Chapter 9

19.7K 1.8K 73
                                    

Seperti biasa, Jeno dengan Hoodie hitam serta tudung Hoodie menutupi bagian kepalanya, ditambah masker yang sudah melekat menutupi sebagaian wajahnya.

Ia akan kembali mengawasi Jaemin, merubah tampilannya sebagaimana ia memperkenalkan dirinya sebagai Juno.

Sesuai info didapatkannya dari Lucas, Jaemin akan pergi keluar bersama kedua sahabatnya, lagi!

Yeah. Ketiganya memang tidak dapat di pisahkan, kemanapun dan kapanpun akan selalu bepergian bersama.

Terlihat Jeno bersama Mark didalam mobil, kali ini mereka memilih mengawasi keturunan Park dan Seo itu bersama, biasanya mereka terpisah dengan memakai mobil masing-masing.

Dengan memakai mobil Mark, Jeno dengan santainya duduk disebelah Mark, ia tidak ingin menyetir, maka dari itu Jeno berakhir dimobil Mark.

"Dasar pemalas. Kau tau kan, aku tidak suka mengawasi bersama. Kau membuat mood-ku buruk saja." Kesal Mark menatap tajam adiknya yang tidak tau diri.

Jeno hanya merolingkan mata jengah, "tujuan kita sama Hyung, apa salahnya memberi tumpangan pada saudaramu sendiri. Cih, Pelit sekali."

Oke. Itu kata-kata yang keluar dari mulut Jeno, membuat Mark rasanya ingin mecekik adiknya itu sekarang juga. Betapa menyebalkannya Jeno padahal sudah diberi tumpangan.

"Ini terakhir kali kau menumpang denganku, jika kau masih nekad, ucapkan selamat tinggal pada motor kesayanganmu digarasi." Ancam Mark tanpa menoleh, masih tetap fokus menyetir.

Jeno menatap Hyungnya tidak percaya, ia ingin protes namun suara pria lain mengintrupsi keduanya.

"Oh. Come on guys. Sudahi perkelahian kalian."

Ternyata satu orang lagi, ikut menumpang dimobil Mark, siapa lagi kalau bukan sepupu Jung bersaudara. Iyap! Harvey.

"Kaupun sama." Ujar Mark, mendengus frustasi, ia sangat tidak suka jika ada yang mengganggu pengawasannya, entah kenapa adik dan sepupunya itu kompak tidak ingin memakai kendaraan masing-masing.

Harvey hanya bisa menyengir, "sekali-kali lah Mark, kau tidak ingin menghabiskan waktu bersamaku, aku baru pulang dari AS jika kau lupa."

Mark hanya mengedikkan bahu tanda tidak tertarik, membuat Harvey mendengus dan kembali menyandarkan punggungnya, Mark Jung memang yang paling menyebalkan, tidak pernah sejalan dengan otaknya, makanya Harvey lebih dekat dengan Jeno, mereka memiliki kesamaan dalam segi hobi ataupun kebiasaan.

Mobil melaju kencang, menuju pusat perbelanjaan dimana Jaemin, Haechan serta Renjun berada. Tentu mereka mendapatkan informasi dari Lucas.

Sesampai didepan supermarket itu, Mark menepikan mobilnya dan tetap mengawasi dari dalam mobil, begitupun Jeno dan Harvey.

Kenapa Harvey ikut? Oh jelas, ia hanya bosan sendirian di markas, lebih baik ia mengikuti kedua sepupunya yang sedang mengawasi.

Oke kembali pada dua pria Jung didepan sana yang fokus menatap kearah supermarket.

Sebenarnya, bisa saja Jeno ataupun Mark berjalan mendekat atau masuk kedalam supermarket. Tapi, cara itu juga cukup beresiko dan agak mencurigakan jika salah satu mereka kesana.

Jeno melirik kesal Harvey yang fokus bermain ponsel dijok tengah, namun setelahnya ia menyeringai saat memikirkan sesuatu hal.

"Harvey." Panggil Jeno, yang hanya dibalas deheman oleh sepupu bulenya itu.

Medengus kesal, Jeno melemparkan botol yang berada disebelahnya kearah Harvey.

Duk!

"Aw! Kau kenapa Jeno Jung?!" Ujar kesal Harvey memegang jidat yang terkena botol, mungkin sebentar lagi akan membekas.

DARK KILL [Nomin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang