PROLOG

11.1K 506 8
                                    



Sasuke membenci Naruto

Naruto mencintai Sasuke












Pair : Narusasu

Seme!Naruto and Uke!Sasuke

Genre : Drama, Bromance, and Hurt

Warning!

Yaoi, Typo and Nc+17











Author pov

   Seorang pria berambut blonde tengah menyesap kopi pahitnya dimeja makan, pandangannya terus mengarah pada sosok pria raven yang sekarang sudah menjadi Istrinya itu. Senyuman tipis tertera diwajahnya ketika melihat sosok pria raven yang begitu ia cintai ada bersamanya.

   Naruto, pria blonde yang kini beralih menatap layar ponselnya yang berdering, keningnya sedikit berkerut karena melihat nama yang tertera dipanggilannya adalah asistennya yang sedang berada di kantor. Merasa ada hal yang penting, Naruto mengangkatnya.

"Iya, ada apa?" ucap Naruto.

"Maaf mengganggu waktu sarapan anda Tuan, tapi ada hal yang harus anda ketahui.. Bisakah anda ke Kantor sekarang?"  Naruto semakin mengerutkan keningnya.

"Baiklah, aku akan kesana." ucap Naruto sebelum mematikan teleponnya.

   Ia melirik kearah Sasuke yang sama sekali tidak peduli, ia hanya tersenyum miris dan bergegas mengambil jas, tas dan kunci mobilnya yang sudah ada diatas meja ruang tamu. Helaan nafas terdengar jelas, Naruto merasa tidak bahagia ketika Sasuke selalu mengabaikannya selama 3 tahun ini.

   Sebut saja pernikahan mereka hanya karena perjodohan yang dibuat oleh kedua orang tua mereka, Naruto menerima karena ia tidak bisa membantah perintah kedua orang tua nya. Pasalnya ia hanya menjalani sesuai dengan apa yang seharusnya ia lakukan.

   Sasuke? Pria raven itu tidak pernah menganggapnya, dan hanya bersikap seolah ia tinggal sendiri disana. Ada perbedaan, Sasuke selalu menyiapkan sarapan untuk Naruto karena itu adalah tugasnya. Karena ia tinggal di rumah Naruto.

   Rumah mewah itu terasa begitu berlebihan untuk hadiah pernikahan, Sasuke tidak suka. Naruto sendiri tidak memperkerjakan asisten rumah tangga, ia melakukan semuanya sendiri. Sasuke tahu kalau Naruto tidak suka merepotkan orang lain. Itulah yang ia dapat setelah tiga tahun tinggal bersama Naruto.

   Sasuke pergi ke belakang, berniat untuk mencuci bajunya, namun ia tersentak ketika melihat banyak baju yang terjemur disana, Sasuke yakin ada salah satu bajunya disana, siapa yang mencucinya? Naruto? Secepat itu?. Sasuke hanya mematung.

"Selamat datang Tuan." sapa Shikamaru, Asisten pribadi Naruto.

"Iya, selamat pagi juga. Ah, ada hal penting apa?" ucap Naruto ketika ia sampai di ruangannya.

"Begini Tuan.. Perusahaan milik Klan Hyuga ingin bekerjasama dengan kita. Dan seperti yang anda tahu Klan itu sangat licik dalam berbisnis, jadi.." Shikamaru menggantungkan ucapannya setelah melihat ekspresi Naruto yang begitu tenang.

"Kalau itu untuk kerjasama, aku tidak masalah, tapi mengenai cara mereka yang licik.. Aku tidak mau berurusan dengan mereka." ucap Naruto dengan santai. Shikamaru menghela nafas lega.

"Tuan, bagaimana kalau mereka memaksa?" tanya Shikamaru. Naruto menatapnya sekilas.

"Aku tetap menolak. Dan.. Panggil Kiba untuk kemari. Aku ingin membicarakan sesuatu hal dengannya." jawab Naruto tengan tegas. Shikamaru pamit.

   Tak lama kemudian sosok yang ia tunggu datang, Naruto melambaikan tangannya, dan orang itu melakukan hal yang sama. Kiba duduk dikursi tamu, menopang kakinya diatas meja, menyesap rokoknya, dan menatap Naruto yang sudah duduk dihadapannya.

"Ada apa, Tuan Namikaze?" tanya Kiba dengan nada yang dibuat-buat. Naruto mendecih kesal.

"Panggil aku Naruto, Kiba! Kau menggelikan!" geram Naruto memeluk dirinya sendiri. Kiba langsung terkekeh.

"Ok, baiklah. Ada apa, Naruto?" Kiba masih menahan tawanya. Naruto menatap nya serius.

"Aku ingin minta bantuanmu. Bentuk organisasi untuk menyelidiki Klan Hyuga. Dan satu lagi.. Bentuk juga organisasi untuk menjaga Sasuke." ucap Naruto.

"Klan Hyuga? Owh! Apa mereka ingin bekerjasama denganmu?" kejut Kiba. Naruto mengangguk.

"Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk nanti.." gumam Naruto. Kiba mengangguk paham.

-tbc-

Only UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang