Dont expect yea
Enjoy!🌙
Gue gak bisa menghargai orang yang gak bisa menghargai gue balik.
🌙
Zeana menatap bosan pada layar proyektor di depan. Beberapa kali sempat menguap mendengar celotehan si dosen. Hanya sebatas menguap karna Zea tidak seberani itu untuk tidur di kelasnya salah satu dosen killer ini.
Keadaan yang hening perlahan membuat pikiran Zea melambung, seperti terlempar pada 3 tahun yang lalu. Masa dimana pertama kali bertemu Jeffri, tentang sebuah ingatan yang sering kali dia ingat bahkan sampai detik ini.
Pertemuan singkat, antimainstrem, konyol tapi meninggalkan bekas.
Flashback on.
Zeana menggerutu di sepanjang jalan dengan ponsel di tangan. Mengeratkan jaket tipis untuk melindungi tubuhnya dari angin malam. Jika bukan karna sebuah dare juga Zea gak mau tuh ngabisin waktu di jadiin babu teman-teman kampretnya kaya sekarang.
Zea memasuki sebuah indoapril yang lumayan rame pengunjung. Langsung ngacir ke bagaian cemilan-cemilan ringan. Beberapa kali memilah milih, nginget-nginget lagi pesenan temen-temennya. Rullesnya jangan sampe salah dan kurang, kalau lebih si gapapa. Kalau sampe kejadian itu berarti Zea belum menjalankan dare dengan benar.
Zea sebenarnya bodo amat tapi masalahnya uang yang dia belanjakan jelas uang milik Zea pribadi. Bisa di lihat semerugi apa kalau sampe Zea salah jajanin BM temen-temennya?
Setelah selesai dengan rak berisi cemilan, Zea pindah haluan menuju lemari pendingin untuk mengambil beberapa minuman dan es krim. Di rasa selesai Zea foto terlebih dahulu isian keranjang untuk di kirimkan pada grup chat dengan teman-temannya.
Dinyatakan misinya telah selesai. Zea melangkah menuju si kasir. Harus mengantri terlebih dahulu dengan beberapa orang karna sudah di bilang indoapril sedang penuh pengunjung.
Menghilangkan rasa bosan dengan membalas chat-chat di grupnya. Zeana menggerutu sembari membalas chat-chat temannya di obrolan grup. Kata Windy kalau sampe Zea gagal nyelesain darenya dirinya disuruh untuk teraktir teman-temannya di sky.
Temen kan emang suka begitu :)
"Mba maju"
Ujaran dari belakang langsung membuat Zea kelimpungan. Asik main ponsel sampe gak sadar kalau sekarang tinggal giliran dia.
Si kasih tersenyum ramah. "Ini aja, Ka?"
Zea melihat-lihat sebentar belanjaanya. Setelah memastikan semua aman dia mengangguk. Saat sedang asik melihat Mba kasir men-scan satu persatu belanjaannya, ponsel yang sedari tadi ada di gengaman Zea berbunyi.
Devina is calling...
"Naon? lagi di scan du--"
"Bukan itu hehehe"
"Terus?"
"Gue lagi dapet hehe nitip sekalian dong"
"Astaga dev!"
"Buruan ke rak pembalut!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Medicine [on hold]
Ficțiune generalăSetiap penyakit pasti mempunyai obat untuk penyembuhnya. So, are you the medicine? #JaehyunLokal