Sasuke membenci Naruto
Naruto mencintai Sasuke
Pair : Narusasu
Seme!Naruto and Uke!Sasuke
Genre : Drama, Bromance, and Hurt
Warning!
Yaoi, Typo and Nc+17
"Ahhhhhkkkkkkh!!!!!" teriakan semakin keras. Sasuke mulai mengatur nafasnya yang sempat tersenggal.
Merasakan hole nya dimasuki benda yang lumayan besar milik Naruto membuat tubuhnya terasa terbelah menjadi dua, sakit, perih dan nikmat menjadi satu. Tubuhnya terbaring lemas diatas tempat tidur, tubuhnya benar-benar naked sekarang dan sosok pria blonde yang ada diatasnya pun sama.
Tubuh kekar nya mulai bergerak, memompa penisnya yang sudah masuk kedalam hole sempit Sasuke, temponya semakin cepat dan membuat tubuh Sasuke tersentak. Tangan kurusnya memeluk tubuh kekar Naruto, menekan punggung kekar itu kuat karena hujaman yang Naruto berikan padanya cukup keras dan cepat.
"Ahhh!! Eugh!! Naru... Aku.." desahnya, Naruto mendongak dan menatap wajah Sasuke yang semakin memerah.
Mengecup bibir merah yang kini sudah bengkak karena perbuatannya, Naruto tidak berhenti menghujam hole sempit itu dan bibirnya tetap berpaut dengan bibir Sasuke. Mencapai puncak, Naruto mendongakkan kepalanya keatas dan mengerang keras, merasakan penisnya diremas kuat oleh hole Sasuke.
"Eng.... Kau... Nikmat..." erang nya langsung memeluk tubuh Sasuke yang sudah benar-benar kelelahan.
Mengeluarkan spermanya didalam Sasuke, kepalanya bersandar pada pundak Sasuke dan menghirup kuat aroma mint Sasuke yang begitu menenangkannya. Mengatur nafas mereka yang tak teratur, Naruto kembali bangkit dan mengeluarkan penisnya itu perlahan dan berbaring disamping Sasuke.
Hening. Hanya terdengar deru nafas dari keduanya, Sasuke menutup wajahnya yang memerah, ia malu, dan entah kenapa ia bisa memulainya. Naruto memiringkan posisi tidurnya menghadap Sasuke, menarik tangan Sasuke yang menutupi wajah manisnya itu, mengecup kedua tangan itu mesra. Naruto menatap onyx hitam itu dalam, menyalurkan apa yang ia rasakan sekarang.
Bahagia, itu yang ia rasakan. Kemudian mengecup kening Sasuke yang dibanjiri peluh, mengusap kening pria raven itu perlahan dan tersenyum tipis. Sasuke tidak bisa berkata apapun, ia sudah terjebak dalam pesona seorang Uzumaki Naruto. Selama ini ia tidak mau melakukan skinship bahkan berbicara pada Naruto, dan hanya beberapa hari sekarang.. Semua berubah.
Sasuke tidak bisa mengabaikan keberadaan Naruto lagi, bahkan saat ia ingin mengabaikannya, hati Sasuke selalu ingin melihat sosok Naruto. Mengingat bagaimana usaha Naruto untuk membuatnya nyaman tanpa ada acara bagaimana pasangan suami-istri pada umumnya. Skinship berlebihan, Naruto bahkan hanya menyapanya saja.
"Tidurlah.." Sasuke mengerjapkan matanya, lamunannya buyar. Naruto tersenyum dan memeluk tubuhnya dengan hangat.
Mata shipper itu tertutup perlahan, helaan nafas teratur terdengar jelas, Naruto sudah tertidur. Sekarang Sasuke yang beralih menatap wajah tampan suaminya, ya baru sekarang ia mengakui Naruto sebagai suaminya. Memperhatikan setiap sudut wajah tampan itu, rambut blonde yang sedikit berantakan karena ulahnya, bulu mata yang tipis, hidung mancung, tiga garis dikedua pipinya.
"Buatlah aku mempercayaimu sepenuhnya Naruto.." gumam Sasuke kemudian menyusul Naruto kealam mimpi yang indah.
Suara nyaring dari alrm membuat Naruto terperanjat dari tidurnya, ia terkejut karena letak alrm itu ada disamping kirinya diatas nakas. Helaan nafas terdengar setelah Naruto mematikan alrmnya, Naruto menoleh kesamping dan mendapati sosok pria raven yang menemani tidurnya. Melakukan hal yang dilakukan suami-istri untuk pertama kali. Naruto perlahan bangkit, terduduk mulai meregangkan otor-ototnya yang kaku.
"Aku tidak tahu alasan kau tiba-tiba ingin melakukan 'itu', kuharap kau tidak menyesal, Sasuke.." gumam Naruto dalam hati.
Punggung putih Sasuke terkespos, banyak sekali tanda keunguan dibagian pundak belakang, punggung itu. Naruto sempat meringis melihat banyak sekali tanda yang ia tinggalkan ditubuh Sasuke, ditambah bagaimana dengan hole Sasuke? Naruto tidak bisa membayangkan, karena ia ingat bagaimana ia melakukan itu dengan sedikit kasar, apakah akan terasa sakit?.
Tanpa menunggu apapun lagi, ia bergegas untuk membersihkan diri, menyiapkan sarapan untuk mereka dan berangkat bekerja. Naruto sempat menggerutu karena usulan Ayah nya, dan juga Mertuanya untuk mengajak Sasuke kencan adalah awalan yang bagus. Ia berterimakasih, tapi sebelum mengatakan pada Sasuke, ia sempat ragu karena ide itu terkesan kuno.
Kencan sesudah menikah selama 3 tahun? Apa kata dunia, bahkan yang berpacaran pun sudah melakukan kencan hampir selama mereka berpacaran. Naruto dan Sasuke? Setelah 3 tahun menikah dan tidak ada apapun yang bisa mereka lakukan selain melakukan kegiatan dan tidak saling mencampuri urusan masing-masing dan kencan. Kencan yang berakhir mengisahkan kenangan begitu panas.
Naruto memukul kepalanya, pikirannya benar-benar kotor, setelah makanan selesai dibuat, ia bergegas ke kamar lagi. Melihat Sasuke yang masih tertidur pulas ditutupi oleh selimbut tebal membuat Naruto terdiam sejenak. Langkahnya terhenti ketika berada disamping Sasuke, tangannya terulur mengusap surai hitam itu perlahan.
"Sasuke, bagunlah!" bisiknya, Sasuke bergumam pelan dan membuka matanya.
Eh?
"Ada apa? Apa tubuhmu sakit Sasuke?" tanya Naruto panik karena Sasuke tiba-tiba saja terpaku.
Apakah Sasuke ingat apa yang ia dan Naruto lakukan? Jawabannya adalah ingat, Sasuke ingat semuanya, dan itu membuat dirinya merasa malu dan entah apa yang ia pikirkan, ditambah wajah Naruto begitu dekat. Gerakan refleks, Sasuke mendorong kepala Naruto kebelakang dengan satu kali hentakan tangan.
Dugh!
Maaf ya, scene nc+17 nya sedikit karena baru.. Hehe
Masih amatir. Semoga kalian suka.
-tbc-