Part 15 - Only Sea

9.8K 657 28
                                    

Happy Reading.









Hubungan Gale dan Sky berjalan semakin baik. Gale merasa dirinya benar-benar sudah mencintai Sky. Sangat cepat memang karena baru 3 minggu berlalu sejak semuanya dimulai.

Gale harus akui memang tidak sulit jatuh cinta dengan perempuan seperti Sky, melihat Sky tersenyum rasanya hal yang paling membahagiakan. Gale merasa tujuan hidupnya sekarang adalah membahagiakan Sky.

Pagi ini, Sky terbangun karena merasakan mual, membuat Gale tersentak kaget karena Sky melepaskan pelukannya dengan kencang. Gale turun dari ranjang menyusul Sky yang sudah lebih dulu ke kamar mandi.

Gale menggenggam rambut Sky sambil memijat pelan tengkuk Sky. Berkumur dan membasuh wajah, Sky menatap dirinya dalam pantulan cermin. Wajahnya terlihat pucat.

"Aku hubungi dokter ya," ucap Gale memberikan handuk kecil pada Sky.

"Tidak perlu, aku hanya kelelahan sepertinya," balas Sky sambil mengelap wajahnya dengan handuk.

Melihat Sky sudah selesai mengelap wajahnya, Gale menggendong Sky keluar dari kamar mandi. Menidurkan Sky di ranjang, Gale menyelimuti Sky, lalu dirinya duduk di pinggir ranjang.

"Hari ini istirahat ya. Batalkan semua pemotretan," ucap Gale.

Sky hanya mampu mengangguk, lalu memejamkan mata. Gale melihat itu, mengusap pipi Sky dengan lembut, lalu keluar kamar.

Memutuskan memasak bubur untuk Sky, Gale merasa beruntung dirinya bisa memasak hal-hal mudah. Setelah hampir 1 jam, akhirnya bubur sudah jadi.

Melihat sudan jam 7, Gale membawa bubur dan segelas air hangat ke kamar, agar Sky makan di kamar. Gale meletakan mangkuk dan gelas di nakas, lalu dirinya duduk di pinggir ranjang.

"Honey, bangun," ucap Gale pelan sambil mengelus pipi Sky.

Perlahan Sky mengerjapkan matanya hingga membuka mata. Sky tersenyum melihat Gale sambil berusaha duduk. Gale membantu Sky untuk duduk. Sky melihat jam dinding sudah jam 7, lalu melihat Gale belum mandi.

"Kau tidak bekerja?" tanya Sky dengan suara serak.

"Tidak, hari ini aku memutuskan tidak bekerja," jawab Gale.

"Aku tidak apa-apa. Kau tidak perlu khawatir, pasti nanti siang aku sudah lebih baik setelah beristirahat, dan bukannya semalam kau bilang ada meeting hari ini," ucap Sky.

"Aku tidak mungkin berkerja disaat kondisimu seperti ini," balas Gale.

"Aku tidak apa-apa, nanti aku minta Laura ke sini temani aku," ucap Sky meyakinkan.

Gale menghela napas pasrah tidak ingin memperpanjang masalah, memilih menyuapi Sky makan, lalu dirinya bersiap ke kantor. Sebelum berangkat ke kantor, Gale berpesan agar Sky menghubunginya jika masih sakit.

***

Setelah Gale berangkat ke kantor, tidak lama Laura datang. Laura sangat khawatir melihat wajah Sky sangat pucat. Selama mengenal Sky, Laura sangat tahu, Sky hanya beberapa kali sakit, itu pun karena harus bepergian jauh, sehingga Sky mengalami jet lag dan perubahan suhu.

"Sky, kapan terakhir kau menstruasi?" tanya Laura.

Sky berpikir sesaat, lalu matanya melebar, membuat Laura sangat yakin kalau Sky sudah terlambat menstruasi.

"Sepertinya aku sudah telat," ucap Sky.

Mengambil ponselnya di nakas, Sky membuka aplikasi siklus menstruasinya. Alasan Sky memakai aplikasi itu agar dirinya tahu kapan akan menstruasi, karena setiap kali menstruasi di hari pertama dan kedua dirinya tidak akan bisa melalukan apa pun.

Galendra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang