Tomb Of The Sea : Sea of Sand [Terjemahan]

Bab 37 Memancing Pasir

Li Cu digantung dari derek di belakang truk yang memuat semua jenis barang dan peralatan konstruksi. Potongan mesin yang menahannya ada di bak truk, lengannya menonjol tiga atau empat meter di atas pasir. Itu jelas telah digunakan untuk mengangkat mesin kecil sebelumnya. Dia tergantung di bawah dentuman derek, hanya selebar satu tangan dari pasir.

Tali itu melilit bagian atas tubuhnya, menjaga tangan dan lengannya terikat kuat, dan ketika dia mengayunkan kakinya, dia berhasil memutar tubuhnya menjadi setengah lingkaran. Saat itulah dia melihat Si Kacamata Hitam tergeletak di atas truk, memegang teleskop dan menghadap bukit pasir di kejauhan.

Dia membeku, mengingat kembali ketika Wu Xie memintanya untuk mengambil foto saat mereka berkemah dengan tim arkeologi sebelumnya. Dia telah menangkap bayangan yang sangat aneh yang tampak seperti seorang wanita. Dia ingat bagaimana Si Kacamata Hitam berpakaian tadi malam sebelum penyamarannya terbongkar dan bertanya-tanya apakah dia secara tidak sengaja memotret pria gila ini yang berbaring di bukit pasir.

Dia meronta beberapa kali, rasa dingin menjalari punggungnya saat dia mengingat apa yang dikatakan Si Kacamata Hitam tadi malam. Jelas, pria ini benar-benar tidak bercanda dan meskipun dia tidak terlihat seperti sosok yang harus dianggap serius, nyatanya dia jauh lebih kejam daripada Wu Xie sejak tadi malam sampai sekarang.

"Apa yang kau coba lakukan?" Li Cu bertanya, saat tali itu memutarnya lagi.

"Memancing ikan," Si Kacamata Hitam menjawab. Dia melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan dan menambahkan, "Kau tidur sangat nyenyak. Apa kau baru saja mendengkur?"

“Kakak, bisakah kau berhenti bercanda? Jika kau mengecewakanku, aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan.” Li Cu masih memiliki secercah harapan.

"Jangan khawatir, aku akan mengecewakanmu."  Kacamata Hitam berkata, “Aku akan mengecewakanmu dalam sepuluh menit lagi. Kalau begitu mungkin kau akan memohon padaku untuk menggantungmu kembali.”

Saat Li Cu melihat situasinya dan tahu apa yang coba dilakukan Si Kacamata Hitam, dia diam-diam mengutuk dalam hati, aku pasti tidak akan bergerak setelah aku mendarat. Bahkan jika kau turun dan memukulku, aku pasti tidak akan melakukan apa yang kau inginkan. Siapa yang mau jadi umpanmu?! Kemudian dia melihat Si Kacamata Hitam mengangkat pistol panjang dari sisinya.

"Dengar, aku memperbaikinya sendiri."  Kacamata Hitam melihat Li Cu tengah menatap ke arah pistolnya, kemudian dia berkata, “Kau pasti merasa itu sangat aneh. Aku memiliki penglihatan yang buruk dan memakai kacamata hitam, jadi bagaimana aku bisa melihat dengan begitu tajam? Biarkan aku memberitahumu, mataku benar-benar dapat melihat lebih baik ketika sangat gelap. Karena aku memakai kacamata hitam sekarang, dunia yang aku lihat sangat berbeda dari duniamu.  Meskipun tidak terlalu nyaman untuk keperluan sehari-hari, tetapi penglihatanku ini telah memberiku banyak keuntungan dalam hal pengamatan.  Sederhananya, dengan pistol patah di tanganku ini, aku bisa menembak ke mana pun aku mau.”

“Apakah itu artinya penglihatanmu bagus? Atau mengapa kau memakai kacamata itu sama sekali tidak ada hubungannya denganku. Bahkan jika kau berkata begitu pun, aku tetap tidak ingin menjadi umpan,” kata Li Cu.

“Aku tidak memberitahumu bahwa aku bisa memastikan keselamatanmu sebagai umpan, aku mengingatkanmu untuk patuh bekerja sama denganku. Setelah aku mengecewakanmu, kau harus lari ke gundukan pasir, atau aku akan menembak pantatmu.”

"Persetan---" Li Cu hendak mengutuknya ketika Si Kacamata Hitam menendang saklar di kakinya. Tali yang menahan Li Cu mengendur, dalam satu gerakan dia jatuh tidak jauh ke pasir.

Tangan Li Cu masih terikat, dan tali diikatkan ke truk.  Dia tidak merasakannya ketika dia menggantung di udara, tetapi setelah menyeret tali sedikit, dia menemukan bahwa itu cukup berat. Dia bangkit dan mendengar suara Si Kacamata Hitam menggeser peluru pistol ke belakang.