Chapter 34 [END]

12.9K 611 19
                                    

️⚠️ Full 🔞🔞

-Dark Kill-

Pintu apartemen yang terbuka Jeno tutup keras saat ia dan Jaemin sudah berada didalam sana, ia tarik pinggang si manis mendekat kearahnya, menubrukkan punggung Jaemin pada pintu yang tadi ia banting, wajahnya maju menghirup ceruk leher pria didepannya.

"Ugh, Jen. Geli. Biarkan aku bersih-bersih, pakaianku penuh darah." ucap Jaemin dengan tangan berusaha mendorong Jeno menjauh darinya, namun itu sia-sia karena Jeno tak bergeming sedikitpun dari tempatnya berada, bahkan tangan pria dominan dihadapannya ini sudah bergerilya didalam bajunya.

Tangan besar itu mengusap punggungnya seduktif, membuatnya meremang, merasa jika Jeno berada pada ambang nafsunya.

"Anghh... Jen." Lenguhan tak dapat Jaemin tahan saat tangan itu menjalar kedepan, memelintir tonjolan disana membuat Jaemin segera menangkap tangan yang melecehkan dadanya.

"Aku mau bersih-bersih, Jen." ucap Jaemin kesal, menatap Jeno yang menatapnya juga.

"Ck. Baiklah." decakan kesal terdengar dari Jeno seraya menjauhkan diri dan Jaemin akhirnya dapat terlepas dari pria dominan itu.

Jaemin menggeleng-geleng, kemudian berjalan menuju satu pintu yang ia tebak adalah kamar Jeno, dibukanya pintu itu seraya membuka seluruh pakaiannya lalu memasuki kamar mandi didalam kamar itu.

Didalam sana, ia tatap kedua tangannya yang berwarna merah dan masih meninggalkan bau amis darah, ia sedikit gemetar saat mengingat pembantaian tadi, lalu ia buru-buru menggosok tangannya itu membasuhnya dibawah shower bersamaan membasahi seluruh tubuhnya.

"Resiko menyukai pria berbahaya sepertinya adalah ini, kau harus terbiasa Jaem. Pantaskan dirimu untuknya, dan kau itu adalah anak sang Phoenix, jangan takut, aish sial! Berhentilah gemetar!" Racau Jaemin masih membasuh tangannya yang masih gemetar.

Sejatinya, Jaemin masih melawan rasa takut dalam dirinya, berusaha baik-baik saja saat mendapati dirinya dalam situasi seperti tadi, karena itu adalah bagian dari hidupnya.

Namun, ia masih belum sanggup. Ia masih belum terbiasa karena ia selama ini tak pernah terjun langsung saat berada dinaungan tuan Jung Yunho, ia hanya menjadi pelatih bela diri disana itupun untuk anak-anak terlantar yang di adopsi oleh tuan Jung dan menjadi bagian dari kelompok.

Saat ia masih dalam menggosok kedua tanggannya yang nyatanya sudah bersih, tubuh seseorang merengkuhnya dengan tangan besar yang menangkup kedua tangannya.

"Kau akan melukainya." ucap lembut itu tepat disamping kuping kanannya.

Jaemin tersadar, menoleh kesamping mendapati wajah Jeno yang begitu dekat dengannya, dan ia baru menyadari jika tubuh mereka begitu rapat tanpa sehalai benang pun.

"Bagaimana kau bisa masuk?" ucapnya gugup, karena demi haechan yang petakilan, ia dapat merasakan sesuatu menampar-nampar pantatnya, dan jelas ia tau apa itu.

Semburat merah tercetak jelas dipipi Jaemin.

"Kau lupa mengunci pintunya." jawab Jeno mengusakkan hidung bangirnya di pipi si manis.

Cup

"Sekarang kau tidak perlu takut apapun. Aku ada untukmu." ujar Jeno lagi setelah mengecup tangan Jaemin.

Cup

Lalu Jeno mengecup pipi Jaemin yang kentara memerah.

"Cantik." ungkap Jeno kini mengeratkan pelukannya pada Jaemin.

Air dari Shower membasahi keduanya, mereka larut dalam dinginnya air yang menerpa tubuh mereka.

Hingga dimana Jeno kembali berulah, tangan pria itu kembali bergerilya, menjamah seluruh badan Jaemin, wajahnya terbenam di ceruk leher si manis.

DARK KILL [Nomin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang