Reduce Your Expectation!
Met hari selasa.🌙
Gue gak bisa percaya lagi sama orang yang udah merusak kepercayaan gue
🌙
Dari 10 menit yang lalu Zea gak berhenti mondar mandir di depan pintu kostannya dengan ponsel di tangan. Menghela nafas frustasi kala mendapat cancel-an dari ojek online pesananya. Dan itu terjadi beberapa kali.
Mengecek jam tangan yang menunjukan pukul 09.12 yang dimana waktu Zea gak banyak. Cewek itu memutar otak bagaimana caranya dia ke kampus dengan tepat waktu.
"Gak ada cara lain" Gumamnya. Kembali menyelami ponsel sebelum detik kemudian menempelkan benda pipih itu ke sebelah telinganya.
Dan betapa leganya saat panggilan tersambung. Terdengar bunyi grasak grusuk dari sebrang sana.
"Mirza lagi sibuk gak?" Zea to the poin. Gak ada waktunya buat basa basi.
"Hngg.. gue baru bangun. Kenapa, kenapa?"
Zea meringis tidak enak. "Boleh gak gue ngerepotin lo? Jemput gue di kostan dong, gue harus buru-buru ngampus. Motor gue mendadak ngadat, mau pesen ojek online pun di cancel terus. Gue harus ngumpulin tugas akhir buru-buru soalnya Dosennya mau ke Semarang, dan keberangkatannya beberapa menit lagi huhuhu. Kira-kira bisa gak?"
Zea mengigit bibir bawahnya tidak tenang. Lagi-lagi harus ngerepotin orang lain.
"Gue otw"
Barulah Zea bisa menghela nafas lega.
"Makasih banget. Maaf ngerepotin banget ya"
"Santai Ze. Kaya sama siapa aja"
Setelahnya panggilan itu terputus dan Zea juga buru-buru ngambil tas juga beberapa lembaran-lembaran kertas yang di tenteng di tangan. Mengunci pintu kost lebih dulu sebelum berjalan ke luar kost. Menunggu kedatangan Mirza di balik pagar.
Gak menunggu lama. Mirza datang dengan moge hitamnya yang sesekali cowok itu pakai. Keliatan sekali jika Mirza hanya mengandalkan cuci muka. Tapi masa bodo yang penting sekarang Zea ada tebengan.
"Tumben pake motor" Tanya Zea dulu sembari baik dengan bantuan kedua bahu Mirza.
"Biar cepet nyampe. Di kejar waktu kan?" Sahutnya.
"Gimana, aman?"
"Aman"
Barulah motor Mirza melaju meninggalkan halaman kost Zea. Kembali ada terbesit rasa tidak enak yang Zea rasakan di saat Mirza mau-mau saja mengantarkannya, dan mengganggu tidur nyenyak cowok itu.
"Sori banget ya, Za. Gue ganggu tidur lo pasti"
"Dari pada minta maaf mending pegangan aja, gue mau ngebut" Titahnya.
"Dasar" Yang mendapat geplakan di bahu oleh Zea. Tapi gak urung Zea juga menurut untuk melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Mirza.
Dan selanjutnya benar saja Mirza memilih mengebut dengan embel-embel supaya Zea cepat sampai. Hanya butuh 23 menit untuk Zea sampai di kampus.
Dengan buru-buru Zea turun.
"Makasih Zaaa. Nah, sekarang lo lanjutin ngorok lo lagi deh" Zea mengibaskan tangannya.
"Gak ada ucapan makasih yang lain nih?" Isengnya.
"Ada. Tampolan mau?"
Mirza mencibir. "Dah, gih katanya buru-buru"
KAMU SEDANG MEMBACA
Medicine [on hold]
Ficção GeralSetiap penyakit pasti mempunyai obat untuk penyembuhnya. So, are you the medicine? #JaehyunLokal