Hi !
Ada berita baru nih :)
Jadi Author bakal up tiap hari..
So, kalian semua jangan lupa untuk baca per episode :)Selamat membaca :D
Semoga kalian suka dengan karakter-nya***
Saat ini Orin berada di kamar miliknya dan Levon. Ia sibuk mengotak-atik laptop milik Levon. Ya, pasalnya kini semua barang milik Levon adalah miliknya dan barang miliknya adalah milik Levon, dan parahnya lagi kini uang jajan berada di tangan Levon, karena saat ini ia berstatus seorang Istri dan suami harus menafkahi Istrinya.
Drtt..
" ORIN ! " Orin menjauhkan ponselnya dari telinganya begitu ia mendengar suara Lucine yang melengkin keluar dari ponselnya.
" Ini anak tinggal di hutan kah ? " batin Orin. " Apa ? "
" Lo tau nggak ? "
" Nggak gue nggak tau dan nggak mau tau "
tut..tut..
Orin mematikan ponselnya begitu saja. Saat ini ia malas berbicara dengan siapa pun, terlebih lagi tugasnya menumpuk dari 4 hari yang lalu ketika ia izin tidak masuk. Orin sibuk dengan pekerjaan sekolahnya sedangkan Levon asik dengan jari-jemarinya yang bermain ponsel.
" Levon ! " panggil Orin, ia menatap Levon yang masih sibuk dengan ponselnya. " hm "
" Besok pulang sekolah gue mau ke rumah Kak Aika, jadi gue bawa motor sendiri. "
" Gue ikut " Orin membelalakkan matanya, ia tidak ingin Levon ikut dengannya terlebih lagi jika satu mobil dengannya. Cukup ia dan Levon satu kamar, itu saja sudah cukup tidak perlu satu mobil. " Nggak ! "
" Oh yaudah~ ucapin goodbye buat uang jajan "
"argh~ bajingan ini, mati aja sana.. " umpat Orin dengan suara yang berbisik. " Nggak usah umpatin gue " Orin menatap Levon kesal, seharusnya dulu ia tidak perlu menandatangani kontrak pernikahan, sekarang ia hanya bisa menyesali perbuatannya.
" Terserah " Orin melanjutkan pekerjaannya sedangkan Levon memilih untuk keluar ke balkon. Ia mencari satu kontak di ponselnya dan menghubunginya.
Berdering..
" Ha ? "
" Besok gue ke rumah Aika, Lo titip barangnya ke Mike. "
" Lo ke sana bareng siapa ? " tanya seseorang di sebrang telpon.
" Orin. "
" Oh~ Besok gue titip. Tapi, gue ingatin, Lo harus bisa bersikap baik ke DIA, jangan sakitin dia kalau Lo merasa bersalah atas kejadian 7 tahun yang lalu. "
" Gue tau~ " Levon mematikan sambungan, ia tidak ingin berbicara lebih dalam lagi. Ia hanya ingin menenangkan pikirannya saat ini. Mengingat kejadian 7 tahun yang lalu hanya membuat dirinya semakin merasa bersalah.
Levon menyandarkan tubuhnya ke kursi, pandangannya menatap langit malam yang di hiasi dengan bintang-bintang yang berkelap-kelip. Pikirannya mulai mengarah pada kejadian 7 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Sweet Candy
Romance" Aku memaafkan dirimu bukan karena aku murah hati tapi karena aku tau di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. " Orin berusaha menahan isak tangisnya yang tertahan. Rasanya sungguh sakit sangat sakit melihat orang yang dulu ia banggakan dan ci...