Keluar dari kelas dengan ponsel yang tertempel disebelah telinganya. Mendengus jengah saat ujaran dari sebrang sana terdengar bertubi-tubi. Zea mendelik pada beberapa orang yang lewat, membuat mereka terheran-heran. Benar, seharusnya zeana tidak perlu melampiaskannya pada orang-orang tidak bersalah hanya gara-gara dia sedang dalam mode badmood. Karna kesalnya hanya dicurahkan pada satu orang.
"I know so well, jeff. Sampai kapan kamu perlakuin aku kaya anak kecil? gue gak suka!"
Jeffri tau itu. Zea bukan anak berumur 2 tahun yang masih butuh dot, sudah berkepala 2 itu sudah dewasa bukan? Tapi kenapa mas pacar suka banget memasa bodokan ketidak nyamanan itu?
"O-oke, i just worried, u know"
Yang pada akhirnya disesali juga. Zea memilih melangkah cepat untuk mendudukan dirinya disebuah kursi memanjang di taman kampus yang berhadapan dengan fakultasnya.
"Huhu maaf aku gak maksud jeff, aku lagi mumet banget sama tugas perkelompok yang mau aku kerjain hari ini, maaf deh jadi kena misuh"
Bukannya itu sudah biasa?
"Yuk cerita dulu biar plong"
"Tumben?"
"Lagi pada istirahat dulu bentaran, dinginin kepala masing-masing. Jadi ada waktu buat dengerin dumelan mba pacar nih"
Tapi senyum-senyum juga. "Dihh, Ya gitu. Tadi dosennya majuin jam kelas mana korupsi waktu lagi, gimana gak kesel. Belum lagi ngasih tugas bejibun, ya, meski perkelompok. Dan kamu tau deadlinenya kapan? Lusa! Lusa jeff! Gimana gak frustasi coba!"
"Pak ahmad nih, gak salah"
"Ahahaha as u know "
Just information, pak ahmad andani itu salah satu dosen killer- yang sebenarnya penampilannya tidak menunjukan seperti itu, tapi kalau sudah dimulainya kelas baru ketahuan deh seberapa annoyingnya beliau. Alias suka seenaknya!
"Dih udah bisa tawa-tawa. Bagus deh, udah misuh-misuhnya?"
"Udah"
"Sekarang coba tengok kanan kiri, takutnya pak ahmad nguping obrolan kita"
Detik itupun Zea langsung menegang di tempat dengan bulu kuduknya yang tiba-tiba merinding seketika. "Jeff kamu jangan nakutin sumpah!"
"Tengok dulu coba, kali aja omongan aku bener"
"Jeff"
"Tengok dulu sayang"
Zea meneguk ludah kasar. Maka zea memberanikan untuk menengok ke arah kanan dengan gerakan slow motion, dapat bernafas lega karna tidak menemukan siapa-siapa.
Kemudian menoleh ke kiri dengan gerakan kaku dan untungnya juga masih aman. Terakhir menoleh ke belakang dan mendapati- sesosok lelaki dengan rambut bergaya jamur, berkacamata bulat yang tengah asik menikmati bekalnya.
"Gak ada! Kamu nakut-nakutin aku ya!" Karna zea hampir aja terkena serangan jantung gara-gara cowoknya. Memeperkan telapak tangannya ke celana saat dirasa basah karna keringat dingin.
"Hahaha kan aku suruh cek doang, gak salah dong?"
"Iseng banget, heran"
Tapi zea sempet berharap bahwa-- segera menggelengkan kepala saat adegan drama picisan yang terlintas di kepalanya.
Dan malah terdengar suara gelak tawa dari sebrang sana. Mas pacar tuh begitu-begitu tapi kadang iseng juga.
Zea mendengus. "Seneng lu?! Kena karma mampus! Gue doain acara festival akhir tahun fakultas lo gagal!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Medicine [on hold]
General FictionSetiap penyakit pasti mempunyai obat untuk penyembuhnya. So, are you the medicine? #JaehyunLokal