi gusar memikirkan kemana rimbanya si cinta pertamaku itu. Padahal selama ini Mauraku tidak pernah meninggalkan rumah tanpa seizinku. Namun kenapa sekarang dia acuh. Bahkan seakan tidak menganggap keberadaanku. Padahal aku masih berstatus sebagai suaminya.
Aku kembali mengemudikan mobilku menjauhi rumah Faras. Lebih baik aku pulang. Sambil menyusun rencana apa yang harus ku lakukan selanjutnya.
~Gadis Lumpuh Perebut Suamiku~
Setelah aku menutup kembali pintu gerbang aku bergegas masuk ke rumah.
Cekleekk
"Assalamuaikum." aku mengucap salam setelah membuka pintu.
"Waalaikumsalam." jawab kedua orang yang berada di ruang tamu itu kompak.
"Nah itu Farisnya pulang Pak, saya tinggal dulu kebelakang permisi."
"Oh iya silahkan Bu Maya." ucap lelaki paruh baya yang memakai bawahan sarung sembari menatap tanpa berkedip pada Mama yang menjauh dari ruang tamu. Aku begidik ngeri menatap laki-laki mata keranjang dihadapanku itu.
"Ehmm... Sudah lama Pak Rt?" tanyaku sekedar basa-basi tentu saja. Mengingat selama bertahun-tahun tinggal di komplek ini, ini adalah kali pertama Pak RT singgah. Bahkan sampai repot menungguku pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Lumpuh Perebut Suamiku
General FictionDia menjadikan kekurangan dalam dirinya untuk menarik simpati bersikap seolah dia yang paling merana nyatanya dia begitu tega menawarkan diri sebagai yang kedua Rank #1 Flashback 29 agustus 2021