Pair : Narusasu
Seme!Naruto and Uke!Sasuke
Genre : Drama, Bromance, and Hurt
Warning!
Yaoi, Typo and Nc+17
Sasuke terkejut mendengar pengumuman itu, apa yang terjadi sebenarnya? Bukankah Naruto sudah menikah dengannya? Kenapa mereka malah menjodohkan Naruto dengan orang lain?. Naruto menarik Sasuke keluar dari tempat itu, dan membawanya pulang. Selama perjalanan keduanya tidak membuka suara sama sekali dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
Setelah sampai, Mikoto dan Kushina yang menyambut mereka terkejut melihat suasana keduanya yang terbilang kaku. Bukankah mereka sudah baikan?. Naruto hanya membungkuk pada keduanya dan masuk ke dalam kamar tanpa menunggu Sasuke. Mikoto langsung bertanya pada anaknya itu, namun Sasuke malah terisak. Hatinya sakit sekali sekarang.
Kushina yang mengira itu ulah Naruto terlihat marah dan ingin berteriak memanggil nama anak nya itu. Namun Sasuke menahannya dan memintanya untuk tidak menggangu Naruto. Setelah ia merasa tenang, Sasuke menceritakan semuanya yang terjadi di pesta itu. Keduanya terkejut bukan main.
"Hyuga sialan itu! Beraninya mereka mempermainkan keluargaku!" geram Kushina yang langsung menelpon suaminya untuk membahas masalah ini.
"Kau tak apa nak?" tanya Mikoto dengan lembut mengusap kepala anaknya.
"Aku hanya ingin membantunya Kaa-san. Tapi aku hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa." gumam Sasuke merasa bersalah.
"Suke sayang, kau jangan berpikiran seperti itu. Biarkan Naruto yang melakukan semuanya untukmu." lontar Kushina.
"Kau pasti lelah.. tidurlah." ujar Mikoto. Sasuke pamit untuk tidur lebih dulu.
"Jadi bagaimana Kushina-san?" tanya Mikoto.
"Minato sudah mencari tahu dan memberikan mereka peringatan untuk masalah ini. Semoga saja mereka berhasil." balas Kushina.
Sasuke masuk kedalam kamar, ia bisa melihat Naruto sudah terlelap di ranjang dengan raut wajah yang tidak tenang dan kesal. Setelah membersihkan diri, Sasuke berbaring di sebelahnya dan menatap pahatan wajah sempurna milik Naruto. Pria ini usianya lebih tua darinya dan memiliki jiwa orang dewasa pada umumnya.
Naruto membuka matanya dan menatap wajah Sasuke yang habis menangis tadi. Naruto menariknya dalam pelukan dan mengecup keningnya mesra. Sasuke membalas memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Naruto. Ukuran tubuh mereka bahkan sangat jauh. Naruto lebih tinggi dari Sasuke.
"Apa kau masih marah?" tanya Sasuke.
"Aku tidak marah Sasuke. Aku hanya kesal karena..." Naruto memilih untuk bungkam dari pada membahas hal menyebalkan itu lagi. Sasuke menyamankan posisinya.
"Hey, jangan bergerak seperti itu. Kau membuatku.. tegang." gumam Naruto. Sasuke terkejut saat merasakan ada sesuatu yang keras mengenai tubuh bagian bawahnya.
"Mesum!!" pekik Sasuke sambil mencubit pipi Naruto.
"Hehe... Itu karena mu Sasuke." elak Naruto.
Naruto mengecup bibir Sasuke singkat dan tersenyum lebar. Walaupun ada beberapa hal yang membuat harinya terasa berat, tapi setelah menghabiskan waktu bersama Sasuke seperti ini, rasanya lebih nyaman. Kedua mata mereka saling bertemu dan sekali lagi Naruto menciumnya, namun lebih dalam dan deru nafas Sasuke terdengar lebih cepat.
Tangan nakal Naruto sudah berada di pantat sexy Sasuke dan meremasnya lembut. Sasuke mengerang pelan dan melepaskan ciuman mereka karena sudah kehabisan nafas. Naruto menatap Sasuke lapar, bagaimana tidak kalau Sasuke sekarang terlihat lebih merangsang dirinya. Naruto menarik tekuk Sasuke dan kembali mencium bibir kemerahan itu dengan lahap.
Sasuke yang mulai nyaman dengan ciuman dalam Naruto mulai mengalungkan kedua tangannya di leher Naruto, agar pria lebih tua darinya itu dapat melakukan hal yang ia mau darinya. Naruto membalikan posisi mereka, Sasuke yang ada di bawahnya sekarang sudah tidak memakai apapun lagi, Naruto mengagumi keindahan tubuh Sasuke dan mengecup setiap incinya.
"Boleh aku melakukannya?" tanya Naruto pelan. Sasuke mengangguk dengan wajah merona hebat. Ini memalukan.
Naruto tersenyum melihat respon Sasuke, dan mulai mengecup dada kecil Sasuke gemas, sesekali menggigitnya hingga meninggalkan bekas kemerahan di beberapa bagian tubuh Sasuke. Suasana semakin panas, Naruto menanggalkan pakaiannya dan membantu Sasuke untuk duduk di pangkuannya sekarang. Sasuke terkesiap ketika merasakan milik Naruto yang tegang mengenai pantatnya.
"Kau siap? Kuharap kau bisa menahan desahan sexy mu Suke. Ibu kita ada di lantai bawah." bisik Naruto dengan suara berat. Sasuke mengerang pelan.
"Kalau begitu jangan lakukan." balas Sasuke dengan kesal. Naruto terkejut.
"Jangan marah Suke.. aku hanya bercanda." bujuknya. Sasuke mengalungkan tangannya di leher Naruto dan mengeratkan tubuh mereka.
Naruto mengecup leher Sasuke sensual dan meninggalkan bekas kemerahan di sana, cukup banyak. Sasuke berusaha untuk menahan desahannya sebisa mungkin. Melihat itu membuat Naruto ingin sekali membuat Sasuke mendesah dengan kuat. Menyadari hal itu, Sasuke langsung memukul dada Naruto dan menatapnya kesal. Ia sudah berusaha untuk tidak membuat suara bising, tapi Naruto malah ingin sebaliknya.
"Suke.. kurasa kau lupa kalau kamar kita itu kedap suara." bisik Naruto. Sasuke juga baru ingat.
Naruto menggigit pundak Sasuke dan membuat si empunya mengerang keras, mendesah dengan keras. Sasuke mencapai puncaknya, namun Naruto baru saja memulai permainannya. Ia membaringkan Sasuke dan mengangkat kedua kaki Sasuke ke atas pundak Naruto. Tangan Naruto sudah masuk ke dalam hole milik Sasuke. Keluar masuk dengan nada yang pelan. Sasuke mendesah tak karuan.
"Hole mu sudah basah Suke.." ucap Naruto spontan. Sasuke menyembunyikan wajahnya karena malu. Kenapa Naruto malah mengatakannya dengan gamblang.
"Hey, jangan sembunyikan wajah cantikmu Suke.." goda Naruto menarik tangan Sasuke dan menggenggamnya. Mengecupnya mesra.
"Karena kau mengatakan hal itu! Membuatku malu.." gumam Sasuke dengan wajah merah. Naruto jadi gemas melihatnya.
Ia mengecup bibir Sasuke lama dan tersenyum. Ia sangat beruntung karena bisa menjadi seseorang yang di butuhkan Sasuke. Ia sangat beruntung bisa mendapatkan sosok Sasuke dalam hidupnya. Perjuangannya selama ini tidak sia-sia. Tangan Sasuke menyentuh kedua pipinya, menatapnya dengan lembut dan tersenyum. Naruto mendekatkan wajahnya lagi dan menciumnya dalam. Sasuke mendesah di sela ciuman panas mereka.
Jangan lupakan tangan Naruto yang sudah bermain di hole Sasuke yang basah itu. Ia bersiap untuk masuk lebih dalam lagi dengan miliknya. Sasuke menggigit bibir bawahnya ketika merasakan sesuatu yang keras memaksa masuk kedalam hole nya. Naruto yang melihat itu langsung mencium bibirnya agar Sasuke tidak terluka. Milik Naruto semakin dalam dan masuk seluruhnya sekarang. Sasuke tersengal, tubuhnya sakit.
"Jangan.. ugh.. bergerak... Hah..." erang Sasuke.
"Baiklah.." balas Naruto yang tetap diam dan menunggu Sasuke.
Tangan Naruto menyeka air mata Sasuke, kedua mata mereka saling bertemu dan berbicara. Sasuke masih mengalungkan tangannya di leher Naruto dan mengangguk memberikan isyarat agar Naruto mulai bergerak. Naruto memompa miliknya di dalam hole Sasuke dalam tempo pelan, Sasuke pun mulai mendesah. Menikmati permainan Naruto. Temponya semakin cepat, Sasuke tersentak.
"Akh!! Ahh!! Hah!! Naru- to!! Pelan-pelan!! Akh!!" desahnya kuat. Tapi Naruto malah semakin mempercepat gerakannya.
"Akh!!, Keluar!! Hah!!! Akhhh!!!!" Sasuke mencapai klimaksnya. Naruto semakin mempercepat temponya dan mencapai puncak. Mengeluarkan sperma nya di dalam hole Sasuke.
"Ahh.... Suke..." desah Naruto. Ia memeluk tubuh Sasuke.
Naruto bangun dan Sasuke duduk di pangkuannya, ia kembali memasukkan miliknya ke dalam hole Sasuke dalam hitungan detik, Sasuke mendesah kuat. Sasuke menyandarkan kepalanya di pundak Naruto, mengatur nafasnya yang tersengal. Naruto tidak bergerak, ia memberi ruang Sasuke untuk mengatur nafasnya. Ia mengusap kepala Sasuke lembut. Mengecup puncak kepala Sasuke mesra. Sasuke menegakkan tubuhnya dan mencium bibir Naruto dalam.
-tbc-