Levon menaiki tangga dengan seringai tajam dan mematikan " untuk apa kau mengikuti ku ?!! Tertarik dengan ku ?! " Levon menghentikan langkahnya dan tanpa membalikkan badannya 180° Levon sudah tau siapa yang begitu beraninya mengikuti dirinya.
" hah ?! tertarik denganmu ? jika iya apa aku harus melayani mu ? " Levon bisa merasakan jika saat ini Dia sedang duduk, sembari menikmati buah anggur yang begitu segar.
" maka aku akan menikmatinya dengan senang hati.. merasakan setiap sentuhan mu~ " Levon membalikkan badannya dan menuruni tangga, duduk tepat dihadapan pria ini.
" Menarik bukan ? " Pria itu meletakkan beberapa berkas di meja dengan senyuman iblis. Menghirup aroma Black Roses yang berada di genggamannya. " Perangkap " Levon tersenyum sinis membaca berkas yang berada di tangannya.
" Haruskah aku menyentuhnya ??!! " Levon menatap pria itu dengan tajam.
" menatapku tajam dengan suara menggoda bukankah anda mengklaim dia milik anda ? " Pria itu melepas satu per satu kelopak Black Roses dengan lembut dan menghirupnya.
" Haruskah aku turun tangan mencuci otakmu agar tidak pikun lagi ??!! " Levon beranjak dari tempatnya dan meninggalkan pria itu sendirian.
" Tidak pernah berubah " lirih Pria itu yang hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan pasrah. Levon tidak pernah berubah dan tersentuh. Rasanya, ini sudah mendarah daging.
***
" Zhan panggil Levon ke ruangan ku !! " dengan cepat Zhan melaksanakan tugasnya. Setengah berlari ia menghampiri kamar Levon.
Tok..Tok..
" Tuan Muda~ Tuan Besar memanggil anda ke ruangannya " Selesai menyampaikan pesan, Zhan kembali tanpa menunggu reaksi Levon.
" dasar tua bangka ! " Levon tersenyum sinis, ketika Zhan di suruh untuk memanggil dirinya. Masih dengan pakaian sekolah, Levon melangkah ke ruangan Paul dengan langkah malas.
***
" ugh ! " Levon meregangkan tubuhnya dan merebahkan dirinya di kursi ruangan Paul.
" anak ini !! " batin Paul kesal. " aku memanggil mu, bukan untuk rebahan.. " Paul mengambil sebuah dokumen dari dalam brankas pribadinya. " Tuan Paul terhormat, aku butuh istirahat~ lagi pula ruangan mu lebih nyaman untuk ditiduri " Levon melirik Paul, melihat apa yang ia lakukan saat ini.
" Lagi pula~ aku tidak menyuruhmu bernafsu kepada Nyonya Venna. Dan lihatlah sekarang.. kalian menghasilkan anak yang begitu tampan. Bukan kah begitu ?? " Levon membanggakan dirinya yang begitu tampan sejak lahir.
" Hah~ ha-ha..ha-ha.. sepertinya ketampanan mu membuat otakmu rusak. " Paul menggarahkan telunjuknya ke arah kepala dengan seringai khasnya.
" Setidaknya otakku berfungsi " raut wajah Levon berubah menjadi datar, sedatar tembok. " Ya.. baiklah, tapi hari ini kau membuat ku puas ~ " Paul tersenyum bangga.
" aku belum menggodamu ! " Levon membalas perkataan Paul dengan nada santai dan Paul hanya bisa menghela nafasnya dengan berat. Bagaimana ia bisa memiliki anak yang seperti ini ??!!.
" Besok kau harus menghadiri undangan pesta Keluarga Aditya. Bawa anjing penjilat itu sebagai pendampingmu. Semua Informasi ada di dokumen ini. " Levon mengambil dokumen dari Paul dan membacanya sekilas.
" Kau tahu apa yang harus dilakukan~. Hari ini kau hampir membasminya.. tapi setidaknya ia akan bertekuk lutut ketika kau menariknya kembali. " Levon tersenyum sinis dan mengambil langkah keluar dari ruangan.
Levon memberhentikan langkahnya sebelum ia sampai di pintu. " ini akan menyenangkan !! dengan senang hati, aku akan mengundangmu untuk menyaksikannya. " Levon keluar dari ruangan Paul dengan senyuman iblis, kali ini ikan akan masuk ke dalam perangkap. " Pesta akan dimulai !! "
***
" Levon !! " Quila berlari ke arah Levon yang saat ini meneguk Wine Chardonnay. " apa ?? " Quila membuka undangan yang disodorkan ke arahnya. " kau akan membawaku sebagai pendamping ?? "
" keberatan ?? " Levon melirik Quila dengan sinis. " ah.. tidak.. tidak. Besok aku akan menjadi pendampingmu " Quila menjawab Levon dengan gelagapan, setidaknya ia masih punya harapan untuk menjilat keluarga Paul, meski kemarin ia hampir mati di tangan Levon.
***
" Tuan Levon.. Terimakasih atas kedatangan anda "
* para tamu berbisik *
" bukankah dia Putra penerus Grup LCW ?? "
" astaga~ aku ingin menjadi istrinya "
" tidak dia harus jadi milikku "
" dia sangat tampan "" bersulang untuk putramu " Levon mengangkat gelas dan meminumnya. " pesta akan dimulai " batin Levon.
*Gelap *
" ada apa ini ?? ada apa ?? "
" kenapa tiba-tiba mati lampu ? "" ASTAGA !!! "
***
Orin Pove
Hari ini Orin sangat cantik, selaras dengan bajunya. Ia menghadiri pesta sebagai pasangan Raka. " Raka.. aku mau ke toilet sebentar~ " bisik Orin, dan berlalu meninggalkan Raka. Dengan langkah yang cepat Orin masuk ke dalam toilet " huh.. terlalu melelahkan~ " batin Orin.
Selepas dari toilet, Orin melangkahkan kakinya ke ruang pesta tapi hanya setengah perjalanan saja lampu tiba-tiba padam, membuat dirinya mematung. Ia paling takut gelap dan saat ini kakinya terasa kaku sampai ke akar-akar.
***
Flasback
" Lakukan sesuai rencana~ bius dan masukkan dia ke dalam kandang. Anjing harus dengan Anjing. Selesaikan semuanya dengan detail !! Sedikit kesalahan saja.. salahkan diri kalian jika tidak becus.. "
Tut..Tut..
Levon menampilkan senyum iblisnya, kali ini mangsanya akan masuk ke dalam perangkap.
***
" Ma~ " Orin menangis ketakutan. Mencoba mencari cahaya yang bisa membantu dirinya keluar dari kegelapan ini.
" hah~ suara langkah kaki~ " batin Orin
" Kirim rekamannya padaku " Seseorang melangkah ke arah Orin dalam kegelapan. Orin tidak bisa melihat wajahnya.
" AAAA " Ia hanya bisa berteriak dan pingsan.
***
" AAA " suara teriakan terdengar dari lantai atas, lampu tiba-tiba hidup. Membuat semua orang yang berada dalam pesta menoleh ke sumber yang sama. Berlari ke lantai ke atas.
" Bajingan ~ kamu !! "
Brakk
Pintu terbuka dengan keras. Terlihat seorang wanita dan pria dalam keadaan tak berbusana hanya diselimuti oleh selimut. Siapa lagi jika bukan Quila dan Dimas.
" bukankah dia Dimas dan wanita itu Quila ?? "
" astaga ada apa ini ?? "
" acara yang mewah menunjukkan kesan yang buruk "
" aku akan mengambil kesempatan ini !! "
" menjijikkan sekali !! "" ah~ kenapa semua orang ada di sini ??!! " batin Quila melihat orang-orang berdatangan ke dalam kamar. Ia berusaha menutupi dirinya.
" semua bubar ~ acara berakhir " Aditya tidak menyangka pesta akan berakhir seperti ini, acara yang seharusnya untuk merayakan CEO baru perusahaan miliknya berubah menjadi acara yang memalukan. Terlebih lagi Levon putra Grup LCW ada di sini, bisa-bisa perusahaannya bangkrut dalam satu malam. Rencananya untuk menjilat keluarga Paul gagal berantakan.
" anak ini buat malu saja !! " batin Aditya, matanya tertuju pada Quila yang kini menutupi wajahnya dengan selimut.
" panas..panas.. "
byurr
" kamu~ kamu~ " Aditya terjatuh ke lantai. Jantungnya kambuh, membuat orang-orang terbirit-birit membawanya ke rumah sakit. Sedangkan Quila bergegas memakai bajunya dan pergi dari rumah keluarga Aditya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Sweet Candy
Romance" Aku memaafkan dirimu bukan karena aku murah hati tapi karena aku tau di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. " Orin berusaha menahan isak tangisnya yang tertahan. Rasanya sungguh sakit sangat sakit melihat orang yang dulu ia banggakan dan ci...