Part 14

1.5K 126 4
                                    

Maaf ya.. author baru up lagi. 🙏
Selamat membaca ~













Pair : Narusasu

Seme!Naruto and Uke!Sasuke

Genre : Drama, Bromance, and Hurt

Warning!

Yaoi, Typo and Nc+17

   Sasuke mengerutkan keningnya saat menerima pesan dari Naruto. "Boleh aku meminta bantuan mu?" Apa maksud dari pesan itu? Sasuke melirik jam tangannya dan membalas pesan itu dengan singkat. Memberikan bantuan bukan berarti kau harus bekerja siang malam kan?.

   Sesuai dengan pesan Naruto, sekretaris nya datang menjemput nya di kampus setelah kelas selesai. Naruto menghadiri pesta keluarga Hyuga. Sasuke mempunyai firasat kurang baik setelah mendengar nama klan itu. Sasuke memakai setelan yang di pilih oleh Naruto untuknya dan tentu saja baju itu sangat cocok di tubuh Sasuke.

"Kita sudah sampai." Ucap Shikamaru setelah mereka sampai di tempat tujuan.

"Terimakasih. Shikamaru-san." Ujar Sasuke beranjak keluar dari mobil. Shikamaru memintanya untuk masuk lebih dulu dan mencari Naruto.

   Sasuke masuk ke dalam rumah, tidak tempat itu lebih besar dari yang ia pikirkan. Klan Hyuga memang kaya dan bahkan memiliki aset kekuasaan yang banyak. Mereka adalah klan kedua yang masuk kedalam jajaran klan terkaya di kota ini, setelah klan Namikaze (keluarga dari ayah Naruto). Banyak sekali orang di sana, Sasuke bahkan kesulitan untuk mencari Naruto di antara orang-orang ber jas itu.

   Tiba-tiba sebuah tangan menarik pinggangnya. Sasuke menatap orang itu tak suka, namun wajahnya menjadi tenang setelah tahu orang yang melakukannya adalah Naruto. Tapi, tetap saja ia kesal, karena ia ketakutan tadi. Bagaimana kalau orang lain yang melakukannya?. Naruto meringis karena melihat ekspresi wajah Sasuke yang siap meneriakinya.

"Jangan membuatku kaget bodoh!" Geram Sasuke dengan wajah cemberut. Aw... Manisnya anak bungsu klan Uchiha satu ini.

"Maafkan aku Sasuke~" lontar Naruto sedikit menyesal karena membuat istri manisnya ketakutan.

"Apa semua baik-baik saja?" tanya Sasuke, karena Naruto terlihat tidak bersemangat. Dan wajah Naruto menjelaskan semuanya sekarang. Tidak baik sama sekali.

"Naruto-kun, kenapa kau tiba-tiba menghilang seperti itu?" tanya Hinata yang dengan lancangnya menggandeng lengan Naruto. Sasuke menatapnya tajam.

"Maaf Hyuga-san, tapi aku harus bersama dengan istriku." lontar Naruto melepaskan pegangan tangannya itu.

"Ne... Hyuga-san, kurasa tidak sopan memegang seseorang yang sudah menikah. Apalagi di depan istri sahnya bukan?" Sindir Sasuke dengan tegas menarik Naruto agar berdiri di sampingnya sekarang.

   Naruto tersenyum senang dengan hal itu, ia tidak terkejut sama sekali dengan sikap Sasuke yang selalu berkata tajam dan menusuk. Tapi, setelah mendengar ucapannya tadi, membuat Naruto senang. Naruto menatap wanita yang um... Terlihat sedih itu tanpa rasa kasihan. Naruto melakukan hal yang benar dengan menolak wanita itu.

   Ia lalu menggandeng tangan mungil Sasuke dan mengajaknya untuk menyapa beberapa kenalannya di pesta itu. Rata-rata mereka adalah pengusaha muda yang sukses seperti Naruto sekarang. Bukan hanya karena usaha orang tua mereka saja, tapi karena bakat mereka dalam bisnis tidak bisa di pungkiri lagi. Naruto memperkenalkan Sasuke sebagai istrinya pada mereka dengan bangga.

"Wah!! Kau punya istri yang sangat cantik Naruto.." puji mereka dengan wajah kagum melihat kecantikan alami milik Sasuke, padahal mereka tahu ia laki-laki.

"Kau beruntung sekali Naruto.." timpal yang lain.

"Ya.. aku sangat beruntung memilihnya. Hahaha... Dan jangan pernah kalian berani menggodanya. Atau kalian akan tau akibatnya nanti." canda Naruto, namun teman-temannya itu tidak menganggapnya sebagai candaan sama sekali. Pria berkulit Tan itu serius mengatakannya.

"Siapa namamu?" tanya Sai dengan senyum khasnya. Naruto sudah menatapnya tajam.

"Sasuke Uzumaki." balas Sasuke dengan penuh rasa percaya diri. Ia sudah berganti marga setelah menikah dengan Naruto bukan? Jadi ia tidak salah.

"Wahahahahahaha... Mereka pasangan yang menarik sekali." tawa mereka setelah melihat Sasuke yang percaya diri dan wajah Naruto yang terlihat bodoh.

"Oi Naruto-kun!" teriak Sakura dari kejauhan. Ia melambaikan tangannya kearah pasangan serasi itu untuk mendekat. Naruto dan Sasuke pamit dari sana dan menghampiri Sakura.

"Oh, Sakura. Kau datang juga." lontar Naruto terlihat tak percaya Sakura mau datang ke acara resmi seperti ini.

"Aku terpaksa datang karena dia." ucap Sakura dengan nada monoton. Naruto meringis mendengarnya.

"Ma.. dia kan suamimu Sakura-chan." gumam Naruto.

"Sasuke-kun, kita bertemu lagi.." sapa Sakura sambil tersenyum ramah. Sasuke hanya mengangguk pelan.

"Sakura-chan, kenapa kau terus menghilang huh?" tanya Kakashi dengan nada memelas. Sakura menatap nya datar.

"Salahmu sendiri terus di kerumuni wanita-wanita cantik dengan dada besar." sindir Sakura membuat suaminya membeku. Well, ia tidak bisa mengelak.

"Jadi dia istrimu Naruto?" tanya Kakashi mengubah arah pembicaraan mereka dengan mulus.

"Iya, Sensei. Dia istriku. Sasuke, dia adalah Suami Sakura, Hatake Kakashi. Dia guru ku saat sekolah menengah." lontar Naruto.

"Salam kenal." sapa Sasuke sopan.

"Salam kenal juga Sasuke-kun. Maaf karena tidak datang di acara pernikahan kalian." ucapnya.

"Sakura-chan, bisa kau ajak Sasuke-kun mencari camilan? Aku ingin membicarakan sesuatu dengan Naruto." ujar Kakashi. Sakura langsung mengajak Sasuke ke tempat lain.

   Mereka membicarakan masalah pekerjaan tentu saja. Dan Kakashi sudah mendengar masalah Naruto dari istrinya. Klan Hyuga berusaha untuk menjodohkan Naruto dengan anak mereka. Padahal mereka sudah tahu kalau Naruto itu sudah menikah. Kakashi hanya mengingatkannya untuk berhati-hati dan jangan sampai masuk kedalam jebakan mereka dengan mudah.

   Ia juga akan berusaha untuk membantu Naruto bila mereka mendapatkan masalah nanti. Sebagai seorang guru, ia masih punya rasa tanggung jawab atas kebahagiaan muridnya bukan?. Naruto bahagia karena memiliki orang-orang yang menyayanginya dengan tulus tanpa memikirkan posisinya sekarang. Tentu saja, ia senang karena Sasuke selalu ada di sampingnya.

"Apa yang mereka bicarakan?" tanya Sasuke pelan, namun Sakura dapat mendengarnya.

"Mereka pasti membicarakan pekerjaan dan kebetulan sudah lama mereka tidak berbincang seperti itu. Naruto sibuk dengan pekerjaannya begitupun dengan suamiku. Karena itulah aku tidak tahan dengan orang yang gila kerja seperti mereka." keluh Sakura. Sasuke menatapnya bingung.

Tapi mereka menikah?

"Detailnya, tanyakan saja nanti. Sekarang kita nikmati hidangan yang lezat ini." ujar Sakura. Sasuke langsung mengangguk lucu. Astaga, Sakura hampir kena serangan jantung. Pantas saja Naruto tergila-gila pada Sasuke.

   Pemilik pesta meminta perhatian semua tamu undangan yang hadir, beliau memberikan beberapa patah kata untuk menyambut semua rekan bisnisnya. Tiba-tiba saja ia mengumumkan hal tak terduga, semua orang terkejut bukan main. Ia berencana menikahkan Hinata dengan Naruto. Tentu saja beberapa orang tidak senang dengan hal itu karena mereka mengenal sosok Naruto.

   Kemarahan terbesar ada pada Naruto sendiri, ia mengeratkan giginya dan mengepalkan tangannya. Seperti yang sudah Kakashi Sensei katakan, mereka pasti mencoba untuk menjebaknya. Shikamaru menyarankan mereka untuk pulang karena kondisi pesta yang tidak kondusif. Selama perjalanan Naruto tidak mengatakan apapun, ia hanya diam dan menggenggam erat tangan Sasuke.

-tbc-

Only UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang