" Gue Titan Gadlevekar, Lo semua bisa panggil Gue Titan. Senang bertemu dengan kalian semua " Titan memperkenalkan dirinya, sembari memperhatikan gadis yang tidak menatapnya sama sekali. Tangannya memainkan kunci motornya, menambahkan aura kesan dingin.
" Jadi Titan, kamu duduk di samping Rio " Titan melangkahkan kakinya, tapi matanya tidak berhenti menatap wanita yang menopang dagunya.
" Hay Bro ! Salam kenal " Rio memukul bahu Titan seolah dirinya dan Titan sudah saling kenal. Titan menatap Rio dengan tatapan malas, membuat nyali Rio menciut.
" Gila ganteng banget " Lucine mengguncang-guncangkan tubuh Tania. " Diam Lo " Tania memukul tangan Lucine dengan tatapan jengkel, ia tidak habis pikir dengan pola pikir Lucine yang begitu semangat melihat pria tampan.
Ting..
Sebuah nontifikasi WhatsApp masuk ke dalam ponsel Lucine.
Bukan Manusia ☠️ :
Diam Tolol ! Gue geprek juga Lo !Lucine menoleh ke belakang, menatap Odetta dengan tatapan tidak suka. " Bodo amat ! " bisik Lucine, dan kembali menatap ke depan sebelum Bu. Inah menciduk dirinya berbicara di kelasnya.
Orin masih setia menopang wajahnya dan menatap ke depan, tapi tidak dengan pikirannya yang melayang pada kejadian tadi pagi. Ia masih kesal sekaligus malu dengan kejadian tadi pagi. Dirinya yang sudah melayang tiba-tiba di jatuhkan dengan begitu sadis oleh kenyataan, sungguh tragedi yang begitu memalukan.
Bu. Inah masih setia menjelaskan sampai bunyi bel istirahat berbunyi, membuat para murid bersorak gembira dan berhamburan keluar kelas.
" Ke kantin yuk ! " Tania berdiri dari bangkunya dan meregangkan otot-otot tubuhnya. Ia menoleh kebelakang melihat Orin dan Odetta berdiri dari kursi. Orin, Odetta, Tania dan Lucine melangkahkan kakinya ke kantin yang di padati oleh siswa-siswa.
" Rin, Lo dari tadi kenapa sih ? " Tania menyeruput mie-nya yang masih hangat.
" Biasalah~ Rumah tangga " tambah Odetta.
" Wah ! " Tak ada badai, tak ada ombak Titan mendaratkan pantatnya di tengah-tengah Tania dan Odetta, membuat keduanya terpaksa menggeser pantat mereka.
Tania melirik ke sana ke mari, sesuai dugaannya seisi kantin menggosipkan mereka " Dasar " batin Tania. Titan menatap Orin yang masih diam, ia menjulurkan tangannya ke arah Orin.
" Lucine " Lucine mengambil ahli tangan Titan yang menjulur ke arah Orin " Titan " Titan menjawab dengan masam begitu Lucine memperkenalkan dirinya. Ia masih setia menatap Orin, membuat Orin merasa risih.
" Lo kenapa tatap gue ? " Orin membuka suaranya setelah akhirnya ia mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya. " Karena cantik " jawaban Titan sontak membuat Tania, Odetta dan Lucine tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Sweet Candy
Romance" Aku memaafkan dirimu bukan karena aku murah hati tapi karena aku tau di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. " Orin berusaha menahan isak tangisnya yang tertahan. Rasanya sungguh sakit sangat sakit melihat orang yang dulu ia banggakan dan ci...