Chapter 13

15.2K 1.4K 27
                                    

Jeno kali ini kembali menuju Markasnya, menelusuri tiap ruangan dengan wajah dinginnya.

Begitulah Jung Jeno, jika bukan keluarga ia tidak akan pernah menunjukkan sedikitpun ekspresi, ah untuk Jaemin itu beda konsep.

Melangkahkan kakinya, ia kembali menuju ruangan gelap dimana itu ada ruangan yang menjadi tempat pelampiasan segala amarahnya.

Tapi karena suasana hatinya sedang membaik, karena ekhem sudah bertemu calon mertuanya, ia hanya masuk kesana melihat 1 orang kemarin yang ia siksa.

Ia memilih duduk menatap pria didepannya yang nampak sangat ketakutan.

Yuta tidak membawanya, Yuta atau sering disebut Naka Ghost, hanya membawa 2 lainnya yang sudah tidak dibutuhkan oleh tuan mudanya aka Jeno.

"Kau berjanji akan melakukan apapun untukku bukan?" Tanya Jeno tenang.

"I-iya Tuan." Jawab pria itu dengan suara gemetar.

"Baiklah... aku ingin kau menjadi mata-mataku dalam kelompok Mafia Kwon." Ujar serius Jeno.

Sang pria didepannya terlihat tersentak namun dengan cepat mengangguk, "akan saya lakukan, Tuan." Ujarnya tegas.

Jeno menelisik wajah sang pria didepannya, menatap kesungguhan pria itu.

Ia mengangguk, kembali menatap pria didepannya, "kuperingatkan, tidak ada penghianatan." tekannya.

Bisa dilihatnya pria didepannya itu mengangguk cepat tanda ia tidak akan pernah berkhianat.

"Good. Keluar dari sini, cari ruang dengan pintu cokelat. Disana kau akan diberi arahan oleh kepercayaanku." Titah Jeno tenang, yang mana langsung dilaksanakan oleh pria didepannya.

Kepergian pria itu, Jeno juga beranjak dari sana, menatap jam yang melingkari pergelangan tangannya.

Pukul sebelas, masih ada satu jam hingga sekolahnya bubar. Berarti masih lama dirinya untuk mengawasi Jaemin.

Akhirnya, ia memutuskan untuk memasuki markasnya lebih jauh, hingga sampai dipintu berwarna hitam. Dimana saat dibuka, terdapatlah banyak pria yang sibuk latihan.

Sesaat semua menghentikan aktivitasnya, menunduk serempak saat mengetahui siapa yang baru masuk.

Diwaktu bersamaan pun mereka diliputi rasa penasaran, karena bos mereka yang ini, sangat jarang menginjakkan kakinya kedalam ruang latihan.

"Tumben bos datang kemari. Apa ada hal penting?" Tanya seseorang menghampiri Jeno.

Jeno melirik sekilas orang disebelahnya yang bertanya tadi.

"Hanya ingin menilai kemampuan kalian sudah sampai mana." Ujar Jeno tenang, kembali berjalan meninggalkan pria yang bertanya tadi.

Semua pria yang mendengar ucapan Jeno, menahan nafas sejenak.

Cukup menegangkan karena mereka sangat ingat, 2 bulan lalu, dimana saat penilaian dari bos mereka itu, berakhir dengan mereka semua babak belur, dikarenakan kemampuan mereka yang masih agak lemah hingga berujung sang Dark Kill marah, dan menghajar mereka semua bergantian.

Jeno memilih duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh anak buahnya, dan menatap seluruh pria bawahannya yang tidak berkutit ditempatnya, hal itu membuat ia terbahak dalam hati.

"Hari ini aku berbaik hati. Jadi latihanlah seperti biasa." Ujar Jeno tenang, ia bercanda soalan penilaian itu.

Sebenarnya tujuan utamanya bukan untuk menilai, melainkan ingin menemui satu lagi pria kepercayaannya yang memang ditugaskan melatih para bawahannya.

Semua yang mendengar ucapan Jeno, kembali merasa lega walau agak kaku saat kembali memulai latihan.

"Jadi Dark Kill. Apa yang membawamu kemari." Tanya pria yang sama saat bertanya pada Jeno diwaktu masuk tadi.

"Kuberi misi untukmu." Ujar Jeno to the point.

"Akan kulakukan Dark Kill." Jawab tegas sang pria.

"Lakukan pendekatan dengan Kwon Hyunbin, sebisa mungkin biarkan ia tergoda olehmu." Perintah Jeno.

Bisa dilihatnya pria didepannya ini tersentak dan goyah beberapa saat. Hingga tidak ada alasan untuk menolak, pria itu dengan tegas mengangguk.

"Akan saya laksanakan, Dark Kill." Ujarnya tanpa ragu.

Jeno menghela nafas berat, ia tidak punya pilihan lain, selain melibatkan pria yang tergolong manis didepannya.

'Maafkan aku, Winwin Hyung.'

Yahh.. Pria manis yang ia libatkan bernama Winwin. Pria kepercayaannya yang jelas sangat lihai akan misi seperti ini. Tentu dengan modal wajah polos Hyungnya itu.

"Dark Kill. Maaf jika aku membantah. Apa aku bisa ikut dalam misimu kali ini, aku hanya ingin mengawasi SiCheng." Terdengar suara lain mengintrupsi pembicaraan keduanya, dimana suara tersebut dari Naka Ghost aka Yuta.

Ah. Jeno hampir melupakan keberadaan Yuta dibelakangnya. Pria itu ternyata sejak tadi mendengar misi yang ia berikan pada SiCheng aka Winwin, dimana pria manis didepannya ini merupakan sang kekasih Yuta.

Jeno yang tau bagaimana kisah keduanya dan tau bagaimana rasanta cinta, mengangguk memberi izin Yuta agar mengawasi Winwin.

"Asal Hyung jangan merusak misi ini." Sela Jeno memperingatkan Yuta, bagaimanapun ini misi yang agak beresiko.

Sekali misi gagal, habis sudah.

Karena, keluarga Kwon juga merupakan Mafia. Walau yang Jeno tau, sang kepala keluarga Kwon tidak memperkenalkan dunianya pada sang istri.

Jeno yang sudah mencari seluruh data-data Kwon, mendapat fakta jika istri Kwon Hyunbin itu bernama, Hwang Minhyun, dimana Minhyun ini merupakan dokter, dan rumah sakit yang ditempatinya kerja adalah milik keluarga Jung.

Oke kembali pada mereka betiga.

Jeno mengangguk tanda jika urusannya sudah selesai, ia kini manatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dimana menunjukkan sudah jam duabelas lewat, tanda sekolahnya sudah bubar.

"Baiklah. Hanya itu. Kuharap Hyung bisa menyelesaikan secepatnya." Titah Jeno menepuk pundak Winwin, dan melangkah menjauh dari ruangan itu.

Ia akan menuju sekolah, akan kembali membuntuti Jaemin, memastikan sang calon selamat hingga Mansion.

Oh tentu. Menjauhkan Jaemin dari Hwang Hyunjin atau bisa ia sebutkan sebagai Kwon Hyunjin, anak dari Kwon Hyunbin si rival keluarga Jung.

Bagaimanapun caranya, ia akan menyingkirkan seluruh Kwon agar tidak meresahkan keluarganya dan seluruh warga Korea Selatan.

Biarpun itu, harus merelakan nyawa.

Tbc

Ah gak tau lagi gimana chapter ini.

DARK KILL [Nomin] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang