Chapter 15

13.7K 1.3K 39
                                    

Jeno sampai 30 menit di Seoul, ia akan menghadap kepada ayahnya.

Kenapa di Seoul? Karena ayahnya berada disana tepatnya di perusahaan, perusahaan dengan bisnis bersih milik Jung.

Ayahnya lah yang masih memegang perusahaan tersebut, Mark dan dirinya belum ingin mengambil alih.

Rencananya, tahun depan Mark yang akan mengurus perusahaan ini, dan ia tidak tertarik, ia lebih tertarik mengurus urusan dunia gelap keluarganya.

Maka dari itulah ia yang begitu cepat mengurus masalah yang terjadi di dunia gelap.

"Mencari siapa, tuan?"

Suara wanita diseberangnya terdengar.

Ah benar. Tidak ada yang mengenal dirinya diperusahaan ini.

Ini adalah kali pertama ia menginjakkan kakinya kedalam perusahaan milik keluarganya.

"Aku ingin bertemu dengan direktur Jung." Ucarnya datar.

"Apakah anda sebelumnya sudah membuat janji dengan tuan Jung?" Tanya wanita itu lagi.

"Tidak. Cukup beritahu jika seseorang bernama Jeno ingin bertemu dengannya." Ucapnya dengan penekanan ditiap katanya, membuat wanita itu terkesiap dan segera menghubungi tuan Jung.

"Tuan Jung mempersilahkan anda bertemu dengannya. Lantai 7 adalah ruangan tuan Jung." Ucap si wanita akhirnya.

'Tentu saja aku dipersilahkan. Tuan Jung adalah Daddyku.'

Tanpa berterima kasih, Jeno meninggalkan ruang resepsionis dan segera memasuki elevator, menekan angka tujuh dimana ruangan ayahnya berada.

Sesampainya ia dilantai tujuh, ia berjalan dengan tegas menuju pintu dimana ruangan ayahnya berada dibaliknya.

Dari depan pintu, ia bisa melihat Lai Guanlin, tangan kanan sekaligus sekertaris ayahnya yang sedang berkutat dengan komputer didepannya.

Bisa dilihatnya pria itu mendongak menatapnya, segera beranjak dari duduknya dan menunduk memberi hormat.

Jeno mengangguk sekali, membuat Guanlin kembali duduk dikursinya, berkutat kembali dengan berkas-berkas yang akan diserahkan kepada tuan Jung.

Tok tok tok

Mengetuk pintu didepannya, kemudian membukanya, dapat ia lihat ayahnya yang sedang sibuk dengan beberapa berkas didepannya.

"Baru kali ini kau menemui Daddy disini." Ujar Jaehyun tanpa menoleh kearah Jeno.

"Keadaan yang membuatku bisa sampai terdampar disini." Ujar Jeno seadanya, memilih duduk dikursi depan meja ayahnya.

"Katakan tujuanmu. Daddy masih punya banyak berkas untuk dibaca dan ditandatangani." Ujar Jaehyun menghentikan aktivitasnya beralih menatap anaknya.

"Mafia Kwon menyerang markas di Busan. Beberapa Hacker dibawa pergi. Mereka menginginkan para Hacker." Jelas Jeno, meraih berkas dimeja ayahnya yang belum sempat ditanda tangani.

"Menargetkan markas terlemah. Mereka cukup pintar menyerang markas terlemah. Tapi itu tidak berguna sama sekali." Ujar Jaehyun.

Jeno mengangguk, "Mark Hyung dan Harvey dalam pengejaran, beberapa Hacker kepercayaanmu sudah mengirimkan radar keberadaan mereka." Ujarnya.

Jaehyun tersenyum puas, Hacker miliknya memang yang paling setia.

"Baiklah. Hanya itu yang ingin kusampaikan Dad. Aku pergi." Ucap Jeno akhirnya, beranjak dari sana setelah memberikan tanda tangannya di berkas yang ia pegang tadi.

DARK KILL [Nomin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang