Sasuke membenci Naruto
Naruto mencintai Sasuke
Pair : Narusasu
Seme!Naruto and Uke!Sasuke
Genre : Drama, Bromance, and Hurt
Warning!
Yaoi, Typo and Nc+17
Sasuke benar-benar terkejut, ia bahkan tidak bisa berkedip ketika mendengar ucapan Naruto, kencan? Mengingat itu.. Sasuke dan Naruto memang belum pernah kencan. Walaupun mereka hidup bersama sebagai suami-istri dalam waktu yang tidak sedikit, bayangkan saja selama 3 tahun terakhir mereka seperti orang asing. Tapi sekarang, Sasuke merasa menjadi orang yang paling bahagia karena Naruto mengajaknya berkencan.
"Sasuke?" panggil Naruto, menyadarkan lamunan Sasuke.
"Iya?" tanya Sasuke polos. Naruto tersenyum.
"Apa kau ada waktu?" tanya Naruto. Sasuke mengangguk cepat.
Naruto sudah siap dengan pakaian kasualnya, setiap hari memakai pakaian formal membuatnya bosan, jadi hari ini adalah pengecualian. Sasuke menatap cermin besar yang ada didepannya, memutar balik tubuhnya, menilai apakah pakaiannya cocok atau tidak. Ia gugup sekali karena inilah pertama kalinya mereka berkencan.
Memakai pakaian kasual, Sasuke memakai sweater berwarna biru laut dengan paduan celana jeans yang panjang berwarna hitam dan sepatu berwarna putih. Terlihat manis dan menggemaskan dimata Naruto sekarang, sementara Naruto memakai kemeja polos berwarna biru laut dan celana jeans pendek berwarna putih, dan sepatu berwarna putih.
"Kita seperti couple." ujar Naruto ketika mereka masuk kedalam mobil. Sasuke tidak menjawab karena ia begitu gugup.
Ayolah, bukan Uchiha Sasuke kalau merasa gugup seperti ini ketika kencan pertamanya. Apalagi style Naruto yang menurutnya begitu cocok melekat ditubuh atletis Naruto. Jujur saja bukan hanya ketika memakai Jas dan baju formal lainnya, tapi dengan menggunakan pakaian kasual pun Naruto tetap menawan dan tampan dimata Sasuke.
"Kita akan pergi kemana?" tanya Sasuke penasaran. Naruto hanya tersenyum tanpa menoleh sedikitpun.
"Hanya mengunjungi beberapa tempat yang mungin menarik." jawab Naruto tetap dengan posisinya. Sasuke ber- oh ria dan memalingkan wajahnya keluar jendela mobil.
Mereka sampai ke tempat tujuan, Sasuke mengeryit bingung, mereka pergi ke tempat yang ramai, Sasuke tidak suka tempat ramai seperti ini. Mereka ada di taman hiburan, banyak sekali orang disana, untuk menikmati hari libur mereka. Sasuke menoleh kearah Naruto, dan pria blonde itu hanya mengangguk.
Dukk
"Huwa!!! Ice cream nya jatuh!!!" teriak seorang anak yang terjatuh dihadapan mereka.
Sasuke terkejut dan segera menghampiri anak itu, membantunya berdiri dan berusaha menenangkan anak itu. Naruto yang melihat interaksi Sasuke dengan anak kecil itu hanya tersenyum. Ia pun bergegas menghampiri Sasuke, berjongkok dan menatap anak perempuan yang masih sesegukan karena ice cream nya jatuh ketanah.
"Ehm.. Bagaimana kalau paman belikan lagi?" usul Sasuke. Anak perempuan itu menatapnya dan mengangguk.
"Rasa strobely!" serunya dengan semangat.
Naruto hanya tertawa kecil melihat kelucuan anak perempuan itu dan juga sikap keibuan Sasuke, tapi tawanya terhenti ketika Sasuke menatapnya tajam. Pria raven itu pergi dari sana untuk membeli ice cream, Naruto benar-benar diabaikan sekarang. Ia pun menoleh kearah anak perempuan yang asik menunggu Sasuke kembali.
"Siapa namamu?" tanya Naruto lembut. Anak itu menoleh.
"Hanabi!" jawabnya. Naruto mengeryit bingung.
"Margamu?" tanya nya lagi.
"Hyuuga Hanabi!" jawabnya semangat.
Deg
Hyuuga? Naruto membeku, ia berfikir apakah mereka menggunakan anak kecil untuk membuat hidupnya terganggu? Sasuke datang dengan ice cream nya, ia tersenyum kearah Hanabi dan memberikan pesanan anak kecil itu. Melihat Naruto yang hanya diam dan memandang kosong kedepan membuat Sasuke bingung.
"Paman, terimakasih! Aku akan pergi ke Mama ku!" ucap Hanabi pamit dari sana.
"Kau kenapa?" tanya Sasuke ketika Hanabi sudah hilang entah kemana.
"Ah.. Tidak ada. Bagaimana kalau kita bermain wahana Sasuke?" lontar Naruto berusaha mengalihkan perhatian.
Sasuke hanya mengangguk dan mengikuti kemana Naruto akan pergi, wahana yang mereka naiki begitu menyeramkan, ya semua hal yang menegangkan yang mereka lalui. Dan berakhir ketika mereka masuk kedalam rumah hantu, Sasuke sedikit ragu karena ia takut kegelapan. Naruto yang bingung langsung menepuk pundak Sasuke pelan.
"Kau tidak ingin masuk? Kalau-" ucapannya terpotong karena Sasuke langsung masuk kesana. Ia pun tersenyum.
Hihihihi!!!
Brakk!!!
Uwah!!!!
Dugh
"Sasuke, kau baik-baik saja?" tanya Naruto.
Sasuke memeluknya, menyembunyikan wajahnya didada bidang Naruto, pria raven itu bergetar ketakutan. Naruto yang menyedari itu langsung membalas pelukan Sasuke, mengusap punggung pria itu seraya menenagkannya. Kemudian melepas pelukannya, namun jarak tubuh mereka sangat dekat.
"Tutup matamu, dan kita akan keluar bersama-sama." ucap Naruto sambil tersenyum. Sasuke merona dibuatnya.
"Ba-baiklah." balas Sasuke gugup.
Naruto melingkarkan sebelah tangannya kepinggang Sasuke, berusaha untuk membuat Sasuke aman bersamanya. Tak butuh waktu lama mereka sampai keluar rumah hantu itu, Sasuke masih menutup matanya. Naruto tidak ada niat untuk menyuruhnya membuka mata karena ia sedang menikmati wajah Sasuke.
Bulu mata yang lentik, rambut panjang sebahu yang tergerai, dan bibir yang merah alami itu membuatnya terpesona. Sasuke mirip seperti perempuan. Tangannya terulur mengusap pipi Sasuke yang halus, Naruto benar-benar merasakan dirinya melayang entah kemana. Wajahnya mendekat, mengeliminasi jarak mereka, mengecup bibir merah itu tanpa nafsu.
Merasakan sesuatu yang basah mengenai bibirnya, Sasuke langsung membuka mata dan betapa terkejutnya ia melihat Naruto, pria blonde itu yang sedang.. Mencium bibirnya sekarang. Wajahnya memanas, jantungnya berdetak begitu cepat, ini ciuman pertamanya, ya ciuman pertama yang dicuri oleh suaminya. Naruto menutup matanya karena ia masih menikamati ciuman yang ia lakukan pada Sasuke.
Maaf ya, mina. Ceritanya sedikit gaje.
-tbc-