Sasuke membenci Naruto
Naruto mencintai Sasuke
Pair : Narusasu
Seme!Naruto and Uke!Sasuke
Genre : Drama, Bromance, and Hurt
Warning!
Yaoi, Typo and Nc+17
Sakura tidak tahu lagi harus mengatakan apa pada wanita yang jelas-jelas tidak tahu malu itu. Hinata tahu kalau Naruto sudah menikah, tapi tetap saja mendekati sahabatnya. Hinata menatap sinis saingannya itu, dulu memang mereka memperebutkan Naruto, Sakura mendengus geli mengingatnya dulu. Cintanya memang tidak terbalas, tapi ia masih sahabat Naruto.
"Kurasa kau harus menyerah karena Naruto sangat mencintai istrinya. Dia tidak mungkin mau melihatmu, itupun yang sama seperti dulu." lontar Sakura dengan penuh penekanan. Hinata mendecih tak suka.
"Itu karena kau menyerah sebelum berperang, Sakura-san. Aku belum mencoba untuk menarik libido Naruto-kun. Mungkin nanti?" ucap Hinata dengan senyum malaikat, bukan tapi iblisnya. Sakura terkejut.
Sementara itu, Sasuke yang masih berada diruangan yang sama dengan Naruto mengerang bosan, ini bahkan hampir malam, Naruto masih sibuk dengan pekerjaan. Merasa diabaikan, entah kenapa Sasuke mulai nekat untuk mendekati Naruto, ia bahkan menyingkirkan berkas-berkas yang ada ditangan pria tampan itu.
"Eh? Suke, ada apa?" tanya Naruto ketika Sasuke merebut berkasnya. Kedua matanya terbelalak ketika Sasuke malah duduk dipangkuannya, menghadap kearahnya sekarang.
"Eerrrr... Suke?" panggil Naruto ragu. Ia takut Sasuke marah karena diabaikan beberapa jam yang lalu setelah makan siang selesai.
"Naru~" gumam Sasuke dengan nada merayu, Naruto tidak bisa menahan diri lagi karenanya.
Naruto menarik tekuk Sasuke dan melumat bibir ranum itu dengan penuh nafsu, sudah berapa kalipun, bibir Sasuke memang selalu nikmat dan menggairahkan untuknya. Lumatannya turun keleher, Sasuke mendongak merasakan sensasi aneh yang memang selalu datang ketika Naruto memperlakukannya seperti itu. Nikmat, sangat nikmat.
"Unnghh... ahhh.. Naru~ aku.. nnh.. ingin.. ituhh.." desah Sasuke keenakan ketika Naruto bermain dengan kedua putingnya yang sudah bengkak.
Naruto menghentikan aksinya dan membuat Sasuke mendesah kecewa, pria tampan itu terkekeh geli dan mengecup bibir Sasuke singkat. Ia menghubungi Shikamaru untuk membubarkan semua pegawai, terutama Hinata dan Sakura yang ada di kantornya, juga menyuruh Shikamaru untuk pulang saja. Tanpa bertanya pun Shikamaru tahu alasan kenapa Naruto memerintah seperti itu.
"Dasar bocah mesum." gumam Shikamaru kemudian membubarkan para pegawai. Ia juga mengusir Sakura dan Hinata.
"Aku tidak mau pulang! Aku akan bersama Naruto disini." tolak Hinata.
"Kau hanya akan menganggunya!" bentak Sakura kesal.
"Kubilang tidak!" teriak Hinata yang berlari kedalam kantor.
Tap
"Jangan pernah berani masuk kedalam!" geram Shikamaru dengan wajah garangnya.
Hinata membeku, baru pertama kalinya ia melihat ekspresi seperti itu dari sekretaris Naruto. Sakura mulai mengerti apa yang dimaksud oleh Shikamaru, itu artinya Naruto ingin berduaan dengan Sasuke. Tanpa mengatakan apapun, wanita berambut pink itu menyeret tubuh Hinata keluar dari kantor bersama Shikamaru.
Sasuke menjerit tertahan ketika Naruto mulai memasukkan juniornya kedalam tubuh Sasuke sekali hentakan, sakit memang, tapi Sasuke merasakan kenikmatan bersamanya. Naruto menggeram pelan dan mulai memompa tubuhnya, Sasuke yang duduk dipangkuannya langsung mendesah kuat.
Kegiatan mereka berakhir ketika Naruto mencapai puncaknya, begitupun Sasuke yang keluar mengotori bajunya dan Naruto. Sasuke tertidur pulas dalam pelukan suaminya, kegiatan panas mereka menguras banyak tenaganya. Naruto mengusap rambut Sasuke lembut, membenarkan letak poni istrinya itu. Mengecup kening Sasuke penuh sayang.
"Terimakasih... Sasuke." bisik Naruto penuh rasa bahagia, ia memiliki Sasuke.
Naruto membereskan semua kekacauan yang mereka buat dan menidurkan Sasuke dikursi panjangnya sementara sebelum ia membawa Sasuke pulang. Setibanya di rumah, Sasuke malah terbangun, kedua matanya menatap sosok Naruto yang sedang menggendongnya menuju kamar mereka. Naruto menyadari itu dan menatapnya.
"Oh? Kau sudah bangun Suke?" tanya Naruto lembut tanpa mau menurunkan Sasuke ketika mereka sudah sampai di kamar.
"Hn. Turunkan aku." gumam Sasuke pelan, ia merasa malu ketika mengingat ia memulainya lagi.
"Baiklah." balas Naruto kemudian menurunkannya di ranjang. Naruto langsung memberinya kecupan dibibir.
"Selamat malam." ucap pria blonde itu sambil membawa Sasuke tidur dipelukannya.
Dengan senang hati Sasuke memeluknya dan menghirup aroma Naruto yang khas, membuatnya kembali terlelap kembali. Pagi menyapa, Naruto dikejutkan oleh Fugaku dan Minato yang sudah duduk santai di ruang tengahnya, Sasuke yang baru saja bangun ikut terkejut juga, ia berdiri disamping Naruto yang terlihat khawatir.
"Bisa jelaskan alasannya, kenapa kau menerima kerjasama itu Naruto?" tanya Fugaku serius, Minato hanya menatap anaknya tajam menuntut jawaban dari pertanyaan Fugaku tadi.
"Suke, kau masuk kedalam kamar." pinta Naruto. Tapi Minato menyuruh Sasuke untuk tetap ditempatnya.
"Dia juga harus tahu hal ini, Naru. Jadi, cepat katakan!" ucap Minato dengan tegas. Naruto menghela nafasnya dan mulai membuka suara.
"Mereka mengancam akan mencelakai Sasuke kalau saja aku tidak menerima kerjasama itu, Ayah, Tou-san. Itulah alasanku menerima itu." lontar Naruto. Sasuke menatapnya terkejut.
"Mereka terus menekanku, semua hal yang berhubungan Sasuke pun mereka tahu dan mengawasi Sasuke tanpa sepengetahuanku selama ini." lanjut pria blonde itu dengan penuh emosi yang dipendam.
Greb
Sasuke memeluknya sekarang, entah kenapa Sasuke merasakan ketakutan akan kehilangan dalam diri Naruto, dan itu membuatnya sedih. Naruto tersentak kaget, tapi setelah itu ia membalas pelukan Sasuke yang menenangkan. Fugaku menatap Minato, mereka tidak bisa melakukan apapun selain mempercayakan semuanya pada Naruto.
"Aku akan mempercayakan Sasuke padamu, tapi kalau kau membuat Sasuke terluka, aku tidak akan segan membawanya jauh darimu." ancam Fugaku. Naruto menatapnya lalu mengangguk paham.
"Lakukan apa yang seharusnya kau lakukan sekarang. Jangan sampai kau jatuh ketangan Hyuuga itu, Naru." ujar Minato menyemangati anaknya.
"Untuk menjaga Sasuke ketika kau tidak ada, aku meminta Kushina untuk menjaganya selama di rumah ini, Mikoto pun akan tinggal disini sekarang. Selama di kampus, Sasuke akan dijaga ketat oleh anak buahku, yang bernama Juugo." ucap Minato yang membuat Naruto dan Sasuke saling menatap.
"Sepertinya kalian sudah mengerti. Kami permisi kalau begitu. Besok Ibu kalian akan datang." ucap Fugaku sebelum pergi bersama Minato.
"Itu artinya... aku tidak bisa melakukannya denganmu malam nanti?" tanya Naruto dengan tampang bodohnya.
Takk
"Berhenti berpikiran kotor Naruto!" pekik Sasuke sedikit blushing karena ucapan Naruto.
Tbc-